"JEON JWEKE DAYS🐰"

61 4 0
                                    

Happy reading :)






•••
Beberapa lukisan sudah terpajang rapi. Tinggal lukisan utamanya masih belum di pajang. Pagi-pagi sekali jweke sudah datang ke kantornya. Mengecek kembali lukisannya. Semua harus berjalan lancar tidak boleh ada kendala.

Jweke berjalan menju ruangan melukisnya, untuk mengambil lukisan terakhirnya lukisan utama yang akan menjadi centre dari lukisan yang lain.

Langkahnya terhenti di depan salah satu ruangan yang di gunakan untuk melukis. Ruangan jweke berada di pojok kanan, bersebelahan dengan ruangan staff.

Ada satu lukisan disana yang menarik perhatian jweke. Karna pintu ruangan itu terbuka lukisannya jadi terlihat jelas dari luar.

Sekarang dia sudah berada di dalam memperhatikan lukisan itu dengan seksama. Agaknya ada yang aneh dari lukisan itu. Bukan karna tidak bagus. Namun sedikit asing di mata jweke. Sepertinya bukan salah satu milik rekannya. Namun siapa?

Kalo di ingat-ingat jweke hampir hafal semua lukisan rekan kerjanya. Namun ini terasa asing. Haruskah dia bertanya ke staff?


Tidak ada waktu lagi. Mungkin salah satu rekannya disini sedang membuat sesuatu yang berbeda. Tidak mau ambil pusing jweke melangkah keluar.

Sesekali jweke mengecek ponselnya. Dia sedang menunggu pesan dari jisoo. Namun tidak ada kabar sejak tadi, tidak ada panggilan atau sekedar pesan singkat. Membuatnya sedikit kecewa.

Terakhir jisoo menelpon tadi pagi, saat akan berangkat ke daegu. Mencoba memahami bahwa mereka memang sama-sama sedang sibuk.





•••
Penataan ruangan sudah selesai. Lukisan yang terpajang terlihat rapi, dan di tata seolah bercerita sesuai keinginan sang pelukis.


"Kali ini pasti lagi-lagi lukisan lo akan terjual dengan harga yang tidak masuk akal  Sama seperti tiga bulan yang lalu." 

Itu adalah sebuah pujian dari sahabatnya jimin. Dia adalah pelatih dance. Meskipun tidak begitu paham soal seni namun jimin selalu senang menyukai karya sahabatnya itu. Dia juga selalu datang setiap kali ada event di kantor jweke. Tentunya saat lukisan jweke juga di ikut sertakan.

"Jisoo gak disini. Dia lagi ke kantor pusat yang di daegu." Jelas jweke.

Dia peka sekali saat jimin menoleh kesana kemari seperti mencari keberadaan seseorang. Sudah pasti dia mencari jisoo.

"Ah nee. Dasar tau aja lagi nyariin dia."

"Udah dia kan juga kan lagi kerja gak usah  khawatir." Lanjut jimin.


Jimin berusaha menenagkan jweke saat dirasa raut mukanya tiba-tiba berubah saat membahas jisoo.




•••
Jweke sudah berada di apartementnya sekarang. Dia berbaring di kasurnya mecari posisi senyaman mungkin. Hari ini dia merasa penat. Bayangkan sejak pagi benar-benar jweke tidak sempat beristirahat. Sebenarnya bisa saja kalo dia mau tapi jweke itu orangnya  Perfeksionis. Seakan terobsesi dengan hasil yang sempurna. Tapi yang bikin jimin salut jweke selalu profesional dalam bekerja, memprioritaskan pekerjaan dari pada masalah pribadinya. Dan juga akan selalu memastikan semua berjalan lancar besok. 




Ting...nong..ting...nong





Itu suara bell pintu.  Jweke segera bangkit, mengintip dari celah lubang pintunya. Jewke sedikit mengernyitkan alisnya saat mengetahui siapa yang datang. Itu adalah Park Jimin. Lalu menekan password dan perlahan membuka pintu.



-STORY ABOUT US -   (Edit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang