7

238 53 7
                                    

Sorry for typo🙏

Sudah dua hari semenjak kejadian itu, mereka tidak memperbolehkan Jungkook masuk sekolah sampai keadaannya benar benar membaik.

Apalagi belum lama ini, Seokjin menemukan beberapa lebam biru dibagian anggota tubuh penting anak itu. Dia merasa bahwa ini sudah sangat keterlaluan, jadi dia membahas hal ini saat tengah malam kepada Hobi dan Yoongi.

Mereka berdua pasti lebih ahli untuk mencari tau apa saja masalah Jungkook disekolah dan menyelesaikannya secepat mungkin.

Seokjin terhenti sejenak didepan pintu kamar Jungkook, menghembuskan nafasnya dengan lelah lalu kembali memasang senyum lebarnya.

"Yak!! Kalian masih disini?!" Seokjin bertanya galak saat melihat atensi Taehyung dan Jimin yang masih sibuk memainkan game bersama Jungkook.

"Iya, Paman. Air dirumahku sedang mati, jadi aku masih harus menumpang disini beberapa hari," ujar Taehyung sambil terus memfokuskan dirinya kepada ponsel.

Seokjin geram sekali dengan keduanya, apalagi jika ada yang berbicara dengannya tanpa menatap iris matanya.

"Paman!! Kenapa diambil handphonenya, kami belum selesai bermain!!" Protes Taehyung tak terima saat Seokjin merebut handphonenya yang masih menampilkan game online. Itu tidak bisa dihentikan sementara, mereka pasti akan kalah.

"Oh tidak, aku belum sempat melarikan diri."

"Aku berada diturret musuh, hiks"

Seokjin bergidik ngeri. "Lebay!!"

Jungkook tertawa keras melihatnya, dia juga sudah menyimpan kekesalannya pada mereka karna lebih memilih bolos dengan alasan untuk menjaganya.

"Kamu makan dulu ya, Papa sudah membawakan obat dari rumah sakit tadi." Seokjin berbicara lembut kepada Jungkook, dan anak itu hanya mengangguk tanpa suara. Tersenyum manis dengan patuh.

"Paman, sebenarnya kita belum makan sejak kemarin malam loh." Jimin berceletuk, berniat menyindir Seokjin. 

"Lalu?"

"Ekhem!! Kakekku yang ada diDaegu pernah bilang, kalau tamu itu seharusnya dijamu dan diberi makan dengan baik." Taehyung ikut menimpali.

"Kalau tamu itu tau diri, beda dengan kalian," ujar Seokjin becanda.

Jungkook mengangguk setuju. "Mereka yang selalu menghabiskan makananku dikulkas, Pa" adunya, lalu setelah itu tertawa dengan kencang.

"Kalian kalau mau makan turun kebawah saja, Hyungduel. Ayah Yoongi biasanya selalu memasak makanan kalau ada dirumah," jelas Jungkook sambil mengunyah bubur yang disuapkan Seokjin.

"Ayayy,, siap Kapten!!" Taehyung berucap semangat sebelum terbirit pergi meninggalkan Jimin yang masih cengengesan menatap Jungkook.

"Sebenarnya Hyung tidak ingin merepotkanmu terus, Kook. Tapi kalau kau memaksa sih, hyung akan makan sekarang atas permintaanmu!!" ujar Jimin dengan percaya diri. Dia juga pergi setelah menyelesaikan kalimatnya.

Jungkook menampilkan wajah jijiknya pada Seokjin yang hanya bisa mengangkat bahu sambil tertawa. "Padahal aku lebih suka melihat mereka kelaparan," ujar Jungkook setelah itu.

"Oh, Kook. Papa lupa mengabarimu, sore ini Papa ada jadwal. Apa kau tidak keberatan?" Seokjin bertanya serius.

Jungkook mengangguk, "Tentu. Aku juga ada janji bertemu dengan teman temanku. Apa boleh?"

Seokjin tersenyum hangat. "Apa kau sudah benar benar merasa baik? Kalau masih ada yang sakit, lebih baik ditunda saja dulu janjinya," ucapnya.

"Aku baik Papa. Aku akan merasa senang kalau kau mengizinkan," ujar Jungkook meyakinkan.

Guilty DefensiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang