32 - Cewek mah gitu!

2.3K 54 1
                                    

Apa yang harus aku katakan selain aku sangat menyayangimu?






Happy Reading!

-

Rasanya ia lelah dengan situasi saat ini. Memiliki mood yang sedikit rumit tidaklah mudah untuk menerima segala keadaan yang terjadi.

Seperti saat ini, Lora tengah duduk tenang di meja makan dengan secangkir kopi panas yang ia buat. Semerbak wangi aroma kopi sedikit membuat Lora merasa tenang.

Jika Mami melihat tingkah Lora saat ini, pasti ia sudah dicerca beberapa pertanyaan.

Drt drt

Lora menoleh untuk melihat siapa yang menelfonnya.

Ternyata Elkan.

Dasar. Kemana saja baru muncul setelah seharian menghilang?

Memilih untuk mengabaikan panggilan itu, Lora kembali menikmati kopi dengan menyeruput dikit demi sedikit, sangat mengenakan bukan?

Sedangkan disebrang, nampak Elkan yang berdecak kesal, sebab panggilannya tidak diangkat sama sekali oleh kekasihnya itu.

Sekali lagi Elkan mencoba memanggil Lora, namun usaha itu tidak membuahkan hasil.

Ia mengacak rambutnya.

"Ck! Dasar Elkan bego!" ia menggeram kesal.

Sudah cukup ia mengabaikan Lora—bukan, Elkan tak sadar telah melakukan hal itu. 

Ia sangat marah melihat kejadian sepulang sekolah tadi. Melihat Marvell yang mendekati Lora membuat dirinya ingin menghajar lelaki itu tanpa ampun.

Sungguh, keadaan Elkan sekarang dibilang sangat tidak baik dengan eragam sekolah masih melekat di tubuhnya.

Lama berdiam diri di kamar miliknya, Elkan memutuskan untuk membersihkan dirinya dengan langkah yang tidak semangat.

Cukup lama waktu yang Elkan habiskan untuk sekedar membersihkan dirinya. Ia beralih memilih baju yang akan ia kenakan untuk menemui Lora.

Ya, Elkan akan menemui Lora dirumahnya untuk meminta maaf dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"El?"

"Anak Bunda yang ganteng bangett, mau kemana nih malem-malem?" tanya Jesy saat melihat anak laki-lakinya berpakaian cukup rapi.

"Hmm...mau ketemu Lora kan? Hayo ngaku.." goda Jesy membuat Elkan diam tak berkutik.

Menepuk pelan pundak milik anaknya itu, "Duhhh santai kali, El. Hati-hati di jalan, Bunda nitip salam buat Lora ya." Jesy tersenyum manis.

"Iya, Bun. Elkan jalan dulu." mengecup singkat pipi milik Bundanya.

Jesy geleng-geleng dengan tingkah anaknya yang terlampau manis itu.

--

Motor milik Elkan berhenti tepat didepan rumah milik Lora. Elkan melepas helm full facenya, kemudian ia merogoh saku celana untuk mengambil handphone.

Sekali lagi, ia kembali menghubungi Lora.

Nihil, tidak ada jawaban.

Elkan tak menyerah, ia membuka room chat dan mengirim beberapa pesan kepada Lora.

Ting

Lora berdecak malas, sudah pasti itu pesan dari sahabatnya yang sedari tadi memaksa dirinya untuk bercerita tentang Marvell yang mengantarnya pulang dengan mengikuti motor Lora dari arah belakang.

ELKAN (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang