10. AW - CILOK - 1056

17 5 0
                                    

.
.
.

- Page 10 -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Page 10 -

Kamis nan manis.

Jalanan begitu ramai. Banyak pengendara yang berlalu-lalang, bahkan sampai salip-menyalip satu sama lain. Mungkin ingin buru-buru sampai ditujuan mereka.

"Al!"

Raska memanggil gadis yang di boncengnya. Samar-samar Allura mendengar panggilan itu. Ia lantas mendekatkan kepalanya yang terbalut helm ke sisi kiri Raska. Tepat di dekat bahu cowok itu.

"Kenapa?!"

Allura menjawabnya dengan berteriak, karena jalanan begitu ramai. Khawatir Raska tak dapat mendengarnya, cowok itu kan bolot bin budek. Candaaa :v

"Besok sore jadwal gua cek jaitan. Lo harus temenin gua."

Nada Raska berubah santai. Ia jadi tak berteriak lagi, karena jalanan sudah tak terlalu ramai. Allura langsung menampilkan wajah kesalnya.

"Ogah!" Ia menolak mentah-mentah permintaan Raska.

"Inget Al! Janji lo!" Peringat cowok itu.

"Lo juga harus inget! Gua kerja!" Balas Allura tak mau kalah.

"Itu mah gampang, entar gua yang atur."

Raska berucap dengan entengnya. Membuat Allura mendengus sebal. Lagi dan lagi! Ia yang harus mengalah. Menurunkan egonya. Menerima permintaan itu, tapi yaa dengan terpaksa. Raska langsung tersenyum puas dibalik helm full facenya. Mission complete 💯.

Allura kembali memperhatikan jalanan. Matanya terpikat oleh satu objek yang berada di pinggir jalan. Kang cilok kuah. Rawutnya langsung berubah mupeng.

'Ya ampun, cilok kuahnya wangi banget.' Batin Allura tergoda.

Netranya masih saja memandangi gerobak cilok itu, meskipun sudah agak jauh. Raska yang mengetahuinya hanya tersenyum. Menggelengkan kepalanya pelan. Allura-Allura.

'Lemah bener lo Al, kalo soal makanan!' Batin Raska terkekeh.

Raska lantas membelokkan setang motornya saat melihat ada putaran arah. Ia membatalkan niatnya untuk pergi ke tempat tujuan. Duh! Raska si peka.

"Lah?!" Mata Allura melirik ke kanan dan kiri.

"Heh! Lu kenapa muter balik?!" Tanya Allura. Namun Raska tak merespon. Diam tak bersuara.

"Gua harus ke kafe Raska!" Cowok itu tetap diam. Matanya hanya fokus pada jalanan.

...

Parkiran alun-alun kota.

Mata Allura menyapu sekeliling area. Banyak kuda besi di sana, berbagai variasi berjejer dengan rapih. Cuma parkir, bukan digade, dijual, apalagi buat dicolong--gak usah ngadi-ngadi.

ALLURA WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang