xoxo - 11

18 5 3
                                    

Happy reading blue🦋

***


Rin datang dengan beberapa plester di wajah. Juga beberapa lebam, membuat cowok-cowok yang duduk di atas motor di parkiran sekolah sedikit terkejut karena tidak seperti biasa.

"Eh eh Rin kenapa ni kok lebam-lebam?"
"Lo oke kan Rin?"
"Astaga Rin!"

Ya cowok-cowok itu kakak kelas Rin yang selalu menanti datangnya ia setiap pagi

"Gapapa kak, kemarin di keroyok hehe. Tapi gapapa"

Menbuat kelimanya melotot lalu menghela nafas lega.

"Duluan ya kak." Dan kelimanya hanya mengangguk. Sumpah kalau di bilang tertarik sih tertarik banget sama si cantik yang misterius itu. Walau ia pintar pake banget tetap saja merakyat dan ramah.

"Kalau yang suka dia bukan Renaldy sih udah maju dari kemarin-kemarin. Tapi ini Renaldy anjir lah"

Setelahnya mereka melihat motor genio melintas dan langsung berhenti di samping motor milik Rin

"Panjang umur serta mulia" jawab Rizal yang berada di belakang kelimanya, sejak tadi ia menguping juga sempat kaget ketika melihat calon adek iparnya babak belur.

"Eh aduh zal" sapa mereka kompak. Agaknya kelimanya ini udah kek upin ipin ya kembar.

"Duluan yon,yan,jan,jun,pan"

"Mari zal"

Setelahnya Rizal menyusul adiknya yang tengah berjalan sambil menggunakan earphone. Ia mencabut sebelahnya dan berteriak

"AYANG ABIS DI PUKUL" Membuat Renal terlonjak dan langsung memukul kakaknya itu

Tapi bentar... ayang?!!!!

Setelahnya Renal berlari bak kecepatan cahaya karena cepat banget menuju kelasnya. Dan yang ia temukan adalah gadis dengan jepit rambut itu sedang menatap datar papan tulis dengan muka lebam juga plester. Belum tau saja Rin sedang Bete karna harusnya ia tampil cantik dengan jepit rambut yang baru ia beli, tapi mengingat kejadian kemarin membuatnya mengganti jepit rambut berwarna ungu muda itu menjadi hitam dengan gambar tengkorak yang besar.

"Siapa yang lakuin?" Tanya Renal datar ketika langsung memegang kedua pipi Rin dan mentap tepat di bola mata seperti boba itu dengan dalam

"Anak Arunika" jawab Rin polos, ketika renal mau melepas tangannya Rin memegangnya lagi

"Jeanira yang nyuruh. Mungkin sekarang mereka lagi di amuk ketuanya. Gue nggak papa Re" jawab Rin menenangkan ketika sudah melihat mimik wajah tak enak dari Renal

"Gue udah kasih perhitungan ke mereka. Calm down ya" setelahnya Rin melepas tangan Renal dari pipinya dan memegang kedua tangan itu

"Ini rupanya tangan yang pernah mukul kak fauzan ya? Kok di rahasiain?" Membuat Renal terdiam dan cukup tegang. Maksudnya Fauzan yang cari ribut saat itu.

"Coba perkenalan yang benar Re"

"Perkenalan bagaimana?"

"Perkenalkan Gue Rian. Anggota R-WAR. Selalu make masker. Senang bertemu dengan teman lama"

"Saya Aldy. Wakil ketua BAGASKARA. Saya pikir Rian laki-laki. Salam kenal teman lama, sekarang otw jadi ayang saya ya"

Membuat Rin bersemu dan cukup malu. Tapi wajahnya langsung berubah ketika Renal berujar untuk memafkan mantannya itu

"Maafkan jeanira ya"

"G"

"Gue nggak mau dengar lo minta maaf atas apa yang udah dia perbuat. Whatever. Apa mau lo?pikirin aja gue mau perpanjang masalahnya. Ya karna mantan lo itu abis aja membuat gue hampir ngebuat anak orang masuk Rumah sakit. Jean? Jen? Ketika dia udah nyari masalah ke gue. Nggak ada ampun" jawab Rin tegas dan kembali badmood dengan Renal yang seperti ini. Rin pun langsung mengambil tasnya dan berdiri lalu berjalan keluar dari kelas dengan Renal yang mematung diam, ia seperti tidak bisa untuk mengejar Rin sekarang.

XOXO | Belle's mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang