Setelah 7 jam penerbangan, akhirnya kami sampai di Bandara Internasional Dubai pukul 05.40 pagi, ini adalah pertamakalinya aku menginjakkan kaki di negara ini.
Aku hanya mengikuti langkah baba, sampai akhirnya kami sampai di area penjemputan kendaraan pribadi.
tittt...
Sebuah mobil mewah berhenti didepan kami, yang aku yakini itu adalah mobil milik baba.
Aku langsung masuk kedalam mobil setelah sang supir membukakan pintu belakang penumpang untukku. Jujur, aku merasa seperti princess dalam dunia dongeng.
.....
Dalam perjalanan, mataku terus tertuju pada pemandangan diluar, gedung- gedung pencakar langit disini begitu tinggi, melebihi gedung tertinggi yang pernah aku lihat di Jakarta. Satu kata yang terus keluar dari bibirku "Subhanallah"...
Disisi lain,baba terus berbicara dan bertanya tanya tentang keadaanku dan mama setelah kepergiannya yang tanpa sebab itu. Aku hanya diam tidak merespon. Sungguh, tidakkah ia merasa bersalah?.
" Sungguh aku merasa senang sekali, akhirnya kau tinggal bersama baba, Syaima.Baba sangat merindukanmu".Ucap baba lirih , menatapku dengan mata indahnya.
Suasana hening sesaat , sekarang aku angkat suara. Apapun yang ada dalam pikiranku itulah yang akan aku katakan.
"Pak, ada siapa saja dirumahmu?"
Entahlah, aku belum bisa memanggilnya baba, terakhir kali aku memanggilnya baba ketika ia sedang duduk termenung setelah bertengkar dengan mama. Dan keesokan harinya ,aku tidak melihat sosok babaku lagi berada dalam rumah kami."Hanya...baba dan beberapa pelayan "
"Oh.." aku menganggukan kepalaku tanda mengerti."Apakah kau sudah menemukan pengganti mama? " Kataku menatap baba dalam dalam.
Pandangan baba yang tadi hanya menatap datar kedepan, sekarang teralihkan menatapku terkejut.
Seketika napasku tercekat, apakah baba marah?Tanpa diduga baba hanya tersenyum dan mengusap lembut kepalaku. Baba tidak menjawab pertanyaanku tadi.
Aku menarik napas dalam, ternyata baba tidak marah. Tapi ,apa arti dibalik diamnya? Entahlah..
....40 menit kemudian, akhirnya mobil terparkir didepan sebuah rumah yang sangat mewah. Aku tidak habis pikir akan tinggal didalam rumah sebesar ini.
"Pak" Panggil ku pada Baba, " Apakah ini rumah milik mu? "Aku menatap baba dan rumah itu bergantian.
"Iya sayangku, sekarang kau tinggal bersamaku disini"
Aku melihat senyum yang mengembang di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAIMA (love and selfish)
Jugendliteratur"Semua anak disini sama aja ya, sinis semua " Kataku. "Contohnya?" Fatimah mengernyitkan dahinya. "Itu" Aku mengarahkan ekor mataku kearah dua anak lelaki yang tengah asyik mengobrol itu. "Oh, itu. Yang ganteng namanya Nizam. Kalo yang item t...