11

132 28 8
                                    

Note
Pertama, aku minta maaf banget karna aku jarang dan sering ngilang disini.
Setelah aku baca ulang, aku sadar ada banyakk banget kesalahan aku disni. Dan aku coba buat perbaiki semuanya.

Bantu aku ya😮‍💨😔
Flashback = garis miring.

Namjoon dan Seokjin sudah membuat pagi hari ini menjadi lebih terasa seru untuk Yoongi karna melihat mereka berdua berdebat tiada habisnya.

Namjoon tidak sengaja menumpahkan satu teko besar jus jambu kedalam wadah berisi sup ayam fillet yang sudah dibuat Seokjin sejak pukul empat dini hari.

Ia marah, karna Namjoon dengan seenaknya merusak semua hidangan yang sudah berusaha ia buatkan untuk mereka sarapan. Dan dengan entengnya, ia mengatainya lebay karna marah marah hanya karna seteko jus jambu segar.

Bukan itu masalahnya, jika saja Namjoon bisa sedikit saja merasa bersalah dan mau bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat. Mungkin saja emosi Seokjin tidak akan sebesar ini. Tapi laki laki itu malah mengejeknya lebay, dan meremehkan perjuangannya memasak dengan mengatakan jika itu semua bisa diganti dengan makanan yang ia pesan.

Yoongi menikmati itu. Sudah lama sekali ia tidak melihat keributan, dan pagi ini adalah moment yang cocok untuknya.

Dengan wajah penuh sumringah, dia duduk dikursi sambil mengangkat kakinya kearah meja makan. Dan menonton dengan khidmat pertengkaran Namjoon dan Seokjin sambil memakan sebungkus snack milik Jungkook.

"Sudahlah! Kalian ini seperti anak kecil!!" Hobi yang melihatnya sudah muak.

"Ck!! Bedebah ini benar benar tidak merasa bersalah sedikitpun. Setidaknya kau meminta maaf padaku!!" Seokjin masih berteriak kesal.

Namjoon tertawa mengejek. "Hidanganmu rusak itu memang sudah menjadi takdir. Lagipula kan aku bukannya tidak sengaja saat melakukannya" ujarnya masih tetap tak mau mengalah.

"Papa dan papi kenapa sih. Ini masih pagi tau"

Mereka menengok kearah Jungkook yang masih terlihat kusut dengan piama biru bergambar kelinci kesukaannya. Ia mengusak kasar matanya yang masih terlihat berat untuk terbuka.

"Selamat pagi, Jungkookie"

"Pagi Hobi saaem"

"Yah, kan!! Jungkook sudah bangun tapi aku bahkan belum menyiapkan hidangan baru!!" Seokjin berucap kesal.

"Ck, kau bawel sekali!! Aku sudah memesan makanan sejak tadi, sebentar lagi juga sampai" gerutu Namjoon.

"Ah, jadi pertengkarannya mau selesai? Padahalkan belum pukul pukulan, payah sekali" Yoongi berujar kecewa. Kakinya yang bertengger dimeja didorong kuat oleh Hobi yang kesal dengan ucapannya.

"Sudah siap bersekolah hari ini??"

Jungkook menggeleng pelan atas pertanyaan Hobi. Dia tidak bersemangat sekolah hari ini, apalagi setelah merasakan libur panjang sebelumnya.

"Aku mau bolos saja hari ini, Ssaem" ucap Jungkook yang masih sesekali menguap.

"Kenapa bolos? Jungkook harus sekolah biar bisa jadi pintar. Biar bisa membanggakan diri sendiri dan orang orang disekitarmu. Benar?" Seokjin menjelaskan lembut dan Jungkook mengangguk pelan.

"Apa dulu papa juga begitu?" tanya Jungkook penasaran.

"Dulu, Papa termasuk murid yang ambisius. Apapun yang Papa inginkan, harus bisa terwujudkan. Termasuk cita cita untuk menjadi dokter" jelas Seokjin antusias.

Yoongi tertawa sinis. "Sampai sekarang kan? Hahaha, itu namanya bukan ambisius. Tapi egois"

Seokjin terlihat kesal, dia menggulirkan bola matanya malas sambil menghembuskan nafasnya pelan.

Guilty DefensiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang