02. AW - BAD NEWS - 3756

54 5 0
                                    

.
.
.

- Page 2 -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Page 2 -

Continue...

Allura di baringkan di atas kasur berwarna putih. Mata indahnya masih terpejam rapat. Ia terlihat tertidur begitu damai.

Cowok misterius yang sebelumnya menolong gadis itu kini berdiri di sisi ranjang. Perlahan salah satu tangannya menghampiri telapak tangan Allura. Menggenggamnya.

"Maaf, gua ceroboh."

Kalimat itu yang keluar pertama dari mulutnya.

"Lo jadi luka-luka kaya gini."

Sayang sekali, visualnya tak dapat terlihat dengan jelas sebab terhalang oleh topi dan juga masker putihnya.

Netra cowok misterius itu perlahan terpejam. Simbol bulan sabit yang berada di bagian dalam dari pergelangan tangannya seketika menampilkan cahaya putih.

Cring...

Dan ajaibnya seluruh luka di tubuh Allura pun menghilang. Wajah cantiknya juga kembali seperti semula. Seragam kafe yang sebelumnya kotor pun kini sudah bersih kembali.

Cowok misterius itu perlahan mendekati wajah Allura. Menatap lekat-lekat visual cantik dari gadis yang berjarak sekitar sejengkal dari wajahnya. Jemari tegasnya terulur mengelus pipi mulus Allura.

"Maafin gua yaa."

Kata maaf kembali ia ucapkan. Tangannya kemudian beranjak naik ke kepala Allura, mengelusnya juga dengan lembut.

Cowok misterius itu perlahan bangkit dari posisinya. Sepasang tangan tegasnya yang tertutupi oleh lapisan Hoodie terulur menarik selimut. Menutupi tubuh Allura yang tengah tertidur dengan lelapnya di atas kasur.

"Good night good girl. Have a nice dream."

Perlahan wujud cowok misterius itu menghilang, tak terlihat layaknya udara. Menyisakan Allura seorang diri yang tengah asik berada di alam mimpi indahnya.

...

Ti-ninit.

Jam digital yang berada di atas nakas berbunyi dengan jelasnya. Sebuah tangan terulur mematikan suara dari benda kecil itu. Suaranya begitu mengganggu. Mengusik ketenangan.

Allura perlahan bangkit dari tidurnya dan bersandar di kepala ranjang. Mensejajarkan punggungnya.

"Akh!"

Jemari lentiknya terulur memijat-mijat kening. Meredakan rasa pusing yang muncul. Matanya masih saja terpejam, enggan untuk terbuka.

'Kenapa gua mimpi serem banget sih?!' Batinnya.

ALLURA WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang