18. Fakta Sebenarnya

138 24 8
                                    

Vote and comment onegaishimasu..

"Tinggi juga IQ lo." Haruto sedikit tersenyum.

"Iya dong! Turunan bokap." Jeongwoo membanggakan dirinya. "IQ mu juga pasti gak beda jauh sama aku, kan?"

"Hm, beda 1 angka." -Haruto.

Tebak sendiri lah berapa IQ si manis.

"Wow!! Jujur gak kaget sih, bisa dilihat kalo muka kamu tuh emang gak keliatan kek anak bodoh sama sekali Ru. Oh ya lagian nih acara bentar lagi selesai, gimana kalo kita jalan-jalan sebentar cari angin?" Ucap Jeongwoo ketika melihat ke arah jam tangannya.

"Ada-ada aja kamu. Ikou! (Ayo pergi!)" Ajak Haruto sudah berdiri dari tempatnya, di susul Jeongwoo.

"Ne, kajja!" Jeongwoo menggandeng tangan si manis, tapi langsung di lepas mengingat masih ditempat umum. Jeongwoo hanya cengengesan.

——————————————————
—————————————
—————————

Kedua pemuda tampan dan manis itu kini sedang duduk di taman dekat sungai yang cukup indah. Tapi tidak terlalu ramai, jadi aman kalau si Jeongwoo pengen modus.

"Cantik ya wu.." Haruto tersenyum manis ketika melihat sungai yang begitu damai dan udara yang menenangkan. Si manis sangat menyukai suasana seperti ini, beban dalam dirinya mendadak hilang begitu saja.

"Iya, cantik.." jawab Jeongwoo tanpa melihat ke arah sungai, cantik yang dia maksud itu makhluk manis yang berada di sampingnya itu.

Haruto masih belum menyadari perkataan Jeongwoo, tiba-tiba saja tangan Jeongwoo terulur menyelipkan rambut Haruto kebelakang telinga si manis. Sedikit terkejut dengan perlakuan Jeongwoo, Haruto menatap ke arah Jeongwoo yang kini sedang tersenyum sangat tampan. Siapapun pasti akan pingsan melihat senyumannya. Pemuda Park itu belum pernah menampakkan senyumannya yang ini kepada siapa-siapa selain Haru-nya. Ini mereka berdua maskernya dah di lepas ya ges.

Seketika jantung Haruto memacu sangat cepat, wajah dan telinganya juga memerah seperti tomat. Haruto langsung memalingkan wajahnya ke arah lain, Si manis lagi salting ges..

Melihat Haru-nya jarang sekali salting Jeongwoo terkekeh gemas. Di usaknya surai lembut Haruto dengan sayang.

"Pacarnya siapa sih kok gemes banget?" Tangan Jeongwoo langsung di tepis oleh sang empu. "Pacarnya Yoshi Hyung!" Kesal Haruto.

Mampus lu wo!

"Eh! Enak aja! Pacarnya tuan muda Park Jeongwoo dong!" Ucap Jeongwoo tidak terima, enak saja main ngaku-ngaku. Si manis hanya merotasikan matanya, males dia tuh sama si Jeongwoo.

"Dah tau pake nanya!" Ucap Haruto datar.

"Hehehe, kan biar kayak orang-orang gitu yang.." sifat alay nya keluar.

"Yang aku tau si sulung Park itu orangnya dingin, cuek, arogan, tapi... Kamu kok gak gitu?" Entah kenapa hati Jeongwoo berasa di tusuk oleh ribuan pisau— eh kebanyakan pasti dah mokad tuh si Jeongwoo.

"Kan itu kata orang sayang, aku aslinya gak kek gitu kok." -Jeongwoo.

Keduanya terdiam tanpa mengatakan apapun lagi, menikmati sejuknya angin malam dan sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Disela-sela keheningan yang menenangkan, Haruto memulai pembicaraan.

"Kemana kamu selama seminggu ini wu? Dan apa alasannya kamu menyembunyikan semuanya?" Pandangannya masih menatap ke arah sungai, tanpa menoleh ke arah sang kekasih.

Pemuda Park itu menghela napas yang lumayan panjang. "Aku sibuk ngurusin perusahaan papi Ru, bahkan buat ngabarin kamu aja susahnya minta ampun. Dan alasan aku berbohong karena aku gak mau orang-orang pada manfaatin aku Ru," kini si manis menatap ke arah Jeongwoo yang juga sedang menatap ke arahnya.

FAKE (JEONGHARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang