Spirit dan Craftmanship

51 5 1
                                    

"Rumah baruku di dunia ini"

1 ruangan sudah menjadi ruangan forging, jadi masih ada 4 ruangan kosong, Luke pergi ke salah satu ruangan dan mengeluarkan alat alat alchemist nya, dia duduk di lantai.

"Kagak usah meja kurasa"

Dia lalu keluar dari rumahnya setelah selesai berkeliling, karena kebanyakan ruangan kosong, jadi tidak makan terlalu lama untuk melihat lihat.

"Buat meja makan..."

Luke melihat ke pohon di sekelilingnya, mencari pohon yang agak besar karena malas menyambung kayu.

Pada akhirnya tidak ada pohon yang cukup besar.

"Aaargh, bagaimana cara menempelkan dua kayu??"

Luke duduk di bawah pohon dan mencoba mengingat ngingat ingatan masa lalunya.

"Ngg .."

Luke kembali ke pandai besi dan tanya apakah ada benda yang namanya paku, ternyata paku ada dijual di ibu kota, Luke kemudian tanya cara rakyat desa membangun rumah, kebanyakan memakai teknik kunci antar kayu atau membuat lubang dengan cara bor manual dan memasukkan batang kayu yang ukurannya pas dengan lubang bor.

"Kalau untuk yang kecil, bisa di tempel dengan getah pohon Broafleaf"

"Broafleaf?"

"Cari aja yang tinggi panjang dan daunnya lebar seperti kipas"

"Oh!, Terimakasih"

"Ya"

Luke kembali ke rumahnya dan langsung menemukan pohon yang di maksud, luke lalu menggores pohon itu dan meletakkan sebuah mangkok kecil untuk mengambil getahnya.

"Permisi nyonya Luke"

Luke langsung berputar dengan cepat dan menghunus pisau yang dipegangnya ke leher pria yang berdiri di belakangnya.

"Sembunyikan aura pembunuhmu kalau mau menyerang orang"

"Hah!, untuk apa menyembunyikan aura membunuh dari orang yang bisa dengan mudah aku bunuh!"

"Haah..."

Tiba tiba pria itu meringkuk kesakitan, dia memegang perutnya, dia mulutnya keluar darah akibat dirinya mengigit bibirnya terlalu kuat.

"Aaaargh!!!"

Pria itu perlahan menjadi biru dan es mulai muncul dari kulitnya kemudian mati dan membeku sepenuhnya, Luke lalu menendang pria yang membeku itu hingga pecah.

"Pergi sekarang atau kalian akan bernasib sama"

Walau tidak terdengar suara apapun, Luke yakin mereka pergi, dia lalu tersenyum.

"Kalau kalian mau ini, datang dan bunuh aku" ucap Luke mengeluarkan sebuah koin.

Langsung puluhan orang menyerbu ke arah Luke.

"Fire pillar"

Tiang api jatuh dari langit membakar seluruh orang yang berada di dekatnya, walau hanya beberapa detik hampir seluruh orang terbakar menjadi abu.

"Monster!!" Teriak salah satu orang yang berhasil selamat.

"Kasar sekali memanggil orang dengan kata monster"

Pria itu tidak bisa kabur karena kaki kirinya terbakar menjadi tulang.

"Baiklah, mari kita mulai sesi tanya-jawab nya"

"Aku tidak tahu apa apa!!, Aku hanya terseret kesini!!"

"Apa jawabanmu akan tetap sama saat ku congkel keluar paru parumu dari punggung?"

I Will Collect And Maxed Out All Skill I LikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang