01. Bintang, Bulan dan Awal

62 8 5
                                    

"MAU JADI APA KAMU KALAU NGELAWAN TERUS?" teriak pria itu dengan lantang.

Bintang mendongak sembari mengusap sudut bibirnya yang sobek karena pukulan dari pria yang ada dihadapannya.

"Papa bingung sama kamu. Semenjak mama nggak ada kamu jadi berubah."

"PAPA YANG BERUBAH!" jawab Bintang cepat.

Bintang menatap pria yang menjabat sebagai papanya itu dengan tajam.

"Papa berubah karena jalang itu! sadar pa! dia cuma mau ngambil harta papa. Dia juga udah ngerusak keluarga kita-

bugh

Bintang jatuh tersungkur setelah mendapat pukulan yang mengenai perutnya telak. Ia terbatuk pelan karena rasa sakit yang kian menjalar ditubuhnya.

"Jaga ucapan kamu! dia itu mama kamu sekarang!"

Bintang terkekeh mendengarnya. Apa katanya? Mama? Jalang seperti itu dia sebut mama? lelucon macam apa ini?

"Nggak sudi!"

bugh

Belum puas dengan pukulannya tadi kini pria itu menendang tepat di bagian wajah Bintang. Membuat laki laki itu mengerang kesakitan.

Bintang memejamkan matanya sejenak saat pandangannya mulai mengabur. Ia tak boleh lemah. Ia tak boleh lemah dihadapan pria tua itu.

"Lemah,"

Setelahnya Bintang mendengar suara pintu rumahnya yang ditutup kencang. Pertanda kalau papanya sudah pergi.

Bintang meringis saat hidungnya terasa sangat sakit akibat tendangan tadi. Sialan! ia benci tua bangka itu.

Sebenarnya bisa saja Bintang langsung menghabisi Zega. Tapi tidak. Ia tak akan melakukan itu. Selama ini ia selalu menahan diri untuk tidak menghabisi Zega karena pesan 'itu' selalu terngiang di otaknya.

Bintang tak suka. Bintang tak suka dirinya yang selalu lemah dihadapan papanya. Ia benci dianggap lemah.

Bintang menekan dadanya yang tiba tiba terasa sesak. Ia kesulitan bernapas. Kepalanya juga pening luar biasa.

"Tuhan, sakit banget."

Setelahnya Bintang merasa kalau ada sesuatu yang keluar dari hidungnya. Ia terkekeh pelan sembari mengusap darah itu menggunakan punggung tangannya.

"Selemah ini ternyata,"

⭐🌙

bulan
kabin? lo dirumah kan?
gue disuruh bunda buat nganter makanan buat lo

Bulan menghela napas kasar melihat pesannya yang tak kunjung dibuka oleh Bintang. Biasanya cowok itu langsung membalas pesan darinya. Tapi sekarang? sudah hampir satu jam Bulan menunggu tetap tak ada balasan dari Bintang.

Kalau saja bunda tak mendesaknya untuk mengantar makanan ini untuk Bintang, malas sekali Bulan keluar rumah hanya untuk ke rumah laki laki itu. Bunda pikir dirinya delivery order apa?

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang