Kau bisa menggapai bintang di langit walau sedang menatap ke arah laut, seperti itu lah kau yang sedang tidak menatap ke arahku tapi selalu berada tetap di hatiku
"WOY! ANJING!!!" Teriak jeongwoo sesudah melempar dagangan yang ada di pasar mereka.
. . .
"Aku dengar pasar kita bakalan digusur" ucap doyoung ketika sampai di dalam rumah hyunsuk
"Ada investor yang datang belakangan ini." Sambung yedam
"Dipasar?" Tanya hyunsuk
"Kau tidak melihat ada segerombolan manusia setengah dewa di pasar? Mereka mekjubkan sekali, wajah dan pakainnya, waaah " ucap junghwan
"Kau sesibuk apa sampai tidak melihat Ataupun mendengar tentang segrombolan orang orang tersebut?" Kata yoshi
"Kau tau sendiri aku distributor ikan terbesar di busan" sombong hyunsuk pada yoshi
"Kau terancam bangkrut bodoh.." ucap junkyu tersenyum melihat kearah hyunsuk, kesannya ingin menyepelekan dirinya.
"Apa seserius itu?" Tanya hyunsuk
Mereka semua mengangguk sibuk tak terkecuali mashiho yang sedang menyiapkan makanan di atas meja kamar hyunsuk.
"Waah aku lapar sekali" gumam haruto melihat kearah cola dan ayam goreng diatas meja
"Kalian tau mereka dari perusahaan mana?" Tanya hyunsuk dengan wajah penuh amarah
"PJY" jawab doyoung dengan suara yang terlalu pelan
"PJY? Aku tidak mengenal mereka" kata hyunsuk yang masih bisa mendengar suara doyoung
"Perusahaan baru, cabang dari keluarga PK Group, berdiri sejak 4 tahun yang lalu." Doyoung membaca artikel yang ada di dalam smartphone miliknya.
"Sialan..." hyunsuk menggenggam erat minuman kaleng yang sudah habis ditangannya.
"Pastikan rumor itu benar, karna besok, mereka akan ku bakar hidup hidup" kata hyunsuk mutlak tanpa menerima masukan apapun
Mereka paham betul hyunsuk seperti apa, kemarahannya terletak pada pasar yang dikelolah selama 3 tahun belakangan ini, sejak ia lulus sekolah, pasar merupakan belahan jiwanya yang bahkan lebih berharga dari apapun yang ada di muka bumi.
"PK Group perusahaan yang besar" ucap mashiho menenangkannya
"Aku tidak perduli.." ucap hyunsuk memandang lucu kearah mashiho
"Kalau dia berani ganggu kita, kenapa kita harus takut bakar dia?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
"Jihoon.." panggil asahi pada pria yang sedang bergulat dengan kertas kertas penting yang ada di meja kerjanya
