15. Mencoba menerima

418 38 6
                                    

Sebelum membaca bagian ini, di sarankan membaca dari chapter 1-14 dulu di akun AozoraWatanabe

Annyeong minna ~!! Cieee kangen gak sama Zora? Wkwk seperti apa yang Zora tulis di bio ya, lama banget Zora baru up lagi dikarenakan Zora lupa pw akun nya hiks:( tapi tidak apa-apa, Zora masih bisa tetep lanjut kok kebetulan juga Zora lagi senggang wkwk. Dah kelamaan langsung aja baca oke.

——————————————————
—————————————
—————————

Hari sudah menjelang pagi, pintu rumah sederhana Haruto ada yang mengetuk dari luar.

Tok... Tok... Tok....

"Gomen kudasai.. Haru, apa kamu masih tidur?" Ucap Yoshi selaku orang yang paling dekat dengan Haruto. Haruto menganggap Yoshi sudah seperti kakaknya sendiri, tapi bagaimana dengan Yoshi? Biarlah dia yang tahu.

Tidak lama kemudian pintu rumah Haruto terbuka, menampakkan sesosok pemuda manis yang baru bangun dari tidurnya.

"Ohayou Yoshi Hyung..." Suara Haruto serak khas ala bangun tidur, tangannya sibuk mengucek matanya. Dengan cepat Yoshi menarik tangan Haruto untuk tidak melanjutkan aktivitasnya.

"Jangan di kucek, nanti merah." Yoshi terkekeh, "Ohayou Haru-chan~" Pemuda berdarah Jepang itu tersenyum lembut.

Yang dipanggil hanya cemberut tidak terima, pasalnya panggilan chan itu digunakan untuk anak/adik perempuan. Yoshi melihat reaksinya hanya tertawa kecil, senang sekali dia menggoda Haruto.

"Gomen ne, Hyung hanya bercanda." -Yoshi.

".... Ada apa Hyung pagi-pagi ke sini?" Tanya Haruto ekspresi nya masih sedikit kesal.

"Oh ya Hyung sampe lupa, nih!" Yoshi menyodorkan 2 bento untuk sarapan Haruto dan Jeongwoo. "Okaasan buatin sarapan buat kalian berdua, di makan ya." -Yoshi.

Haruto langsung menerimanya. "Arigatou Hyung, tolong sampaikan ucapan terimakasih juga untuk bibi." -Haruto. Yoshi hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Oh ya apa teman mu sudah bangun?" Tanya Yoshi yang hampir melupakan pemuda berdarah Korea itu.

"Dia belum bangun Hyung, mungkin sebentar lagi." -Haruto.

"Hmm souka? ja! kalo gitu Hyung pulang dulu ya, jaa ne Haru-chan~" Yoshi mengusak surai lembut Haruto lalu segera pergi dari sana sebelum kena amuk oleh si manis.

Skip

Haruto masuk ke dalam rumahnya, lalu menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Jujur saja, sebenarnya badan Haruto masih sedikit sakit karena ulah Park Jeongwoo semalam. Tapi sebisa mungkin dia terlihat baik-baik saja di depan Yoshi tadi.

Saat Haruto hendak masuk ke kamarnya, pemuda bermata seperti serigala itu sudah keluar dengan keadaan yang panik.

"Ada apa wu?" Tanya Haruto bingung. Tanpa menunggu lama, Jeongwoo langsung memeluk erat kekasihnya itu.

"Syukurlah... Jangan pergi jauh dari aku lagi ya ru... Aku takut kehilangan kamu..." Suara Jeongwoo sangat berat, dan tentu saja itu terdengar seksi di telinga Haruto.

"Aku gak kemana-mana wu." Ucap Haruto sambil membalas pelukan Jeongwoo.

"Terus kenapa kamu gak ada di samping aku pas aku bangun?" Haruto melepaskan pelukannya dari Jeongwoo.

"Tadi ada Yoshi Hyung datang ke sini bawain sarapan buat kita." -Haruto.

"Yoshi? Bocah rambut pirang itu?" Tanya Jeongwoo memastikan. Maklum Jeongwoo ini sebenarnya mudah lupa sama muka orang-orang baru pertama kali dilihatnya.

FAKE (JEONGHARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang