5

343 59 5
                                    

Pagi ini Jungkook bangun dengan sedikit lebih bersemangat. Dia langsung saja membersihkan dirinya dan bersiap kesekolah setelah melihat jam yang tertera dilayar kunci handphonenya.

Diruang bawah sudah ada Seokjin yang sedang menyiapkan sarapan dengan kemeja putihnya yang masih baru. Seokjin memang mendapat jadwal kerja selalu dipagi hari, dan dia jarang mengambil absen izin.

"Makanlah terlebih dulu, nanti Yoongi akan mengantarmu kesekolah. Bagaimana? Apa mau Papa saja yang mengantar?" tawar Seokjin dengan bersemangat. Ia mendudukkan Jungkook dikursi makan dan menyodorkan sepiring nasi goreng buatannya.

"Hyung!! Kita sudah sepakat!" Yoongi berprotes dari arah ruang tamu. Dia masih merebahkan dirinya malas disofa panjang yang berada disana, suara pun masih terdengar serak dan berat karna masih mengantuk.

Yoongi selalu bekerja dimalam hari, tidak sering juga datang kemarkasnya. Yoongi cukup menghandle dimana pun ia mau menggunakan laptop pribadinya. Tapi kebetulan, semalam ia pergi ke markas sampai jam 3 pagi karna ada yang harus ia urus dengan tangannya sendiri.

Seokjin memutar bola matanya malas. "Ck, hyung cuma menawarkan Jungkook. Siapa tau dia sangat tidak nyaman saat berada dimobil berdua denganmu!!"

Jungkook tertawa kecil. "Tidak apa kok. Aku kan juga bisa bela diri." Jungkook berujar santai sambil mulai memakan sarapannya.

Yoongi mulai bangkit dari acara tidur paginya. Dia mengusap wajahnya sebentar lalu mengambil jaket hitam yang ia beli semalam saat ia bekerja, dan memberikannya pada Jungkook.

"Pakailah ini. Diluar sangat dingin," ucapnya sambil membungkus Jungkook dengan jaket hitam pemberiannya.

Jungkook mengangguk dan tersenyum simpul akan perlakuan Yoongi.

Jungkook memang tidak tau dari mana asal usul Yoongi dan Seokjin sampai mereka tiba tiba saja mengaku sebagai ayah kandungnya. Itu memang terdengar sangat menyeramkan.

Tapi Jungkook tidak peduli. Dia menikmati semua perilaku hangat yang Seokjin atau pun Yoongi berikan, ditambah dengan Hobi yang juga ikut tinggal bersamanya dirumah. Jungkook tidak lagi merasa kesepian, dia bebas bermanja manja dengan siapapun yang dia inginkan, kecuali dengan orang tua nya.

"Selamat pagi!!" Hobi berteriak ramah.

"Pagi, Ssaem!!" Jungkook membalas dengan semangat, membuat Hobi tak tahan untuk tidak mengusak surai hitamnya.

"Ingin berangkat kesekolah heum? Katakan pada Ssaem jika kau ada kesulitan, mengerti?"

Sudah sedikit ada perubahan setelah beberapa hari mereka tinggal bersama dirumah Jungkook. Sekarang, Jungkook telah sangat santai saat berbicara kepada mereka, bahkan tidak segan untuk meminta apapun kepada mereka.

Seperti saat ini, Jungkook dan Yoongi memenuhi jalanan pagi dengan penuh candaan selayaknya seorang ayah dan anak yang saling mencintai.

Jungkook senang, walaupun belakangan ini dia merasa hampa karna sudah jarang bertemu dengan kedua senior kesayangannya.

Jungkook menutup kepalanya dengan tudung hoodie yang kebesaran setelah berpamitan dengan Yoongi untuk langsung masuk kesekolahnya.

Headseat yang memenuhi musik kesukaannya pun tidak cukup untuk menutupi bisikan bisikan para murid yang berbincang buruk tentang dirinya.

Dia tahu, sangat tahu betul bahwa tidak ada yang menyukainya disekolah ini. Selama ini, dia hanya bisa bersembunyi dibalik punggung kedua senior baiknya. Mereka hanya bisa bungkam jika Jungkook sedang bersama keduanya, karna sejatinya mereka berdua adalah most wanted disekolah.

Guilty DefensiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang