11. AW - INDOMIE - 1453

19 5 0
                                    

.
.
.

- Page 11 -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Page 11 -

Jum'at semangat.

"Lo denger tuh kata dokter! Jangan capek-capek! Banyak-banyak istirahat!"

Allura memperingati Raska dengan rasa kesal. Cowok itu begitu merugul, susah di atur. Sapi dungkul. Jadi pengen mukul. Eh, astaghfirullah.

"Iya sayang~" Patuh Raska.

"RAS!"

Deg.

Allura seketika terkejut dan membuat mata indahnya membulat sempurna. Mau tau kenapa? Yap, karena Raska membekap mulut gadis itu secara tiba-tiba.

'Si onyon!' Batin Raska.

"Sstt! Ini rumah sakit, gak boleh teriak-teriak."

Raska memberikan peringatannya dengan nada yang lembut. Allura lantas melirik ke kanan dan ke kiri dengan mata bulatnya. Ada beberapa perawat yang tengah memperhatikan dirinya dan juga Raska. Benar juga ucapan cowok itu.

Allura lantas menyingkirkan tangan Raska yang membekap mulutnya.

"Gua lupa!"

Allura jadi kesal sendiri dengan mulutnya yang tak bisa dikontrol. Untung saja, lorongnya tidak terlalu ramai. Tapi ya tetep aja malu. Huft.

"Lagian salah lo juga! Manggil gua pake sayang-sayang!" Lanjutnya.

"Yaa, kan emang gua sayang sama lo." Balas Raska jujur.

"Dan gua gak sayang sama lo!"

Allura tak mau kalah. Ia pun memberikan pernyataan yang jelas dan tegas. Raska hanya tersenyum mendengar kalimat itu.

"Sekarang mungkin enggak, tapi siapa tau besok... IYA!"

Grep.

Kali ini mulut Raska lah yang dibekap oleh Allura. Dan atensi dari para perawat kembali memusat kepada mereka. Allura jelas mengetahui hal itu. Ia lantas memandangi Raska dengan tatapan melototnya. Meskipun harus mengeluarkan effort-nya untuk mendongak demi bisa menatap Raska.

"Gak usah teriak-teriak! Bikin malu aja lo!"

Kalimat itu diucapkan dengan nada berbisik namun penuh penekanan di setiap suku katanya. Raska hanya fokus menatap manik indah Allura. Gadis yang tengah memberikan rawut kesal kepadanya.

Setelah semua atensi yang tertuju kepada mereka menghilang. Secepat kilat Allura melepaskan bekapan tangannya pada mulut Raska. Cowok itu rupanya tersenyum sudut.

"Yakin gak akan sayang sama gua?" Lagi dan lagi.

"Gak a-kan!" Peringat Allura secara tegas namun berbisik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALLURA WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang