TGFB-03

1K 93 1
                                    

_Happy Reading_
.
.
.
.
.

Rey pun menghampiri para sahabatnya,

"Wih bos, makin cakep aja" celetuk salah satu sahabatnya yang bernama Raffa Zaidan Ali.

"Hm" balas Rey singkat.

***

Nama para sahabat atau bisa kita sebut para pemeran figuran. Yang pertama yang tadi diatas Raffa Zaidan Ali, pemeran figuran sifatnya rada pecicilan dan juga biasa...play boy.

Yang kedua Daffa Ibnu Hafidz, pemeran figuran sifatnya periang, lumayan pecicilan dan komplotannya Raffa dalam mencairkan suasana yang dimiliki para temennya yang datar.

Yang ketiga Gibran Argantara Reynard, sahabat Rey sedari bayi, sifatnya hampir sama kek Rey datar dingin. Tapi orang nya pengertian kok sama sahabatnya.

Yang keempat Ravgas Raka Zyarindza, juga sahabat Rey dan Gibran, orangnya datar banget! Kalo ngomong pun cuma jawab 'hm' doang..

Mereka adalah inti dari Geng Aderfia, geng yang terkenal di DKI jakarta beserta sekitarnya.

'Aderfia' memiliki 500 anggota di setiap penjuru Indonesia, walaupun tergolong sedikit namun kekompakannya jangan ditanya, mereka akan solidaritas untuk orang yang sedang kesusahan.

'Aderfia' berasal dari bahasa Yunani yang artinya 'bersaudara'.

Slogannya 'Tak ada perbedaan, hanya ada sebuah persatuan dan persaudaraan'.

***

"Kelas" singkat Rey, pergi meninggalkan para sahabatnya diikuti Ravgas dan Gibran.

"Weh! Tunggu bos!" pekik Raffa dan Daffa sambil berlarian.

Dikelas XII MIPA 2~

Kini Rey beserta para sahabatnya, sedang duduk mendengarkan penjelasan dari guru yang ada didepan papan tulis. Ehh engga deng... Rey sedang menelungkupkan kepalanya mungkin tidur?
Sedangkan Gibran dan Ravgas pastinya dengerin, kalo Raffa sama Daffa? Mungkin sedang makan..

Kring!!...

"Baiklah anak-anak, sudah bel istirahat kalau begitu ibu pamit" pamit bu guru yang bernama Nurma, dan meninggalkan kelas

"Yok kawan-kawan! Mari kita ke kantin!" ajak Raffa semangat

"Rey... Bangun"ujar Gibran pelan sembari menggoyangkan tangan Rey, memang Rey duduk dibelakang Gibran Dan Ravgas

"Hemm" gumam Rey sembari bangun.

"Toilet" singkat Rey sembari melangkahkan kakinya keluar kelas dan meninggalkan Raffa dan Daffa yang cengo

"Lah, sibos maen ninggalin aja! Ya udah yuk kekantin! Mungkin bos nyusul" celetuk Daffa

"Yaudah yuk!" ajak Raffa sembari keluar kelas.

Di Rey~

"Hah~ sampai kapan gue harus bersabar?" gumam Rey setelah menghela nafas.

"Saatnya memainkan peran"gumam Rey dengan seringaian di akhir kalimat dan keluar toilet menuju kantin.

Dikantin~

Saat ini di kantin terjadi keributan antara dua gadis, emm mungkin salah satunya..wanita? , yang disebut wanita kini sedang menangis sesegukan, dan gadis satunya sedang marah-marah,

"Hiks a-aku gak hiks se-sengaja" sesegukannya berharap ada yang iba

"Kasian banget si Lia"

"Iya, itu juga kenapa si Arini marah-marah sama si Lia"

"Biasa paling si Lia dibully lagi sama Arini"

"Kasian banget, eh itu gak ada yang bantuin apa?"

"Lu aja, gue takutnya malah gue yang kena"

"Emang si neklam, gak ada abis-abisnya"

"Huh! Dasar neklam! "

Terdengar lah para bisikan siswa-siswi di kantin tersebut, sampai saat...

"Ada apa ini?" ucapnya dengan datar

Hening.

Sampai...

"Hiks hiks, m-maaf a-aku g-gak sengaja hiks" sesegukan Lia sembari menundukkan kepala dan sedikit mengeraskan suaranya.

Dan Rey pun hanya melihatnya tanpa minat.
Haruskah gue memainkan peran? Hah~baiklah, batin Rey menimang.

Dan Rey pun menghampiri Lia berniat membantunya, tetapi...

"Rey, kamu apaan sih!, kok mau bantuin dia?!" sentak Arini saat melihat Rey berniat membantu Lia dan mengabaikan nya.

Sedangkan Rey hanya meliriknya.

"Bangun" singkat Rey kepada Lia yang sedang duduk di lantai.

TBC.

Sorry digantung~

Jan lupa tuk memvote and mengkomen^O^

By:Mesa_034


549 kata

transmigrasi rey (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang