Happy reading
___________________♡♡♡
Jim lo bisa ke sini.
Setelah mengatakan kalimat tadi Jweke mengakhiri panggilannya. Jimin agak khawatir karena suara Jweke barusan terdengar sangat lemah, dia yakin pasti terjadi sesuatu pada sahabatnya itu. Jimin bergegas menuju apartemen Jweke.
Setelah sampai Jimin segera menekan enam digit angka. Namun pintunya tidak terbuka padahal seingatnya itu kode yang Jweke beritahu padanya dulu. "Arggg. Jangan bilang di ganti?" Kesalnya.
Jimin yang mulai panik berpikir sejenak, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Jweke namun tidak ada respon itu membuatnya semakin khawatir.
"Ayo berpikir jim." Jimin hanya mondar mandir di depan pintu tidak tahu apa yang harus di lakukan.
"Ahh benar."
Dia sedang menghubungi seseorang sekarang. "Angkat ji!" Gumamnya sambil memandangi pintu yang masih tertutup rapat.
Iya jim ada apa?
Lo bisa ke apartemen Jweke sekarang. Jangan tanya kenapa. Langsung kesini bisa kan?
Gue kesana.
Setelah panggilan terputus Jimin hanya bisa pasrah menunggu orang yang baru saja di telponnya sambil berusaha menghubungi Jweke.
"Jweke kenapa jim?" Tanya seseorang yang tiba-tiba sudah ada di depan Jimin.
"Tadi dia nelpon gue nyuruh kesini suaranya lemes banget ji. Gue khaw-" Suara Jimin terhenti setelah Jisoo mendorong tubuhnya pelan.
"JEON!" Teriak Jisoo setelah melihat keadaan Jweke yang pingsan di lantai dapurnya.
Jimin segera membopong tubuh Jweke ke kasur. Jimin bisa merasakan suhu tubuh Jweke yang panas, wajahnya juga terlihat sangat pucat dengan keringat membasahi pelipis Jweke itu sudah membuktikan bahwa dia sedang dalam keadaan yang tidak baik saat ini.
Jisoo duduk di pinggir kasur perlahan menggenggam tangan Jweke, air matanya mulai menetes.
"Ji?" Panggil Jimin pelan.
"Sorry gue harus balik ke kantor, lagi ada masalah soalnya."
Jisoo hanya mengangguk pelan.
Sebenarnya Jimin ingin sekali menemani Jisoo menjaga Jweke namun dia harus kembali ke agensinya, tadi dia meninggalkan meeting begitu saja setelah mendapat telpon dari Jweke.
"Gue udah panggilin dokter, kayaknya bentar lagi dateng." Lanjut Jimin sebelum meninggalkan kamar Jweke.Setelah Jimin pergi suasana jadi hening sesekali terdengar deru nafas Jweke yang masih tertidur dengan keringat yang terus menetes di dahinya.
Setelah dokter datang dia langsung memeriksa keadaan Jweke. Jisoo yang berdiri di sebelahnya tidak melepaskan atensinya pada wajah Jweke yang semakin pucat. Dia terlihat sangat khawatir, bagaimana tidak ini pertama kalinya dia melihat Jweke dalam keadaan seperti tadi. Yakin pasti sesuatu hal telah terjadi, dia paling jarang sakit karena dia selalu menjaga pola hidup yang sehat karena prinsipnya sehat itu adalah segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-STORY ABOUT US - (Edit)
Короткий рассказKisah Tentang sebuah perjuangan, sebuah ikatan, dan sebuah kepercayaan. Dua orang yang di pertemukann dan disatukan oleh takdir. Namun di saat banyak rintangan yang menghampiri mereka Apakah kisah mereka akan berakhir bahagia? Atau malah sebaliknya?