Love : Accepted

3.6K 320 37
                                    

Dengan keringat memenuhi badan, pria itu segera berbaring disamping sang wanita kemudian mencium kening dan beralih mencium perut rata wanita itu.

"Maaf ya, Papa mengganggumu lagi malam ini." ujarnya seraya terkekeh mengelus perut sang wanita.

"Kak Jun, lalu sekarang bagaimana?"

Jun mengalihkan pandangannya pada wajah cantik wanita itu. Dia ikut membaringkan tubuhnya lalu memeluk posesif wanita itu.

"Ya kita menikah, memangnya kenapa?" jawab Jun santai.

Puk

Tangan kecil itu memukul dada bidang Jun yang terbuka, tak tertutupi oleh sehelai benang pun.

"Ish! Papa pasti marah, apalagi kak Taeyong. Dan akan semakin marah kalau tahu Ayah dari anak ini adalah kau!" sahut Myungho.

"Sudah terlanjur, sayang. Lagipula kau juga tak menolak saat aku menyentuhmu." ujar Jun seraya menciumi kepala Myungho, meskipun rambutnya agak lepek akibat berkeringat.

"Itu karena kau sendiri yang memaksa!" seru Myungho.

"Tapi pada akhirnya kau sendiri yang menerima dan membalas." jawab Jun tak mau kalah.

Mereka memang pada akhirnya memilih untuk berteman, meskipun Jun masih sering melakukan berbagai cara untuk bisa kembali memiliki Myungho. Namun, Myungho mencoba untuk membiarkan Jun tetap berada disekelilingnya.

Hingga pada 1 bulan yang lalu, hubungan gila antara mantan itu terjadi. Jun dibuat cemburu oleh Myungho yang kala itu makan berdua bersama pria yang merupakan rekan sesama dokternya. Apalagi pria yang datang bersama Myungho sampai menggenggam tangan Myungho, dan Jun tak rela untuk itu.

Dia menarik paksa Myungho dan membawanya ke apartemen miliknya, mereka sempat bertengkar tapi pada akhirnya Jun yang memaksa Myungho atau dengan kata lain 'memperkosa' mantan istrinya itu. Myungho marah pada awalnya, tapi dia mulai luluh saat benih Jun tumbuh dalam rahimnya.

Meskipun sulit, mau tak mau Myungho harus kembali menerima Jun demi bayi dalam kandungannya. Mereka belum memberitahukan masalah ini pada keluarga masing-masing, tapi nyatanya mereka justru malah terbuai hingga sering melakukan kegiatan panas itu berdua.

Seperti malam ini, Jun yang kalut dengan pekerjaannya tiba-tiba mendatangi apartemen Myungho. Awalnya mereka hanya saling berpelukan, lalu mulai pada tahap ciuman hingga mereka lepas kendali dan melakukan 'itu' lagi.

Myungho berbalik memunggungi Jun, mereka sudah seperti suami istri semenjak bayi itu hadir. Jun sering menginap di apartemen Myungho, begitu pun Myungho yang selalu menghubungi Jun saat ada sesuatu pada dirinya.

Myungho juga sering meminta hal-hal aneh pada Jun, dengan dalih permintaan anak mereka. Padahal sebagian adalah pikiran gila Myungho yang ingin balas dendam pada mantan suaminya itu.

Jun tak melepaskan pelukan Myungho, dia justru malah semakin mempererat pelukan mereka dan menciumi tengkuk wanita itu.

"Besok aku akan berbicara dengan Mama dan Papa, setelah itu aku akan melamarmu 'lagi', hem." ucapnya seraya mengendus aroma vanila dari leher wanita pujaannya itu.

"Tapi sepertinya kau harus meluluhkan hati Papa dan Kak Taeyong dulu, setelah itu kau bisa membawa orangtuamu ke rumah." sahut Myungho.

Jun menghela nafas. "Akan mudah untuk meluluhkan Papa Seo, tapi kak Taeyong? Huh, aku seperti harus bertarung melawan nenek sihir."

"Yak!" Myungho mencubit tangan Jun yang melingkari perutnya.
"Dia Kakakku, aku laporkan baru tahu rasa tak akan dapat restu."

"Dia pasti akan merestui kita, sayang. Karena bagaimana pun, sudah ada Baby Moon disini." ucapnya mengelus lembut perut Myungho.

Imperfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang