Lanjutan dari chapter 1-14
Seorang pemuda bertubuh tinggi, berparas manis nan tampan, ramping dan berkulit putih pucat. Terlahir dari keluarga berada, tetapi di mata semua orang dia hanyalah seorang yang tidak berguna, di sekolahnya dia juluki sebag...
".... Aku ada sesuatu buat kamu sayang, anggap aja ini sebagai bukti janji aku sama kamu." Jeongwoo melepaskan pelukannya dari si manis, lalu mengambil sesuatu dari dalam saku celananya.
"Apa itu?" Jeongwoo memperlihatkan kedua gelang warna merah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sangat sederhana namun memiliki makna. Jeongwoo langsung memakaikan gelang satunya di pergelangan tangan kanan Haruto. Dan gelang satunya lagi dipakaikan untuk dirinya di pergelangan tangan sebelah kanan juga.
"Cocok juga Ru ditangan kamu." Tangan Haruto memang sangat cantik, dipakai aksesoris apapun pasti terlihat sangat menawan dengan kulitnya yang putih.
"Makasih, btw dapet dari mana wu?" -Haruto.
"Waktu itu aku gak sengaja lewat orang jualan aksesoris gitu lah, dan waktu aku lihat itu gelang entah kenapa langsung ke inget sama kamu Ru, terus kata orang jualannya gelang merah ini memiliki makna sama halnya dengan benang merah. Jika dipakai di pergelangan tangan sebelah kanan itu tandanya sepasang kekasih yang belum menikah. Menurut legenda China kuno, Gelang tali merah dipercaya sebagai penghubung tak kasat mata yang mengikat orang-orang yang berjodoh. Dalam legenda ini, orang-orang tersebut dipercaya pada akhirnya akan hidup bersama. ya semoga aja kita berjodoh." Jelas Jeongwoo panjang lebar dengan senyuman diakhir kata.
Haruto yang mendengar penjelasan dari Jeongwoo tersenyum manis. Ternyata dia membeli gelang ini bukan semata-mata untuk memamerkan hubungan keduanya, tapi memiliki makna tersendiri. Haruto sungguh jatuh dalam pesona pemuda Park ini.
"Kalau bisa, aku mau terus terikat sama kamu Ru di kehidupan sekarang maupun di kehidupan selanjutnya, tetap dengan gender yang sama ataupun yang berbeda, asalkan sama kamu Haru." Pembicaraan Jeongwoo semakin dalam, dan Haruto semakin dibuat salah tingkah olehnya.
"Kalau di kehidupan selanjutnya kita tetap terikat, dan dengan gender yang masih sama, aku mau jadi pihak atas!" Jeongwoo syok setengah mati.
"Sayang... Gak bisa gitu dong, kamu gak cocok jadi pihak atas, muka kamu tuh kek bayi cocok nya juga tetap jadi pihak bawah." Jelas Jeongwoo, bagaimanapun juga dia gak mau jadi pihak yang ditusuk. Membayangkannya saja bulu kuduk Jeongwoo langsung bergidik ngeri.
"Lu yang untung gue yang rugi!" Haruto menatap tajam Jeongwoo. Sang empu hanya terkekeh.
"Emang bisa kamu jadi pihak atas hm??" Jeongwoo menyeringai.
"... Apa bedanya sama ketika pacaran sama cewek?" Jeongwoo tertawa renyah, Haru-nya benar-benar menggemaskan.
"Jelas beda sayang ku~ kalo pacaran sama cewek itu ribet, banyak maunya, dan cowok itu selalu salah di mata para cewek." -Jeongwoo.
"Terus apa bedanya sama pihak atas?" Menurut Haruto sama saja, perlakuan Jeongwoo ke dirinya apa bedanya dengan cowok pada umumnya kepada pacar perempuannya.
