4. Raven

16 4 0
                                    

4. Raven

~~~

Hari ini, Ocha berangkat diantar oleh supirnya. Ana dan mamanya tidak ikut, karena menjemput papanya yang akan tiba di bandara. Ocha menatap jalanan, saat ini mobilnya berhenti akibat lampu merah.

"Anjir Varo" cetus Ocha melihat laki-laki yang sangat ia kenali menaiki motornya

"Jangan sampai gue ketemu Varo hari ini, malu banget gue. Pasti dia tau kalau gue nge stalking akun dia" Ocha mengalihkan perhatiannya, menutupi mukanya dengan rambutnya yang ia urai.

"Pak, jalannya hati-hati aja, ya. Jangan terlalu cepat, intinya motor itu—" Ocha menunjuk motor Varo "jalan duluan sebelum kita"

Supirnya hanya menggangguk, mengikuti perkataan Ocha.

°°°

Ocha turun dari mobilnya, ia menunduk saat melewati parkiran motor, dimana Varo yang tengah duduk di motornya dengan memainkan ponselnya, entah apa yang akan dilakukannya.

Namun, seorang perempuan menghampiri Varo, membuat Ocha menghentikan langkahnya, ia bersembunyi dibalik pohon yang cukup besar.

"Bicara apaan, gue ga denger" keluh Ocha

Ocha membelalak kaget dikala melihat Varo mencubit gemas pipi perempuan itu. "Anjir, pacarnya?" Gumam Ocha

"Gue iri... Kapan gue di perlakuin gitu?"

"Aduh...." Ocha memegang pipinya yang tiba-tiba dicubit oleh seseorang. Ia membalikkan badannya.

"Kak Raven?"

"Haii" sapa laki-laki bernama Raven itu

"K-kak Raven ngapain?" Tanya Ocha

"Lo nguping Melody sama Varo, ya?"

"Hah? N-nggak tuh, gue lagi ini.... Pengamatan! Iya pengamatan, ini loh, mengamati pohon" ujar Ocha mengelus dahan pohon itu

"Bohong. Gue denger semuanya"

Ocha meringis pelan "jangan bilang siapa-siapa ya, kak. Gue ga mau si Varo ke geer an."

"Lo suka sam si Varo?" Tanya Raven melihat Varo dan Melody

Ocha menggeleng kikuk "ngapain gue suka sama dia?"

Raven tersenyum manis, hingga menampakkan lesung pipinya, "bagus. Jangan lupa follback Instagram gue, ya?"

"I-iya kak" balas Ocha gelagapan.

"Gue duluan. Masuk kelas lo, gih. Ntar telat lagi"

"Iya gue— eh? Lo kok tau gue kemarin telat?" Tanya Ocha

"Gue tau. Gue kan ketos disini"

"Hah? Oh iya-iya. Ketos urusin gituan, ya?"

Raven menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "ya gue juga ga tau, mungkin iya" balasnya

Ocha terkekeh kecil "gimana sih lo, kak."

"Iya... Intinya gitu, yaudah gue duluan" pamit Raven berlari kecil meninggalkan Ocha yang sedang terkekeh geli

"Udah ketawa-nya?" Suara berat yang sangat Ocha kenali....

Ocha tak berani membalikkan tubuhnya, ia mematung merasakan hembusan napas seseorang di belakangnya.

"Cie ngestalking gue, mulai suka sama gue?"

Ocha menghembuskan napas panjang, dan dengan cepat ia membalikkan badannya "itu.... Gue... Ga sengaja!" ujar Ocha menundukkan kepalanya

Antara Perbedaan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang