Malam adalah waktu dimana aku selalu memandangi indahnya taburan bintang dilangit.Waktu di Indonesia, aku selalu melakukan hal ini bersama sahabatku Rara. Ia selalu bilang bahwa ibunya ada disalah satu bintang tersebut. Aku merasa tidak yakin dengan hal itu. Seseorang yang sudah meninggal seharusnya ada dialam barzah,bukan?.Tapi sekarang aku berfikir, apa benar mama juga ada di salah satu bintang bintang itu? Apa mama sekarang melihatku dari sana? Mama... Syaima rindu.
Sudah satu jam lebih aku duduk didepan jendela kamarku menatap suasana malam yang sangat indah ini. Rasanya sangat rindu sekali dengan tanah air. Entah kenapa malam ini aku ingin makan baso, makanan favoritku.
Disisi lain, aku juga merasa tidak sabar untuk besok. Malam ini terasa panjang sekali. Kenapa waktu begitu terasa lama jika dinanti?.
Akupun memilih untuk segera tidur. Tak sabar rasanya untuk besok. Aku berusaha memejamkan mataku. Tapi apa yang akau lihat, wajah Faeeq selalu terbayang dalam pikiranku.
.....
"Syaima.....,Bangun sayang. Ini sudah pagi. Apakah kau sedang bersiap siap? "Baba memanggilku sambil mengetuk pintu kamarku yang membuatku terbangun. Aku meraih ponsel yang ada diatas nakas.Ternyata sekarang sudah jam 6 pagi.
" Iya.. Aku sudah bangun"teriakku pada baba.
Aku segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama untuk mandi, aku langsung menuju lemari untuk mencari seragam ku.
"Ya ampun, aku tidak percaya akan belajar disekolah elit itu. "
Beberapa menit kemudian, aku telah siap mengenakan seragam hitam dengan rompi berlengan panjang yang memiliki logo sekolah terpampang indah disebelah kiri rompi tersebut. Aku mulai mengenakan pasmina putih dan bercermin. Sungguh , ini adalah seragam termewah yang pernah aku kenakan . Oh tidak, aku terlalu berlebihan. Dasar aku.
Aku tidak ingin sarapan pagi ini. Aku bersemangat sekali ingin cepat berangkat sekolah.
Aku tidak melihat baba dimeja makan, kemana ia .
"Bi Darni, dimana baba? " Tanyaku pada salah seorang pelayan yang berasal dari Indonesia.
"Oh, saya lupa buat ngasi tau non, kalau tuan udah pergi kekantor tadi. Katanya ada meeting penting. "
Aku hanya mengangguk paham.
Akhirnya aku berangkat kesekolah diantar oleh pak supir.
.......
Huft...
Aku Menghela napas ketika mobil telah terparkir di depan gerbang sekolah. Aku menatap sekeliling sekolah yang telah ramai dengan para pelajar. Aku membuka pintu mobil dan berjalan pelan menuju gedung sekolah. Aku sangat gugup. Bisa kalian rasakan bagaimana rasanya sekolah ditempat baru tanpa mengenal orang orang didalamnya. Hanya satu nama yang aku tahu, Faeeq.
"Seharusnya baba menyempatkan waktu untuk mengantarku kesekolah untuk pertama kalinya. Ternyata, ia lebih mementingkan pekerjaannya." Aku mendengus kesal.
Sepanjang menelusuri sekolah ini,mataku terus mencari sosok Faeeq ,hanya ia yang aku tahu. Ia juga adalah orang yang selalu hadir dalam pikiranku akhir- akhir ini. Tapi aku tidak bisa menemukannya.
"Astaga Syaima.. Kau kesini untuk menuntut ilmu. Bukan untuk bertemu Faeeq. "Rutukku dalam hati.
Aku tidak tahu dimana kelasku. Akhirnya aku memutuskan untuk menghampiri seorang siswi yang sedang duduk disalah satu koridor sekolah untuk meminta bantuan padanya. Ia memakai hijab sepertiku. Aku harap ia adalah orang baik yang bisa membantuku untuk mencari letak kelasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAIMA (love and selfish)
Teen Fiction"Semua anak disini sama aja ya, sinis semua " Kataku. "Contohnya?" Fatimah mengernyitkan dahinya. "Itu" Aku mengarahkan ekor mataku kearah dua anak lelaki yang tengah asyik mengobrol itu. "Oh, itu. Yang ganteng namanya Nizam. Kalo yang item t...