Seorang gadis berlari dengan kecepatan yang ia mampu, sialan memang, semua ini terjadi karena begadang hanya untuk iseng saja. Aneh bukan, untuk apa coba membuang waktu, tidak baik untuk kesehatan, belum lagi harus terlambat masuk sekolah. Dan ia melakukan hal konyol itu selama berapa hari terakhir.
Sesekali ia berhenti untuk mengatur napasnya, juga menyeka keringat di pelipisnya. Rambut nya sudah porak poranda terseok seok angin di pagi hari yang terasa sejuk. Untung saja gerbang sekolahnya masih terbuka, kini hanya perlu mempercepat larinya agar tidak terlambat masuk kelas.
Tin tin tin!!!
Dia terperanjat kaget, dan refleks menghentikan tubuhnya berlari, tapi kejadian naas menimpanya, belum sempat mengelak dirinya terserempet motor yang menuju parkiran, alhasil ia terjatuh saat itu.
"Ah siall!" Gerutunya, sambil merapikan baju serta rambutnya. Terlihat ada luka kecil tertoreh di siku dan kakinya.
"WOII!" Bentak gadis itu pada pengendara motor yang membuatnya terjatuh seperti itu. Sontak orang itu langsung menghentikan motornya. Ia turun dan melepas helm fullface berwarna hitam iti dan diletakannya dikaca spion.
Lelaki itu berjalan menuju ke arahnya, mengulurkan tangan untuk berniat membantu, tanpa berekspresi atau berkata sepatahpun.
Sea menerimanya, dengan kesal ia bangkit berdiri dan membersihkan roknya. Manatap sini orang didepannya itu.
"Ganti rugii!" Tidong Sea dengan wajah garangnya.
"Apanya yang rugi?" Kening lelaki itu berkerut, perasaan tidak afa yang rusak atau sesuatu yang serius yang terjadi.
"Ya gue lah, karena lo udah membuang waktu gue dengan nyrempet gue seenaknya. Kalo lo ga lakuin itu pasti gue ga akan telat masuk kelas di hari pertama gue sekolah disini."
"Oh anak baru." Sambut santai cowok didepannya, dengan tangan yang sudah bersidakep dada.
"Gue ga mau tau lo harus ganti rugi."
"Mau lo apa?"
Sea nampak berpikir, mungkin tadi ia mengotot karena berpikir permintaannya hanyalah angin lalu, namun nyatanya orang didepannya ini benar benar ingin tanggung jawab.
Lalu sekarang apa yang dia akan minta? Suruh orang itu mengantarnya pulang? Tidak tidak, memang ia sedang menghemat uang tapi sedikit tidak sopan. Akankan ia meminta uang? Untuk sekedar membeli peralatan gambar kesukaannya? Oh sangat tidak sopan, bahkan kenak saja tidak.
Ah bagaimana yaa, Sea bingung, masa mau minta nomor hp? Karena sungguh cowok dihadapannya ini tampan, manis, tinggi, belom lagi stlyenya yang sangat kece abis, sangat pacarable sekaliii. Tapi jangan Sea, mau ditaruh mana muka nanti kalau pacarnya tahu dan terjadi adegan berebut lelaki, apa kabar dengan harga dirimu nanti.
"Malah bengong, buruan katanya ga mau huang waktu?"
Sea terhenyak dari bisingnya pikiran, kini ia memutuskan untuk tidak mengatakannya sekarang, mungkin suatu saat kalau benar benar butuh. Karena keadaan tidak ada yang tahu bukan?
"Lain kali aja deh, tapi lo harus janji buat menunaikannya,"
"Cewek aneh."
"Awas lo kalau sampe ingkar,gue buat jatuh!"
"Dih emang bisa?" Ledeknya.
"Ya kalo fisik ga bisa, masih ada hati kan?" Sea tersenyum penuh kemenangan, meski matanya memicing tajam.
"Coba aja, kesempatan lo banyak."
🌊🌊🌊
Part nya pendek, sekedar peristiwa abstrak aja, antar Sea dan... udah tau kan sama siapa? Iya tokoh utama cerita ini.
Makasih yang udah mampirr. Jangan lupa klik bintang
Masukin perpus juga boleh.
Britania Searen
ApelCaramel🍎
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Epilog(ON GOING)
Novela JuvenilAlev Agastya Mahendra lelaki tampan dengan beribu kekurangan, menurut dirinya sendiri. Kehidupannya yang berbeda dari yang lain membuat dirinya mengurung diri terhadap kehidupan sementara. Perasaannya yang membuat dirinya sulit lepas dari masa lalu...