Penyesalan

5K 351 70
                                    

  Tidak pernah terpikirkan oleh Natan dan Aamon bahwa sebuah tradegi akan terjadi disekitar mereka,yaitu tepat tanggal 23 Juni 1879 disebuah taman...

"Maaf aku lancang"

"A-apa ini sungguhan Natan?"

"Aku bersungguh-sungguh. Aku mencintaimu Aamon"

Ya betul tepat sekali hari dimana Natan menyatakan perasaan nya kepada sahabatnya yaitu Aamon.

"Natan...maaf tapi aku tidak bisa membalasnya,aku mencintaimu hanya sebatas rekan dan akan selalu begitu"

Natan hanya bisa terdiam karena dugaannya akan ditolak itu benar,dia pun menatap wajah Aamon sambil tersenyum.

"Bukan masalah,tolong lupakan. Maaf,anggap saja aku tidak pernah mengatakan itu"
"Natan kumohon jangan menjauhiku karena hal ini" ucap Aamon sembari menatap wajah Natan.

"Aku menjauhimu? itu tidak mungkin"
"Syukurlah" jawab Aamon lirih.
"Kurasa aku harus pulang,ada pekerjaan yang harus kulakukan dirumah. Dan kau jangan pulang larut malam Aamon."
"Baiklah,hati-hati Natan!" Ucap Aamon,entah mengapa dia merasa gelisah saat melihat Natan.
"Tentu! Kau berbicara seolah olah aku akan pergi jauh saja-"
"NATAN AWAS!!" Teriak nya.

*BRUM BRUM!!

Siapa yang tau?sebuah kemalangan terjadi kepada Natan. Dia ditabrak oleh mobil yang melaju kencang tanpa bertanggung jawab. Tubuhnya terlempar jauh dan darah pun menyelimuti tubuhnya.
Aamon diam seribu bahasa kakinya terasa begitu lemas melihat Natan yang terkapar tak berdaya. Dia mendekati Natan dengan wajah terkejut,dia masih tidak menyangka bahwa Natan tertabrak didepan matanya.
"N-natan ini.."

*Bruk
Aamon terjatuh tepat di depan tubuh Natan.

"TIDAK!! NATAN KUMOHON BERTAHANLAH! Natan tolong lihat aku. LIHAT AKU!!"

Aamon pun memeluk tubuh Natan dengan erat,tanpa disadari air mata nya turun begitu deras. Dia mengelus rambut Natan dan terus menggoyangkan tubuhnya.

"NATAN!! KUMOHON TUHAN JANGAN REBUT DIA DARIKU!" Teriaknya sembari menatap langit.
"Natan kau bilang kau mencintaiku kan?jadi kumohon buka matamu...Natan lihat aku! Ini permintaan pertama dan terakhir ku. aku berjanji ini yang terakhir"
"A-amon..." lirih Natan dengan kondisi tak berdaya,dia membuka mata perlahan-lahan dan melihat wajah Aamon yang sedang menangis.

"Natan kumohon jangan pergi,kumohon."
"Ada yang harus kau ketahui...bahwa aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun."
"Natan aku percaya kepadamu,aku tau itu jadi kumohon bersabarlah kau pasti akan baik-baik saja."
"Aamon...bolehkah aku mengatakan sesuatu?"
"Tentu, katakanlah"

"Semoga kita bertemu dikehidupan selanjutnya sebagai kedua insan yang saling mencintai. Selamat tinggal Aamon,aku mencintaimu."
"TIDAK!! NATAN JANGAN BEGINI KUMOHON BUKA MATAMU...Kumohon jangan tutup matamu. Tuhan,kau tidak memberikan aku kebahagiaan apapun jadi kumohon jangan ambil dia dariku" ucap Aamon.
Aamon benar-benar hancur perasaan nya tak karuan, tubuhnya bergetar hebat dan dia hanya bisa menangis dengan semesta yang menjadi saksi atas segalanya. Dia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa berbuat apapun untuk menolong Natan,dia mencaci-maki bahkan membenci dirinya sendiri.
  Namun sekarang Aamon sadari bahwa tangisannya tidak bisa membuat Natan kembali,karena dia telah kehilangan.

[Aamon X Natan] Time And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang