Usai menghadiri acara wisuda Jeonghan dan Jihoon, Jisoo segera menuju sebuah gedung yang merupakan lokasi dimana dia bekerja selama ini.
Jisoo bekerja sebagai pengacara magang, dan bulan lalu adalah kasus pertama yang berhasil Jisoo menangkan sebagai pegawai magang disana.
Semuanya tentu saja atas adanya campur tangan dari Seokmin. Pria itu selalu berada disekitar Jisoo dan selalu menjadi sosok penolong untuk Jisoo. Meskipun Jisoo sering merasa tidak enak pada Seokmin, tapi pria itu selalu berkata bahwa dia tulus untuk selalu berada disekitar Jisoo.
Jisoo memasuki lobi, dia hendak menuju lift untuk pergi keruangannya. Namun, didepan lift salah seorang rekan kerjanya memberikan sebatang bunga mawar merah segar untuknya.
Kedua alis gadis itu mengerut tapi dia tetap menerima bunga itu ketika rekan kerjanya memaksa. Jisoo segera memasuki lift tanpe memikirkannya lebih lanjut, sebab workshop akan segera dimulai dan Jisoo tak ingin terlambat.
Namun lagi-lagi, jalannya terhalang oleh beberapa rekan kerjanya yang lain yang turut memberikannya sebatang bunga mawar merah segar.
"Kenapa kalian memberikan aku bunga? Memangnya ada acara apa?" tanya gadis itu.
"Tak apa-apa, ayo acaranya akan segera dimulai." Kim Jisoo, salah satu rekan kerjanya itu menggandeng lengan Jisoo dan membawanya memasuki aula, tempat dimana workshop akan dilaksanakan.
Begitu memasuki aula, Jisoo semakin kebingungan dengan berbagai dekorasi aula yang lebih mirip sebagai sebuah tempat pesta daripada sebuah acara workshop.
"Ini sebenarnya workshop apa ya?" tanya Jisoo kebingungan.
Dia kemudian ditarik untuk duduk dibangku yang berada tepat didepan panggung. Sebuah rangkaian tulisan muncul saat tirai terbuka.
'Will you marry me, Jisoo?'
Jisoo mengernyitkan keningnya, tunggu apa ini maksudnya? Jisoo menatap rekan yang juga memiliki nama Jisoo yang sedari tadi duduk disampingnya.
"Sooya, ini sebenarnya acara apa? Apa ini acara lamaranmu?" tanya Hong Jisoo.
Kim Jisoo mengernyit dan kemudian terkekeh. "Aku lupa kalau nama kita sama-sama Jisoo. Aish, harusnya tadi gunakan nama belakang juga ya." jawab gadis itu.
"Sebenarnya ada apa sih?" tanya Hong Jisoo semakin bingung.
Kim Jisoo terkekeh gemas melihat kebingungan Hong Jisoo, dia mencubit kedua pipi Jisoo sebelum mengarahkan wajah gadis itu kembali ke arah panggung.
Hong Jisoo bisa melihat disana sudah berdiri sosok pria dengan buket bunga mawar ditangannya.
"Kau akan dilamar Pak Lee?" pekik Jisoo kembali menghadap Kim Jisoo.
Kim Jisoo mencebik, gadis cantik didepannya rupanya belum bisa mencerna situasi.
"Iya, Pak Lee akan melamar Jisoo. Tapi bukan Kim Jisoo.""Lalu?"
"Ya memangnya disini ada berapa orang yang namanya Jisoo? Hanya kau dan aku." ujar Kim Jisoo mulai gemas oleh kebingungan Hong Jisoo.
"Hong Jisoo."
Jisoo mengalihkan pandangannya kembali ke arah panggung ketika terdengar suara Seokmin memanggil namanya. Mata rusa itu kemudian memperhatikan sosok pria yang mulai menarik perhatiannya itu.
"Hong Jisoo, maaf jika saya harus memanggil namamu dengan margamu, karena saya khawatir akan menjadi ambigu karena disini ada dua orang yang bernama Jisoo."
Gadis itu terdiam ditempat, Jisoo bukanlah orang bodoh yang sulit untuk memahami situasi. Dia mengerti dengan apa yang terjadi didepannya, dan dia mengerti apa yang ingin Seokmin sampaikan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Love
FanfictionKetujuh cucu Kakek Choi memiliki kisahnya sendiri, mereka menjalani kehidupan sesuai dengan apa yang ada dalam skenario kehidupan mereka. Mereka jatuh cinta, dan berjuang untuk menggapai sebuah cinta yang sempurna. Namun nyatanya, cinta mereka tida...