00. awal

51 8 1
                                    

"Bos, kediaman bumantara sedang tidak ada penjagaan" ucap seorang bawahan pada bos nya.

Mendengar perkataan sang bawahan lelaki yang di sebut 'bos' itu menyeringai "bagus, lakukan penyerangan sekarang ingat bunuh semua jangan sampai ada sisa"

Tutt

Sambungan di putuskan sepihak oleh sang bos.

Dengan cepat sang bawahan beserta antek antek nya masuk ke rumah besar itu dan mulai membunuh maid nya satu persatu.

Dorr dorr dorr

Tiga peluru sukses tertancap di dada ketiga maid.

Seseorang pengasuh yang sedang menidurkan putra bumantara itu merasa terganggu karna suara tembakan pistol, tentu dia panik dan segera mencari kontak 'tuan rama' lalu menelepon nya.

"T-tuan saya mendengar suara tembakan pistol"

"Ya saya juga mendengar nya dan saya juga ingin memastikan dari mana suara itu, kau tetap di kamar putra ku jaga dia, kau tidak perlu keluar kamar"

"B-baik tuan, berhati-hati lah"

Tanpa membalas perkataan sang pengasuh sambungan sudah di putuskan oleh rama.

Saat membuka pintu kamar rama di buat terkejut karna di depan nya sudah ada pria ber topeng yang sedang menyodorkan pistol tepat di depan wajah nya.

"Ucap kan selamat tinggal pada dunia, tuan rama"

Pria itu tersenyum dibalik topeng nya dan.

Dorr

Sekali tembakan sudah membuatnya kehilangan nyawa.

Dengan segera pria itu memasuki kamar dan menembak istri rama yang sedang tidur dalam posisi telentang.

Dorr

Satu peluru tertancap di dada yola istri rama sekaligus bunda nakala.

"Hahh.... tuan muda saya takut bagaimana ini?" Ucap nya pada seorang anak berusia 2 tahun yang berada di gendongan nya itu.

"Apa semua nya sudah terbunuh?"

"Seperti nya sudah tuan"

"Di kamar ini ada orang ?" Ucap nya sambil menunjuk pintu kamar yang sedang di tempati sang pengasuh dan anak tuan nya itu.

"Saya tidak tau, dobrak saja bagaimana?"

"Ya dobrak saja"

Pengasuh yang di dalam tentu saja mendengar jelas percakapan itu, dengan panik setengah mati dia menggendong anak tuan nya yg sedang tidur ke kamar mandi dan berharap penyusup itu tidak mengetahui nya dan pergi.

Brakk

Pintu sudah terbuka.

"Tidak ada orang di sini"

"Bagus seperti nya sudah terbunuh semua, ayo kita pergi sebelum ada polisi"

Akhirnya mereka semua pergi dari kediaman bumantara, setelah merasa aman sang maid keluar dari persembunyian nya dan berjalan keluar kamar.

Baru saja keluar dia sudah di dikejutkan dengan ke adaan tuan nya yang terbunuh bersimpah darah.

"T-tuan? Tuan bangun tuan hiks" ia menggoyangkan tubuh sang tuan dan berharap tuan nya akan bangun.

Tapi tetap saja tidak bangun, bagaimana mau bangun sedangkan nyawa nya sudah tidak ada, pengasuh itu masuk ke kamar dan mendapatkan istri tuan nya dengan keadaan yang sama.

"Nyonya juga? Astaga bagaimana dengan tuan muda?" Ucap nya sambil menatap sendu anak tuan nya yg tertidur pulas di gendongan nya.

"Sebaiknya aku meminta pertolongan pada keluarga jumantara"

Ya keluarga bumantara dan jumantara bisa di bilang sangat sangat dekat seperti ada hubungan khusus.

Kejadian yang merengut nyawa kedua orang tua nakala beberapa tahun yang lalu, yang membuat naka harus merasakan kehilangan sejak usia dini tepat nya pada saat usia dua tahun.

TBC

Hai, akhirnya aku bisa nulis cerita lagi, berminat untuk membacanya? Aku harap iya.

Oh ya gimana bagus ga? Jujur aku ga terlalu bisa merangkai kata kata, apa lagi soal tembak menembak

ilymtml [Jaemren] 'hiatus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang