marah

2.1K 152 28
                                    

Sudah seharian gun menemani off di kantor. waktu juga sudah menunjukan pukul jam enam sore. dan sekarang ia meminta ijin buat pulang, off tidak mengijinkannya. gun terus merengek agar off mengijinkan dia pulang. dan akhirnya off mengijinkan gun untuk pulang.

gun berjalan memasuki rumah off. hatinya sangat bahagia karna dia bisa menemani off di kantor. kakinya melangkah kedalam memasuki rumah sang uncle.

"gun" panggil mild, gun melihat di ruang tamu ada tantenya dan seorang laki-laki.

"iya tante"

"sini" menepuk tempat kosong di sebelahnya "kenalin dulu nih teman tante, tapi umurnya masih muda" mild mengenalkan laki-laki itu ke gun. gun tersenyum ke arah laki-laki tersebut.

"hai gun"

"hai mm"

"panggil aja luke"

"hai kak luke" gun duduk di sebelah mild,

"luke aku ke kamar dulu ya,  sementara kamu di temani dulu sama ponakan aku" tanpa meminta ijin ke gun. mild tiba-tiba meninggalkan mereka berdua dan melangkah pergi kearah kamarnya.

sempat hening sebentar, luke memulai pembicaraan

"gun kamu ponakan dari mild atau off?" tanya luke

"aku ponakan dari uncle off kak" luke tersenyum saat mendengar jawaban dari gun.

"kamu ada acara nggak sekarang, kita jalan-jalan yuk sekalian cari makan" tanpa menunggu jawaban dari gun, luke sudah berdiri dan ia mengambil tangan gun untuk di genggam dan membawa gun ke arah luar.

dengan terpaksa gun masuk kedalam mobil milik luke, padahal sekarang ia sangat ingin tidur dengan pulas di atas ranjang nya.

di dalam perjalanan luke banyak bertanya ke gun. gun menjawab sebisa mungkin.

"benar ya kata mild, kamu cowok tapi kecantikan kamu melebihi cewek" gun yang sedang asik pandangannya ke arah samping kaca mobil sedetik kemudian ia beralih memandang luke. terkejut karna luke tiba-tiba berkata seperti itu.

"masih cantikan cewek kak"

"nggak gun, cantikan kamu"

"kak, kita mau kemana" gun sengaja bertanya ke luke. agar mengalihkan pembicaraan yang menurutnya nggak penting.

"kita ke restoran ya, temenin aku makan" gun mengangguk.

********

di sisi lain off yang sudah pulang dari kantor, sama sekali tidak melihat gun. nomor gun pun tidak aktif. bisa di gambarkan wajah off saat ini dia sangat marah dan emosi saat tau gun tidak ada di rumah, padahal tadi waktu di kantor ia meminta ijin pulang kepadanya.

"MILD" teriak off dari ruang tengah dengan rahang mengeras. mild yang mendengar teriakan off langsung lari kearah suaminya.

"kamu kenapa sih off, teriak begitu" tanya mild

"kemana gun, kenapa ia nggak ada di rumah"

"tadi ada teman aku kayanya dia ajak gun keluar deh" mendengar penjelasan mild seketika wajah off memerah bukan karna efek blushing tapi dia menahan amarahnya.

"kamu kenapa nggak minta ijin dulu sama aku, kenapa kamu ijinin seseorang yang belum gun kenal untuk membawanya pergi"

"apa salahnya sih off, toh itu juga teman aku. paling dia juga ajak gun makan" jawab mild dengan santai.

"PERSETAN DENGAN TEMAN KAMU" off beneran sudah tidak bisa menahan amarahnya.

mild tersentak kaget saat melihat off yang tiba-tiba emosi

"off kamu kenapa sih?"

"kamu malah tanya kenapa, cepat telpon teman kamu suruh dia membawa gun pulang secepat mungkin. kalo sampe setengah jam dia nggak membawa gun pulang, akan ku pastikan kamu nggak akan bisa tinggal di rumah ini lagi" setiap kata yang keluar dari off penuh dengan penekanan. mild sangat syok saat mendengar omongan terakhir dari mulut off.

off tidak memperdulikan reaksi mild sekarang atas ucapannya. saat ini ia sangat emosi setelah mengatakan itu off kembali ke kamar dan menutupi pintu kamar dengan sangat keras.

beberapa menit setelah off ke kamar, luke dan gun baru saja sampai di depan rumah off.

"mau masuk dulu" tanya gun setelah ia keluar dari mobil luke

"nggak gun, ini udah malam. kamu juga butuh istirahat" gun mengangguk.

"iya kak, makasih kak udah ajak gun makan"

"iya gun, sama-sama. makasih juga udah mau nemenin kakak makan di luar, aku pamit pulang dulu ya"

"iya kak hati-hati" mobil luke sudah menghilang dari pandangan mata gun. gun melangkah kedalam rumah off. ia melihat mild yang sedang duduk sendirian di kursi ruang tamu dengan mata yang sembab.

"tan-te kenapa" gun menghampiri mild.

"nggak usah sok peduli" mild melangkah  menuju tangga tanpa menjawab pertanyaan dari gun dan berarah ke kamar. gun diam seribu bahasa saat melihat sikap tantenya. ia aneh kenapa tantenya tiba-tiba bersikap begitu.

baru saja gun mau merebahkan sejenak di kursi, off keluar dari kamar dengan mata yang menatap tajam ke arahnya.

"un-" belum juga selesai memanggil sang uncle sudah duluan menarik tangannya membawa ia kedalam kamar yang ada di lantai bawah yang di tempati off saat ini.

"uncle lepasin sa-kit" off langsung melepaskan genggaman di pergelangan tangan gun.

"uncle kenapa sih" tanya gun heran

"KAMU YANG KENAPA ? KAMU BILANG KAMU MAU PULANG, TAPI PAS AKU NYAMPE RUMAH KAMU NGGAK ADA. KAMU DARI MANA GUN?" teriak off yang membuat gun terduduk di kasur dengan menudukkan kepala.

"tadi temannya tante ngajakin gun main dan ma-kan di luar"

"siapa yang suruh"

"awalnya tante suruh nemenin kak luke, tapi kak luke ngajak gun pergi main. gun nggak bisa nolak" masih menundukkan kepalanya tanpa menoleh ke arah off

"mild, kak luke ck..." off berdecak sebal

"kamu sampe manggil dia kakak, hebat kamu gun"

"maaf"

"apa kamu nggak bisa menolak ajakannya?"

gun pun hanya diam dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, gun sangat tidak bisa  di marahi, kalo ada yang marahin dia pasti sudah menangis. kaya sekarang ini. off yang melihat gun menangis ia tidak tega dan mengalah.

"argghh" prustasi off

"kenapa sangat sulit untuk memarahi mu"

"maafin gun uncle, tadi kak"

"Jangan berani sebut nama dia"

"tadi temannya tante tiba-tiba menarik gun supaya gun ikut sama dia dan" mengulangi ucapannya tanpa mengeluarkan nama teman tantenya.

"udah jangan di lanjutin lagi, saya percaya sama kamu. maaf sydahmarah-marah saya terbawa emosi" gun mengangguk .

off naik keatas ranjang, membaringkan tubuhnya dan off menepuk kasur supaya gun ikut baring di sampingnya. gun sama sekali tidak menolak, dan ia ikut merebahkan tubuhnya dia samping off.

"jangan ulangi lagi, saya nggak suka" gun mengangguk.  off menarik dan memeluk gun.

"ini sangat nyaman, saya sangat mencintai kamu" tangan off mengelus lembut punggung gun dan gun memeluk erat tubuh off. membuat off tersenyum.

off dan gun sama sekali tidak menyadari ada seseorang di balik pintu yang memperhatikan mereka.

SIAP SIAP KONFLIK

MAU BIKIN OFF DAN GUN PISAH ?

ATAU MAU BIKIN MEREKA BERSAMA

SEE YOU NEXT CHAP

AFFAIR WITH UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang