♡
♡
♡.
.
.♡
♡
♡I JUST WANNA BE...
YOUR BOY?.
.
."Appa..." rengek jihoon pada appanya melalui telefon
"..."
"Aku harus tinggal di rumahnya katamu? Kau tau sendiri dia itu kejam padaku, bagaimana bisa kau mengirimku padanya appa...." Rengek jihoon yang berkali kali lipat meresahkan warga setempat
"Appa..!!! Appa!!" Panggil jihoon pada pria di sebrang telfon
"Kau membuang anakmu..." Katanya pada sambungan telfon yang terputus tadi
"Jadi tuan muda, bisakah kau naik sekarang? Orang orang merasa terhalangi karnamu..." Kata asshi padanya dengan formal
"Asahii, menurut mu apa aku harus naik bus? Ketika aku punya mobil sendiri? Kenapa?..." ucap jihoon yang terputus ketika asahi berusaha mendorongnya untuk memasuki bus
"Asahi!! Yaaakkk!!!" Teriak jihoon yang kini telah berada di dalam bus tersebut
"Sampai jumpa di busan tuan muda!!" Ucap asahi melambaikan tangannya pada bus yang mulai berjalan itu
"Aaaah anak itu selalu saja berusaha untuk memojokkanku..." Rengek jihoon yang kini berjalan ke arah kursinya
Jihoon...
Kali ini kesalahan apa lagi yang kau perbuat bodoh!Sungguh putra yang sangat membanggakan.
.
Sesampainya jihoon di hotel ayahnya, ia segera membaringkan diri dan beristirahat disana, kata ayah dia akan dijemput oleh adiknya setelah mengurus beberapa hal disini.
"Aaaah aku bisa gila kalau disini lama lama..."rengek jihoon yang kini sudah mendapatkan kedatangan asahi sang sekretaris pribadinya.
Jangan heran jika jihoon mempunyai sekretaris pribadi, walaupun ia sedikit bajingan, jihoon memang sudah aktif untuk membantu pekerjaan di perusahaan ayahnya di usia yang masih terbilang muda, 24 tahun.
"Kau harus menyapa pegawai yang ada disini" kata asahi padanya
"Nde..." Aneh
Baru kali ini si jihoon menurut pada asahi
Mungkin untuk merayu sahabat sekaligus sekretarisnya agar tidak berpihak pada ayah jihoon.
.
Disisi lain dari pada itu, hyunsuk sudah terbangun dari tidur panjangnya, ia memang sengaja diberi waktu untuk berlibur disini, sedangkan appa dan eomma tirinya sudah pulang lebih awal untuk menyapa para keluarga.
Ada suara ponsel yang berdering ketika ia sedang memegang kanvas lukisan yang ada di lorong hotel mewah tersebut.
"Nde?" Jawab hyunsuk dengan singkat sambil keluar dari kamar hotelnya
"Apa? Menetap?!" Kaget hyunsuk
"Appa!! Kalau kita menetap di daerah ini, bagaimana dengan sekolahku!?"
"...."
"Haruskah?" Tanya hyunsuk yang kini berlinang air mata
"Appa...." Ucapnya pada sambungan yang sudah terputus barusan
Kenapa pria tua itu selalu seperti ini? bertindak semaunya saja tanpa berusaha tau isi hati dari si anak kandungnya.
Choi hyunsuk yang malang.

KAMU SEDANG MEMBACA
WANNA BE, YOUR BOY? ✅ {End}
FanfictionKau bisa menggapai bintang di langit walau sedang menatap ke arah laut, seperti itu lah kau yang sedang tidak menatap ke arahku tapi selalu berada tetap di hatiku