chapter 7

82 9 7
                                    

Hanya beberapa menit saja, akhirnya kita sampai di lestorant.
Sumpah tu lestorant elit banget.

"Ayo... Kita sudah sampai " Ujar uncle saeed.
Aku hanya tersenyum menanggapinya.
Setelah uncle Saeed dan Nizam keluar dari mobil, aku segera merogoh tasku untuk mencari sesuatu... Ya..,,, CERMIN..
Aku takut kalau jilbab yang ku kenakan sudah obnormal.,, 😌

"Heyyy!! Kau lambat sekali!!!! " Teriak Nizam. Teriakkannya membuatku sangat terkejut hingga akhirnya cermin yang sedang ku pegang terjatuh. Aku berusaha meraih cermin ku yang terjatuh tadi.

"Aww!! "
"Kau kenapa?? Lebayy!!"
"Sakiiittttt!!!!!!!" Aku menunjukkan darah yang mengalir di jemariku.

Setelah Nizam  melihatnya,ia segera meraih tanganku. Ia meniup-niup jariku yang mengeluarkan darah.

"Woi... Ditiup tiup mah gak mempan.... Obatiin doongggg!!!! " Teriakku kesal.

Seperti paham dengan ucapanku yang menggunakan bahasa Indonesia,Nizam segera masuk kembali ke dalam mobil dan duduk disebelahku, kemudian ia mengambil sesuatu di kursi belakang, sebuah kotak.... Kotak p3k.. ,,
Ia membersihkan darah yang terus keluar dengan sangat hati hati sekali, setelah selesai ia memberi obat merah kemudian menutup luka dijariku dengan kain kasa,,, sempurna.....
Aku tidak menyadari bahwa dari tadi aku terus memandang wajahnya yang kecemasan gitu......,,, lucu.... Tampann..

"Tidak usah memandang wajahku terus,,, aku juga tahu... Aku itu tampann!! "
Ucapnya yang membuatku terkejut plus malu..... 🤢

"Cuih.... Amit-amit! "

"Apa....?? Apa itu amit amit?? "

"Amit amit itu..... Emmm... Apa ya... Oh... Itu.. Iya... Ganteng"

"Tidak percaya, ayo katakan apa artinya"

"Cari di google!!!  Minggir... Aku mau turun"

Aku pergi memasuki lestorant dan meninggalkan Nizam dengan raut wajah yang masih bertanya-tanya...,, hihihi.. Cari aja sana di google..

_________________________________

"Syaima!!!! "

"Babaaa"
Aku langsung berlari kearah baba, disana juga ada uncle Saeed.

"Dari mana saja kamu nak, lama sekali,mana Nizam? "

"Aku datang baba.. " Ucap Nizam sambil tersenyum simpul.Ia langsung duduk dikursi kosong disebelah uncle Saeed.

"Kenapa dengan jarimu Syaima?? "Tanya baba yang melihat kain kasi terbalut dijariku.

" Hanya luka kecil"jawabku.

"Siapa yang mengobati? "

"AKU!! " Ucapku dan Nizam bersamaan.

"Hey!!! Aku yang mengobatimu!! "
Teriak Nizam tidak terima, aku hanya tersenyum kecut padanya..,

"Kami telah memesankan makanan untuk kalian berdua" Ucap baba tiba tiba.

Dan benar.. Tak lama kemudian makanan pun datang... Aku sudah tak kuat.... Laparrrr...

Hening untuk  beberapa saat karena semua sibuk dengan makanannya.

"Aku melihat keserasian dari kalian berdua. Nizam dan Syaima sangat cocok".ucap uncle Saeed memulai pembicaraan.

Aku hampir tersedak mendengarnya. Sedangkan Nizam membelalakkan matanya. Dan baba..... Ia tersenyum lebar. Menyebalkan..

" Baba,, omong kosong apa ini?? " Ucap Nizam. Se-pemarahnya dia... Tidak akan membentak pada orang yang lebih tua.... Sangat sopan.

"Tenanglah Nizam,, kau serius sekali" Ucap uncle Saeed sambil menepuk pundak Nizam... Anak semata wayangnya.
______________________________

-Hanya aku dan Tuhanku yang memahami isi hatiku -
           _Nizam_
________________________________

-Hanya aku dan Tuhanku yang memahami isi hatiku -           _Nizam_________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                            Syaima

                            Syaima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nizam

Setuju ya..... Si Syaima sama si Nizar....
Bener ucapannya uncle Saeed... Mereka cocok... 😂....

Love you. 🍒


      

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SYAIMA (love and selfish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang