13. RINDU

9 8 2
                                    

Dean mengangguk kecil "Nanda, dia istri gue"

Sontak mereka sangat terkejut dengan pertuturan dari sang ketua. Rangga memegang dada nya yang terasa sakit drama say. "Akhh sa-kit dada gue..."

Mereka memutar bola matanya malas "Nanda selingkuhin gue njirrrttt huaa!" lanjut Rangga.

"Sempak lo! Dia istri gue setan!" ketus Dean. Mereka langsung menatap sengit ke arah cowok itu "Lo suka sama dia?" tanya Farel, perkataan Itu membuat Dean membisu. Cowok itu merasa aneh pada diri nya sendiri.

"Gak! " Jawab Dean ketus. Rangga mengusap bahu kokoh milik Dean mencoba menenangkan. "Udah lo sekarang tenang jangan banyak--

"Gue emang udah tenang setan! Siapa bilang gue ngamok!" Rangga menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Yan coba lo cerita gimana lo bisa di jodohin ama si Nanda?" tanya Riko serius, jarang jarang manusia satu ini berkata serius. Dean menarik nafas dalam dalam cowok itu mulai menceritakan semua nya, mereka tercengang masih ada kah sekarang jaman perjodohan?

"Gila gila! Kok bisa njirrr!!" ujar Farel.

"Ya itu, lo tau?--

"Enggak!" Potong Rangga di sela pembicaraan Dean, ingin sekali cowok itu melempar Rangga ke kandang buaya namun apa lah daya nya nanti di bilang teman makan buaya hahaha.

"Dengerin dulu suu! Jangan maen potong aja tu mulut!" Rangga mengangguk polos.

"Gue ngerasa aneh sama diri gue sendiri, dengan mudah nya gue nerima perjodohan ini, kenapa bisa ya?"

"Goblok," cibir Sangga.

"Lo kalo ga niat jawab ga usah jawab!" ujar Dean kesal pada batu ini. "Yan gue tau jawaban nya!" ujar Riko girang membuat mata mereka mengarah pada cowok stres ini.

Riko mengusap ngusap dagu nya seolah berfikir, sudah lama cowok itu tidak membuka suara membuat mereka merasa kesal "Jawaban nya apa bagong! Lo ngomong nya kek lonte!" cibir Farel.

"Bukan kaya lonte lagi malah mirip lonte!" sahut Rangga.

Plak!

"Sama aja njeng!" ketus Dean.

"Oh ya sama ya? menurut gue beda"

"Apa beda nya?" tanya Riko

"Beda nya kalau lonte lontong sate kalo lonte lontong pete Hahahahah!!"

"Stress"

●●●●●

Saat ini keluarga Devaro tengah makan malam di meja makan keluarga. Dean ada di sana, di samping cowok itu terlihat seorang gadis dengan raut muka murung, Nanda gadis itu hanya mengaduk ngaduk makanan nya tidak di makan. "Nanda... Kok makanan nya gak di makan, sayang lo nanti nasi nya nangis" ujar Miya dengan senyuman hangat nya.

Nanda tersentak gadis itu tengah melamun tadi, terlihat mata nya memerah, mereka di sana tahu bahwa gadis itu tadi menangis jadi tidak perlu menanyakan nya.

"Kakak cantik makan dong... Ntar gue beliin permen" ujaran Rayan mendapat tatapan tajam dari Dean, adik nya ini selalu menggoda Nanda yang membuat Dean kesal.

"Diem lo hantu!" ujar Dean ketus

"Dih serah gue dong!" jawab Rayan tak mau kalah.

"Om tente Aku boleh ke kamar?" Tanya Nanda mereka pun menoleh ke arah menantu baru nya ini "Loh, tapi kamu belum makan sayang... Nanti kamu sakit" Ujar Miya, Ghean yang mengerti pun membisik kan sesuatu pada istri nya itu.

DREGVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang