20. ibu Park Jeongwoo

47 8 8
                                    

Konnichiwa minna~ udah nungguin lama ya? kangen ga nih sama dua sejoli kita? wkwk untuk melepas rindu mari kita awali saja, maaf udah buat kalian nunggu lama bangettt

vote onegaishimasu..

Happy Reading All~❤️

WARNING 🔞⚠️ dosa ditanggung sendiri. Hehe
Yang  masih dibawah umur, harap menjauh ya, sankyuu



"Kita lanjutin yang tadi ya sayang..." Jeongwoo berbisik di telinga Haruto dengan nada yang cukup menggoda.

Di dalam kamar ini, suara desahan mengalun indah di udara, malam yang dingin namun suasana yang begitu panas. Membuat kedua kaum adam ini hanyut dalam gairah yang memuncak.

Entah sudah keberapa kali Haruto melakukan ejukasi, tapi sang dominan masih terus saja mendorong penisnya kedalam hole sang submitif.

"Eungghhh... wu... cukup... aku udah ga ada tenaga..." nafas Haruto terengah-engah. Air mata terus berjatuhan membasahi seluruh wajahnya, tapi tidak sekalipun mengurasi kecantikannya. Justru menambah kesan seksi bagi Jeongwoo. Hilang sudah kewarasan Park Mesum Jeongwoo.

"Hahhnghh... Shibal!... sekali lagi ya sayang? Eung? Aku janji, ini yang terakhir." Ucap seorang pria yang nafsunya masih meledak-ledak.

Yakin yang terakhir?

Jari Jeongwoo membelai sayang pipi kekasihnya yang masih terus merintih di bawahnya, dia sebenarnya tidak tega melihat kesayangannya terus menangis kesakitan, tapi sekali lagi! Nafsunya lebih besar! Begitulah para seme. Pengen nampol gak sih?

"Baka! Hah.... Berhenti sekarang atau gua patahin milik lo!" Tatapan Haruto begitu tajam, dengan nafas yang masih terengah-engah Haruto mencoba mendorong perut kotak-kotak Jeongwoo. Tapi tangan Jeongwoo sudah menahan tangan Haruto untuk tidak mendorongnya.

"Sayangg, tenang, oke? Kita biasakan—arghhh... hmnghh... Ru, jangan di jepit, nanti patah Jeongwoo Junior-nya.. hah..." Jeongwoo merasakan sakit sekaligus nikmat, kepalanya mengadah keatas sambil menutup matanya.

"Hahhh... fuck..." desah Jeongwoo.

"Anghh.. sialan Park Jeongwoonghhh.." Haruto memeluk tubuh Jeongwoo dengan erat, meninggalkan bekas cakaran di tubuh sang kekasih.



•••

Pagi hari telah tiba, mereka berdua masih terlelap sambil berpelukan, setelah menghabiskan malam yang panjang. Setelah selesai melakukan kegiatan panas itu, Jeongwoo langsung membereskan semua kekacauannya tanpa sisa, begitupun dengan Haruto yang sudah dalam keadaan bersih.

Park Jeongwoo bangun lebih dulu, matanya langsung tertuju pada wajah kesayangannya, cantik, benar-benar cantik makhluk yang satu ini. "Naekkeo!" Ucap Jeongwoo dengan senyum tampannya.

*Naekkeo = milikku.

Tidak lama setelahnya, makhluk cantik ini bangun dan menatap ke arah Jeongwoo.

"Ohayou~ Ruru-ya." Masih dengan senyuman khasnya. Tapi Haruto hanya menatap malas ke arah sang kekasih tampannya itu. Coba kalian tebak apa yang akan terjadi? Jika kalian menebak Haruto membalas sapaan Jeongwoo dengan manis, itu salah besar! Yang terjadi selanjutnya adalah, tubuh bongsor Jeongwoo ditendang sampai jatuh ke lantai sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.

GUBRAKKK

"Aduh! Kok aku ditendang Ru?" Protes Jeongwoo mencoba bangun dari lantai. Sang empu hanya acuh tak acuh, Haruto membalikkan posisi tubuhnya membelakangi sang pacar.

"Udah gue bilang berhenti, tapi lo masih lanjut, sialan lo emang!" Ketus Haruto. Jeongwoo emang bener-bener parah kalau sudah menyangkut Haruto, seluruh tubuh Haruto rasanya mau remuk dibuatnya. Wajar aja kan kalo Haru marah ke Jeongwoo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAKE (JEONGHARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang