Love : Talk

3.9K 337 23
                                    

Pagi-pagi sekali Choi Dong Il sudah menyambangi kediaman ketujuh cucunya. Saat sarapan berlangsung, keheningan melanda ruangan itu. Apalagi Jeonghan yang sedari tadi terdiam tak mau buka suara, begitu pun Wonwoo.

"Ekhem, acara pernikahan Soonyoung akan segera dilaksanakan." ucap Choi Dong Il sebagai pembukaan.
"Selain itu, aku juga membawa kabar baik lainnya, terutama untuk Seokmin."

"Pasti perjodohan." gumam Chan berbisik dan hanya bisa didengar oleh Hansol yang berada disampingnya.

"Seokmin, keluarga Cha menyerahkan putrinya untuk dijodohkan denganmu. Kedua orangtuamu juga sudah setuju."

Seokmin mendengus. "Aku tidak menerima perjodohan, Kek."

"Kau akan tetap menikah dengan putri keluarga Chan. Pernikahan kalian akan dilaksanakan setelah pernikahan Soonyoung." tegas Choi Dong Il.

"Pernikahan itu tidak akan terlaksana, aku menolaknya." ujar Seokmin tak kalah tegas.

"Kau tak punya pilihan lain, selain menerimanya, Lee Seokmin." desis Choi Dong Il.

"Aku berhak untuk menolaknya karena itu menyangkut masa depanku." sahut Seokmin.

"Lee Seokmin!"

"Kakek tahu bahwa tindakan pemaksaan bisa terjerat ke dalam Undang-Undang KUHP. Kalau kakek masih memaksa bahkan hingga mengancamku, aku tak akan segan menggunakan pasal itu melaporkan Kakek." seru Seokmin.

"Kau pikir aku takut dengan Undang-Undang?" ucap Choi Dong Il memandang remeh dengan Seokmin.

"Kau memang tak memiliki rasa takut terhadap apapun, ataupun mungkin kau memang tidak memiliki perasaan apapun terhadap hal apapun. Jadi aku tak heran saat kau berbicara seperti itu. Dan aku tegaskan sekali lagi, silakan kalian setujui itu karena sampai kapan pun aku tak akan pernah menyetujuinya. Aku memiliki pilihanku sendiri." tegas Seokmin sebelum pamit pergi dari meja makan.

Choi Dong Il mendengus setelah kepergian cucu pertama dari Klan Lee nya itu. Seokmin memang yang paling berani untuk mendebatnya, bahkan menolak kehendaknya. Tapi Choi Dong Il tetap sosok pria yang keras kepala. Sekalipun mereka menolaknya, Choi Dong Il akan tetap memaksakan kehendaknya.

"Terserah, pernikahannya akan tetap terlaksana." gumam Choi Dong Il santai.

"Jun, aku juga akan segera memberikan kabar baik untukmu." sambungnya menunjuk Jun yang sedang asyik melahap sarapannya.

"Kalau kabar baik itu soal perjodohan juga, aku akan sama menolak seperti Seokmin." sahut Jun.

Choi Dong Il mendengus. "Atas dasar apa kau menolaknya, huh?"

"Karena aku akan kembali memperjuangkan cintaku." jawab Jun yakin.

"Cinta?" Choi Dong Il berdecih.
"Cinta macam apa yang ingin kau perjuangkan? Aku sudah pernah memberikan kebebasan untuk kau menikahi gadis yang kau cintai, tapi lihatlah sekarang, kau justru malah membuang gadis itu demi sampah masyarakat."

Gigi Jun gemeletuk tiap kali diingatkan tentang kesalahannya.
"Karena itu aku ingin memperbaikinya."

"Kau pikir Myungho masih mau menerima pria bodoh yang sudah membuangnya?" tanya Choi Dong Il tajam membuat Jun membeku.

"Bagaimana pun itu, aku akan tetap memperjuangkannya kembali." ujar Jun dengan ada nada keraguan disana.

"Kalau kau ragu, berhentilah. Myungho bukan gadis bodoh yang mau disakiti dua kali oleh orang yang sama."sahut Choi Dong Il.

"Aku tak akan menyakitinya lagi." bantah Jun.

Choi Dong Il mengedikkan bahunya. "Lets see."

Dia memasang wajah angkuh lalu menatap pada Soonyoung.
"Kwon Soonyoung, pernikahanmu akan segera dilaksanakan. Jadi berhentilah bermain dengan jalang kecil itu. Kau pikir aku tidak tahu bahwa selama ini kau sering bermain dengan jalang itu?!"

Imperfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang