1515 𓆙

262 70 104
                                    

Notre Dame de Paris

Kerabat Eiffel yang melegenda.

Salah satu tempat yang ada dalam wishlist Chaeyeon Scarlett, setelah negara tanpa jam tidur. Dinding yang terbuat dari andesit serta dilapis batuan granit agar senantiasa kokoh.

Jendela diafan yang letaknya berjejer satu hasta di bawah atap berfungsi menyerap sinar matahari agar Katedral terasa hangat, serta hiasan berupa lukisan mitologi Yunani dewanisme di langit-langit menyulap tempat ini menjadi museum sekaligus.

"Padahal Yunani kuno adalah gayaku.." Chaeyeon mencebik bibirnya sendu seraya mengusap relief Dewa Ares yang tengah memimpin peperangan, beralih pandangnya pada patung Poseidon-sang penguasa lautan.

"Huhu.. tampan.." jika Chaeyeon sibuk mengelus patung para dewa, di lain sisi Hanson mulai membuka peta.

Pasang matanya jeli mengamati beberapa lokasi yang terhubung dengan Katedral Notre Dame.

Hanson menggigit ujung penutup pena, lalu mulai menarik garis lintang guna menemukan jalan tercepat untuk sampai ke Katakomba.

Hanson menarik peta lain dengan skala yang lebih kecil dari dalam tasnya. Lebih tepatnya denah ruangan.

Tepat. Itu denah Katedral Notre Dame. Berbekal pengalaman, Hanson menapak tilas perjalanannya di masa lalu bersama Ayah saat mencari anjingnya yang hilang secara misterius.

Ayah menduga ada yang menculik anjingnya dan dibawa ke ruangan bawah tanah, dan ternyata dugaan itu benar adanya. Walaupun Hanson pernah langsung mendatangi tempat itu, ada beberapa titik yang dilarang ayah dengan alasan yang menurutnya tidak logis.

Omong-omong, Hanson merasa solo disini. Kemana si lemak pergi?

Hanson memutuskan berkeliling Katedral, mendatangi aula misa dan alangkah ia menghela berat, mendapati Chaeyeon sibuk wara-wiri mengambil gambar diri dengan seluruh patung menggunakan kamera digitalnya.

"Kau pikir ini tour wisata?"

"Hanson? Kau mau ikut berfoto? Kemarilah!"

"Berhenti bersenang-senang. Kita akan pergi sebelum petang," Hanson memberi peringatan. Ia bersiap memutar balik arah.

"Satu gambar lagi.. ciiiiss...!" Mulai terbiasa dengan sikap Hanson yang sulit diajak santai, Chaeyeon masih sibuk dengan kesukaannya.

"Tinggalah di sini sendiri."

"Aku dataaangg!"















































"Kita akan ke mana?" Chaeyeon berbisik.

Hanson mengedar waspada pada sekitar saat keduanya sampai di depan daun pintu yang terkatup rapat dalam Katedral.

Chaeyeon jadi curiga apa setiap gereja punya tempat rahasianya?

bugg!

Chaeyeon membelalak, beruntung ia masih dapat mengontrol diri untuk tidak berteriak. Hanson menghancurkan sensor sidik jari yang menjadi akses masuk ke pintu itu.

"Jika logika di fungsikan, untuk apa pastur memiliki ruangan rahasia jika tak ada hal yang mereka tutupi?" usai berkata demikian jemari Hanson meretas garis pada pintu. Perlahan terbuka sedikit celah dan Chaeyeon membantu menarik di sisi lain.

"Masuk."

Membiarkan Chaeyeon masuk lebih dulu selama kaki tangannya mengganjal pintu. Pandangan Hanson menggeledah sekitaran, memastikan tak ada yang melihat.

𝐏𝐀𝐂𝐓𝐔𝐌 : The Talk Between Amethyst & Anubis 𓁛 [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang