coklat putih

32 4 0
                                    

Hai, selamat datang di sebuah cerita dengan tokoh utama Choi Yeonjun versi lokal ! Untuk karakter wanita bisa berhalu menjadi diri sendiri tetapi aku tetap pakai contoh wajah karakter perempuan. Selamat Membaca !!!

﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Sejak Yudha mengisikan suara hatinya. Mama Papanya sudah mulai berlaku adil, membiarkan kedua anaknya mengejar mimpi yang diminati.

"Pa, aku bakal terus tetep jadi penari seperti yang papa inginin." ujar Yudhistira.

"Apaan sih Kak, udah cukup ya lo maksain diri, lagian papa juga udah bebasin lo ngejar mimpi lo." ujar Yudha tak terima.

Yudhistira tersenyum mendengar pembelaan Yudha. Adiknya itu benar-benar seperti malaikat untuknya.

 Adiknya itu benar-benar seperti malaikat untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tenang aja, kali ini gak ada paksaan. Sesuai keinginan gue, lo gak perlu khawatir." ujar Yudhistira menenangkan adiknya.

"Papa beneran udah gak maksa kamu lagi Yudhis tapi rasa bersalah papa sama kamu tinggi, maafin papa ya." ucap Papa Yudha sekaligus Papa Yudhistira.

"Gak papa kok Pa, lagian nari juga gak ada salahnya. Asik ternyata pantes Papa dulu suka banget sama nari." ucap Yudhistira.

Benar, sebelum menikah dengan istrinya dan melahirkan Yudha. Papa Yudha adalah seorang penari sekaligus pelatih. Papanya pernah berkeinginan jika nanti memiliki anak, anaknya akan meneruskan bakatnya.

Dan Yudhistira, anak angkatnya lah yang akan meneruskan bakat Chandra, Papa Yudha sekaligus Papa Yudhistira.

Yudha juga mulai menekuni melukis, dia tak terlalu peduli lagi dengan seni tari. Yudhistira sendiri tetap melanjutkan kelas tarinya ditambah lagi kelas band.

Aku termenung di taman sekolah. Yudha, Yudhistira dan Gista mempunyai bakatnya masing-masing sedangkan aku? Aku tak tau apa bakat yang ku miliki untuk membanggakan kedua orang tuaku.

"Ngelamun mulu lo daritadi ntar kesambet loh." ujar Yudhistira ikut duduk di sebelahku.

"Gue boleh iri gak sih sama lo dhis." ucapku menatap Yudhistira.

Yudhistira tertawa kecil mendengar ucapanku. Aku terheran tetapi senang juga mendengar tawanya.

 Aku terheran tetapi senang juga mendengar tawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iri? Kenapa juga lo harus iri sama gue?." ujar Yudhistira.

"Lo punya banyak bakat dhis, gue? Gak ada bakat yang bisa dibanggain." ucapku.

Aku menoleh ke arah Yudhistira ketika merasa tanganku digenggam olehnya. Tatapannya lembut berhasil membuatku terbawa perasaan.

"Semua orang punya bakatnya masing-masing, untuk saat ini lo belum tau bakat lo ada dimana. Lo percaya sama gue kalo nanti lo bakal nemuin bakat oo sendiri." ujar Yudhistira sembari menggenggam kedua tanganku.

"Sampai kapan?." tanyaku.

"Kenali diri lo sendiri lebih dulu, kenali juga apa yang lo suka nanti lo bakal tau kalo lo udah paham sama diri lo sendiri." jawab Yudhistira.

Aku menganggukkan kepala sebagai respon. Perkataan Yudhistira berhasil membuatku sedikit tenang.

"Buat lo." ujar Yudhistira sembari memberikan sebungkus coklat padaku.

"Coklat putih?." ucapku ketika melihat bungkus coklat yang diberikan Yudhistira.

"Gue denger-denger lo tuh suka banget sama coklat putih tapi kalo gue salah maaf ya." ucap Yudhistira.

"Enggak, lo gak salah. Gue emang suka banget sama coklat putih. Makasih ya." ujarku.

"Sama-sama, semoga dengan coklat yang gue kasih, lo semangat terus." ujar Yudhistira.

Yudhistira segera berpamitan padaku setelah menghabiskan waktunya denganku. Aku menatap coklat pemberiannya lalu tersenyum mengingatnya.

"Makin lama rasa suka gue ke lo makin tinggi ya ke lo dhis padahal lo gak bisa gue gapai walau deket." ujarku.

﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Hai, bagaimana harinya? Semoga selalu baik ya dan jaga kesehatan soalnya kopit lagi kejam. Disarankan setelah membaca untuk mengapresiasi dengan cara vote dan komen. Terima Kasih yang sudah mampir membaca serta memberi apresiasi. Sampai bertemu kembali di chapter selanjutnya !!!.

﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Salam Hangat,

Pecinta Teriakan Yeonjun,

yudhistira ( choi yeonjun ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang