Kisah baru

1.7K 220 7
                                    

"Maaf jika kau terganggu dengannya,dia memang sedikit menyebalkan" Aamon meminum teh yang telah dia mainkan ditangannya.

Natan menatap Aamon sedikit lebih lama yang tanpa disengaja terpergok oleh Aamon sendiri.
"Apa yang salah diwajahku?"
Aamon menatap wajah Natan dengan ekspresi yang datar.

Natan mengalihkan pandangannya kepada teh yang sedang dia pegang. "Apa?aku tidak menatapmu."

"Aku tidak buta ataupun rabun,aku bisa melihatmu dengan jelas"

Natan yang tau dirinya sudah terciduk merasa sangat tidak nyaman,diapun mencoba mengalihkan pembicaraan nya, "Ayolah jangan berfikir berlebihan,aku menatapmu karena terpesona. Kau memiliki wibawa bangsawan yang kuat,aku takjub denganmu."

"Aku tidak akan terbang"

Natan meminum kembali teh yang sedari tadi dia tatap, "Kau pria dingin menjengkelkan."

Aamon tertawa kecil,dia merasa Natan terlalu lucu untuk umur dua puluh sembilan tahun. Aamon yang merasa canggung pun mulai memberi Natan beberapa pertanyaan "Tampilan mu sangat mencolok,apakah kau tinggal disini?aku tidak pernah melihatmu di Moniyan sebelumnya."

"Asalku dari Eruditio"

"Benarkah?lalu bagaimana kau bisa berada disini?"

"Aku suka bertualang dan menyukai hal-hal yang baru,dan aku rasa Moniyan cukup menarik."

"Pantas saja kau berbeda dengan rakyat Moniyan, dan sekarang kau akan tinggal dimana?"

"Tidak tau....aku tidak memikirkan itu sebelumnya"

"Pria tua yang ceroboh,apa kau ingin mati kedinginan diluaran sana? Karena aku adalah orang baik,akan ku keberikan tawaran untuk tinggal dikediamanku sementara waktu."

"Kau tidak keberatan?tidakkah ini terlalu berlebihan?kita baru saja mengenal dan jika aku tinggal di rumahmu aku mungkin sulit berbaur."

"Aku yang menawarkan nya langsung padamu, itu tandanya aku tidak keberatan."

"Eemm...baiklah,jika kau tidak keberatan aku akan tinggal beberapa hari. Ngomong-ngomong terimakasih atas tawarannya."

"Bukan masalah"

Selesai mereka berbincang Gusion dan hayabusa kembali ketempat Aamon berada. Mereka menghampiri Aamon yang sedang duduk bersama Natan, "Oh lihat ini, baru saja ku tinggal sebentar dan sekarang kau sudah mempunyai teman baru?"

"Bocah sialan ini semua karena kau meninggalkan ku sendiri,apa kau ingin ku bunuh hah?"
"Eh.... ayolah aku hanya mengajak adikmu jalan-jalan sebentar untuk membeli makanan. Ngomong-ngomong siapa dia?dan berapa usianya?"

"Namaku Natan aku berasal dari Eruditio,usiaku dua puluh sembilan tahun"

"Hah?wajahmu tidak seperti usia dua puluh sembilan tahun" sangkal Gusion.

"Percayalah aku memang lebih tua dari kalian,dan siapa kalian berdua?"

"Aku seumuran dengan Aamon kau bisa memanggilku hayabusa"

"Dia adikku,namanya Gusion dia masih berumur delapan belas tahun" Aamon memperkenalkan gusion kepada Natan.

"Kalian masih sangat muda,aku harap bisa akrab dengan kalian"

"Kau pernah muda kan?kau pasti bisa berbaur" ucap hayabusa.

"Orang luar akan mengira kau seumuran denganku" ledek Gusion.

"HAHAHA ITU BENAR" tawa hayabusa.

Mereka terlalu asik berbincang sehingga tidak menyadari jam telah menunjukkan pukul 11 malam. Hayabusa mabuk karena minum terlalu banyak, sehingga Gusion meminta izin tinggal dirumah hayabusa untuk satu malam. Aamon yang mengetahui niat baik Gusion pun memperbolehkan nya.
Gusion mengantarkan hayabusa kerumahnya dan Natan menuju ke kediaman Aamon. Sesampainya Natan di tempat tujuan dia terkejut karena Aamon benar-benar seorang putra bangsawan,dia sempat berfikir Aamon sederajat dengannya karena tampilannya tidak terlalu mencolok dan sikapnya yang mudah menerima kehadiran Natan, ternyata dia salah.

"Apa kau akan berdiri disitu seharian?masuklah." Ajak Aamon.

Natan mulai masuk kedalam mengikuti jejak Aamon,dia tidak ingin tersesat dirumah sebesar itu. "Kau akan beristirahat disini,maaf jika kamar ini tidak membuatmu nyaman aku akan segera mencarikan yang baru." Ucap Aamon.

"Ah tidak usah ini sudah lebih dari cukup, bahkan bukankah ini terlalu besar untukku sendiri?" Tanya Natan.

"Tidak. Ini cukup untukmu."

"Emm baiklah, Aamon bukankah itu fotomu?" Dia menatap sebuah bingkai yang berisikan foto Aamon.

"Ah iya aku lupa,jika kau terganggu aku akan mengambilnya."

"Tidak perlu,aku tidak terganggu sama sekali. Biarkan itu tetap disitu."

"Baiklah aku tidak akan mengambilnya selamat malam dan beristirahatlah. Jika ada yang membuatmu tidak nyaman kau bisa memanggilku." Aamon berjalan perlahan menuju pintu keluar.

"Aamon" panggil Natan. Aamon pun berbalik badan yang membuat mata nya dan Natan saling bertatapan langsung. "Terimakasih banyak" ucap Natan sembari memberikan senyum manisnya.
"Sama-sama, sekarang tidurlah" kata terakhir sebelum Aamon keluar dari kamar yang menyisakan Natan sendirian. Aamon terduduk diruang tengah,dia menutupi wajahnya yang merah tomat sembari menahan senyum diwajahnya. "Ada apa denganku? jantungku berdetak lebih kencang. Aku rasa aku sedang sakit" guman Aamon.

*Sorry lama up gada paketan soalnya wakakakak

[Aamon X Natan] Time And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang