Jangan lupa vote and comment ya!
Happy reading and enjoy all!
.
.
.
.
.Hari-hari berganti menjadi minggu, minggu berganti menjadi bulan, dan bulan berganti menjadi tahun, entah sudah berapa tahun sejak kejadian mengenaskan yang merengut nyawa orang tua naka.
Kini anak yang ramah di panggil naka itu sudah tumbuh menjadi pria dewasa dan mandiri juga tampan pastinya, dan dia sudah bisa mengiklaskan kepergian kedua orang tuanya, dia masih berusaha untuk menerima yuta, nandra, dan renja sebagai keluarga dan rumah baru nya.
Ya meskipun ia sudah tinggal di rumah renja dari dulu tepatnya setelah kejadian 'itu' dia tinggal di rumah jumantara, tapi tetap saja dia belum bisa terbuka dan menerima nasib yang ditakdirkan untuk nya.
Selama ini naka baru bisa akrab dengan renja, mungkin karna dari dulu mereka selalu bersama.
"Naka, kau sudah siap? Cepatlah nanti kita terlambat!!" Ucap seseorang dari luar kamar naka, sudah di pastikan itu suara renja.
"Ya! Setelah ini aku turun!" Sahut naka dari dalam kamarnya dan kamar renja juga.
"Lama, tinggal"
Naka mendengar suara langkah kaki renja yang sudah menjauh dari kamar nya, ia menghembuskan nafas nya kasar lalu mengambil tas nya dan turun kebawah.
"Pagi, bun, pa, dan bibi" ucap nya saat sudah sampai di bawah.
"Pagi juga~"
"Pagi"
"Pagi, tuan muda"
"Kok aku engga di ucapin selamat pagi juga?"
Begitu lah jawaban yang di dapatkan naka, dia tersenyum sebelum menjawab pertanyaan renja.
"Kau sudah berbicara padaku tadi, jadi tidak perlu lagi" jawab naka dengan cengiran khas di wajah nya.
Renja hanya memutar bola mata nya, lalu beralih menatap sang bunda "bun, kita langsung berangkat ya? Bentar lagi bel nanti kalo sempet aku sama naka sarapan di kantin deh, ya ya ya??"
"Yaudah sana, ingat pelan-pelan aja bawa motor nya kalian berdua itu kalo udah telat bawa motor nya kaya orang kesurupan ga inget nyawa"
"Hehe, iya bun nanti pelan deh"
Naka dan renja menghampiri papa dan bunda nya lalu menyalimi tangan mereka secara bergantian, walau mereka suka bandel dan jail tapi tetap saja mereka ini termasuk anak yang sopan.
"Byee, kita pergi!!" ucap mereka berdua sedikit teriak agar yang di dalam mendengar nya.
Renja dan naka sudah berada di bagasi, naka sudah duduk rapih di atas motor nya sambil menunggu renja, tapi selang beberapa menit suara motor renja belum juga terdengar.
"Ren, lama banget"
"Aduh motor nya gamau nyala na, gimana dong?" Tanya renja dengan wajah panik nya, bagaimana bisa motor nya mati di saat seperti ini? Dasar motor tidak tau keadaan.
"Yaudah sini bareng ribet banget" final naka karna ia sedang malas berdebat, ia menyodorkan helm tepat di depan wajah renja.
"Hehe, oke oke makasih~" renja menaiki motor naka, memakai helm nya dan berpegangan pada bahu kokoh saudara angkat nya itu.
"Udah?"
"Udah, ayoo"
Naka menarik gas nya, dengan cepat motor naka keluar dari bagasi beserta gerbang rumah nya, naka menambah kecepatan motor nya karna tinggal beberapa menit lagi bel akan berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
ilymtml [Jaemren] 'hiatus
RandomNaka sama renja itu teman tapi takdir membuat mereka harus terjalin hubungan persaudaraan karna orang tua naka yang sudah tidak ada, tapi bagaimana jika semua hubungan itu di ganti sebagai hubungan kekasih? Apakah takdir akan menerima nya? Atau tida...