xoxo - 2

30 5 0
                                    

Happy reading❤️✨

***

Hari esok datang, dimana Rin harus mendapatkan hukumannya.

Rin datang ketika sekolah sudah ramai, dan mendapatkan banyak perhatian dari orang-orang dengan motor besarnya.

Gadis sekolah mana yang senang menggunakan motor besar. Helm cargloss yang ia lepas juga menunjukkan wajah manisnya yang membuat para siswa yang sedang duduk diatas motor di parkiran menatap terkejut

"Buset"
"Beh manis bet ngab"
"Woy siapa tuhhh?"
"Gila keren banget ni cewek"

Rin tidak menggunakan jaket jadi lambang kelasnya terlihat

X IPA 1 dan nametagnya 'Riani La Anggriana'

MPLS di sekolahnya tidak ribet harus menggunakan ini itu kecuali menguncir rambut dengan sesuai tanggal lahir. Untungnya lagi Rin lahir pada 1 Januari. Sangat aman bukan? Bayangkan aja yang lahir tanggal 31 :D

Setelahnya Rin turun dari motornya masih mengundang decakkan kagum dari siswa siswi disana

Baru jalan beberapa langkah nama lengkapnya sudah di teriakan oleh sang kakak pembimbing

Kakak Winda.

"RIANI LA ANGGRIANA!"

Karna teriakan menggelegar itu Rin langsung berlari kearah kakak kelasnya itu

"Lo kemarin kemana aja?! Lo tau nggak hari ini lo harus di hukum."

"Siap tau kak" Rin sudah tegap saja di depan winda yang berkacak pinggang

"Ke lapangan. Lari 20 putaran. Anak osis bakal ada yang ngawasin. Setelahnya gabung di audit lagi. Gausah ngeles, gue tau lo bolos ke warnet."

Sial rupanya pintu gerbang belakang yang tidak di kunci itu jebakkan. Ah nggak bisa di sanggah lagi oleh Rin karena kak winda sudah berjalan dengan cepat ke arah audit.

Terpaksa Rin berjalan ke arah lapangan dan melepas tasnya meletakkan di bawah pohon dekat lapangan upacara lalu mulai berlari, untung ia masih menggunakan celana trainingnya. Dan lebih bersyukur ia hari ini sudah sarapan.

20 putaran sudah ia selesaikan, ia melihat jam dan sudah menujukkan pukul 07.15

Ahh capek bangettt batin Rin

Setelahnya Rin berjalan kearah bawah pohon yang ada tas nya itu duduk sebentar dan meminum air yang entah sejak kapan ada di samping tas nya.

Banyak kakak kelas yang melihatnya dari kelas kelas mereka ketika Rin berlari dengan penuh rasa tanggung jawab

Rin tidak lemah walau kerjanya cuman belajar, ia hanya sedang melaksanakan hukuman yang memang harus ia lakukan.

Rin bukan gadis lemah yang baru lari dikit pingsan kayak novel novel lain. Rin sosok tangguh yang sadar posisi. Ketika salah ya salah ketika benar ya benar tidak boleh ada yang menyanggah.

Kakak osis yang disuruh mengawasi Rin juga terkejut dengan gadis yang terus berlari itu.

Kak Heru Awan Haryano, nametag yang Rin baca.

"Capek? Kok lo kuat banget lari 20 putaran?" Tanya heru sambil duduk di samping Rin

"Kuatlah kak, berani buat salah berani ambil resiko. Itu namanya rasa tanggung jawab. Gue sadar kemarin gue salah kalau bolos. Daripada berdebat dan tidak terima mending di laksankan" jawab Rin dan berdiri menepuk celananya lalu menepuk bahu Heru

"Makasih udah ngawasin kak, gue mau laporan ke kak winda. Sekalian masuk ruang audit lagi. Thanks ya kak. Permisi" ujar Rin to the point dan berjalan kearah kamar mandi

XOXO | Belle's mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang