6

247 49 4
                                    

Jungkook membuka matanya dengan terkejut, ia merasa seperti baru saja bermimpi hal yang buruk. Jungkook menghembuskan nafasnya perlahan, hingga menyadari bahwa dia berada ditempat yang tak pernah ia kunjungi sebelumnya.

Ini sebuah kamar remaja, tapi bukan miliknya. Jungkook mengedarkan pandangannya kearah sekitar, dan menemukan atensi teman sekelasnya yang sedang menatap datar.

"Sudah bangun?"

Jungkook mengangguk tanpa suara. Spontan saja, ia mendudukkan dirinya dikasur lembut tersebut. Ia tak mengerti, bagaimana dia bisa ada disini bersama teman sekelasnya itu. Bahkan Jungkook masih mengingatnya dengan jelas, jika hal sebelumnya yang ia alami adalah sungguhan, lalu mengapa temannya itu masih bersedia menolongnya dari sana.

Bukankah dia juga yang telah membantu mereka untuk menjebak dirinya?

"Sedang apa kau disini, Jun." Jungkook bertanya lirih, menahan rasa sakit disekujur tubuhnya akibat perlakuan buruk teman teman sekolahnya.

Dia terkekeh, lalu berkata santai, "Ini kamarku, wajar saja kan kalau aku duduk disini? Seharusnya kau yang berterima kasih. Berkat aku dan juga teman temanku, kau masih bisa hidup saat ini,"

Jungkook kesal saat mendengarnya, ia menatap dia dengan tajam dan berkata kesal, "Aku tidak pernah memintamu untuk menyelamatkanku!! Lagi pula, kau juga kan yang menjebakku untuk pergi kesana!"

"Yak, aku tidak tau kalau kau dijebak. Aku tidak pernah berminat sedikitpun untuk ikut menjahatimu, Kook. Kenapa malah berburuk sangka sih." Dia berujar marah, tak terima saat Jungkook menuduhnya sembarangan.

Jungkook tidak menjawab, dia hanya menghela nafasnya kesal.

"Jadi setelah ini, kau mau pulang apa tidak?!" Dia bertanya tak ramah.

Jungkook mendelik tak percaya. "Kau mengusirku, huh?"

"Iya!! Aku sudah cukup kerepotan karna mengurusmu tadi. Pulang sana! Sekalian ikut bersama teman temanku yang juga ingin pulang."

Jungkook terkekeh pelan. "Jadi kau mengusirku, atau takut aku tidak ada tumpangan?"

"Tidak dengan keduanya."

Jungkook menahan tawanya, teman sekelasnya ini memang terkadang terlihat konyol karna rasa gengsi nya yang terlalu besar. Sejauh ini, Jun Hae Bin memang salah satu dari kelompok orang yang tidak pernah dekat dekat dengan Jungkook sekalipun jika tidak ada hal penting yang perlu dilakukan.

Karna dia, tidak ingin berada dalam pihak penindas ataupun yang ditindas. Dia hanya bersikap netral.

Bibir Jungkook sudah gatal sekali ingin membuat Haebin kesal dan berdebat panjang dengannya. Tapi kedua temannya datang tiba tiba sambil memutar mutarkan kunci mobil dijari telunjuknya.

Jungkook mengenal mereka. Mereka adalah anak kelas sebelah yang kalau sudah bercanda, suara melengkingnya bisa sampai keujung kantin. Anak anggota basket yang kelewat aktiv energinya. Dan jelas, mereka sangat berisik.

"Cepat. Aku mau pulang sekarang," Salah satu dari kedua orang itu berujar galak, lalu pergi begitu saja dengan temannya yang mengekor dibelakang.

Jungkook terkejut dan panik, mana bisa dia disuruh untuk terburu buru seperti itu. Tapi mau tak mau, dia langsung jalan dengan cepat sambil menyampaikan salam terima kasihnya pada Jun Haebin yang sudah terlihat tak peduli dengannya. Haebin lebih tertarik untuk memfokuskan dirinya kepada handphone.

Saat dimobil, tak ada lagi suara yang terdengar diantara mereka.

"Eum, terima kasih karna kalian telah mau membantuku. Kalian anggota basket itu kan? Mingyu dan Yugyeom"

Guilty DefensiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang