6. Tak suka

16 3 0
                                    

6. Tak Suka

~~~

Lagi dan lagi, Ocha melihat Varo bersama perempuan yang kemarin sempat ia lihat di parkiran motor. Dan saat ini, ia melihat mereka tengah berbincang di dekat ruang ekskul. Ocha mendengar samar-samar apa yang mereka bicarakan.

"Lo jangan sedih lagi" itu adalah kata Varo. Ocha mendengar jelas kata tersebut, tak seperti kata yang diucapkan perempuan bernama Melody yang tak jelas itu.

"Anjir, bicara apaan sih. Gue ga denger, pacaran di ruang ekskul? Yang bener aja" gerutu Ocha lirih

"Varo playboy juga ternyata, pagi tadi aja deketin gue. Dan sekarang? Kakel sendiri. Gue ga bakal ketipu lagi sama muka gantengnya itu"

"Dari pada gini mending gue ke kantin, toh jajan, gue juga laper" gumam Ocha perlahan pergi dari sana.

Ocha menghembuskan napas lega setelah keluar dari ruangan ekskul. Ia segera menuju kantin untuk membeli makan, hari ini ia tidak membawa bekal makanan, entah mengapa mamanya menyuruh Ana yang memasak, membuat Ocha tak yakin dengan makanan itu. Dan pagi hari, ia hanya memakan roti setelahnya berangkat sekolah.

"Waduh... ada apa ya ini?" gumam Ocha melihat segerombolan orang memenuhi kantin.

"Eh ini ada apa?" Tanya Ocha, bukannya mendapat balasan, Ocha saat ini hanya ditatap sinis oleh kakel nya, membuat Ocha meringis pelan.

'galak amat'

'gue besok kalau jadi kakel juga gitu, ah. Mau sinis-sinis gitu. Biar keren' batin Ocha

Ocha mendengar beberapa ucapan dari kakak kelasnya, yang ternyata saat ini tengah terjadi perkelahian antara dua saudara tiri yang berada di kantin.

"Gue ga urus, mereka beberapa kali ribut aja. Gue bosen" ujar salah satu kakelnya

"Gue juga. Setiap ke kantin kadang mereka ribut."

Ocha mengganguk paham, wajar jika ia penasaran, karena ia jarang sekali ada di kantin. Ocha membalikkan badannya, tak jadi membeli makanan di kantin itu. Ia lebih baik pergi membeli makanan di salah satu warung yang terletak dibelakang sekolah. Dan untungnya, gerbang belakang selalu tidak dijaga oleh satpam, membuat murid leluasa untuk membolos. Tetapi, sekali saja ketahuan, dapat menemukan 20 siswa siswi lebih yang membolos.

Ocha melihat sekelilingnya, memastikan tidak ada guru, terlebih guru BK. Setelah dirasa aman, Ocha segera membuka gerbang perlahan, kemudian berjalan dengan hati-hati menuju warung dengan penjualnya yang biasa dipanggil Ziah.

Ocha bersembunyi dibalik pohon, tak seperti dugaannya, ternyata warung tersebut saat ini ramai dengan siswa Leviosa High School yang tengah berkumpul disana. Ocha masih saja bersembunyi, sampai-sampai tak tau bahwa dibelakangnya saat ini sudah ada seseorang.

Ocha memundurkan langkahnya, menjauh dari wilayah tersebut, namun nahas, Ocha menginjak kaki seseorang, membuatnya terlonjak kaget hingga hampir menjerit.

Ocha membalikkan tubuhnya, menatap perempuan yang kakinya sempat ia injak. "Eh sorry, gue ga—"

"Gapapa. Btw lo kenapa ada disini?" Tanya-nya menyela perkataan Ocha

"Gue mau beli makanan, gue lapar. Eh dikantin malah ada keributan, dan gue mau beli makanan disini, tapi gue malu ada laki-laki. Gue mau balik dulu, ya." Balas Ocha

"Gue juga mau beli makanan. Yaudah ayo berdua aja,"

"Nggak malu?" Tanya Ocha menatap heran perempuan didepannya

"Agak, tapi gimana lagi. Gue laper. Keburu masuk juga. Eh kenalin, gue Alisha"

"Gue Ocha" balas Ocha

Antara Perbedaan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang