Part 3 "Jogja"

17 7 5
                                    

"Ada hal yang tak mampu terucap namun mata yang ber isyarat, mungkin itu caraku saat ini untuk menjawab semua pertanyaanmu"

Bel sekolah berdering cukup nyaring.

"Kriinggg kringggg"

" Hm udah waktunya pulang, hal yang paling gue tunggu " ucap kegirangan agung saat mendengar suara merdu dari bel

Dari kejauhan Embun jalan dengan santai menuju kelas untuk mengambil tas,

"Eh mbun, gue nebeng yak" tegur agung sembari lari menghampiri embun.

"Ya, tapi km yg nyetir.. aku capek" jawab embun dengan wajah lemah lesu lunglai, yaaa karena ia capekk bimbingan full selama disekolah

Mereka berjalan berdua menuju kelas, meskipun ga berdampingan.. Embun didepan, kemudian agung menyusul dibelakang..
Di sekolah mereka, embun dan agung dinobatkan sebagai pasangan yang serasi, meskipun mereka hanyalah "sebatas teman"

"Ini kunci motorku, aku tunggu di gerbang" ucap embun sembari memberi kunci motonya ke agung.

"Hokeeyyy siap tuan putri" goda agung.

Beberapa saat, ditegur lah embun dengan suara merdu.

"Maaf soal tadi"
Embun menoleh dan benar saja, Hisyam si pemilik suara tersebut.

Embun hanya terdiam, sembari menganggukkan kepalanya. Karena Hisyam sadar akan tak terbalaskan pertanyaannya, ia kembali bertanya

"Kamu gak pulang? Atau masih nunggu jemputan?"

"Iya aku lagi.. "

"Ttiiinnnnnn" suara klakson dari agung

Jawaban embun terputus dengan suara klakson, Hisyam terdiam dan ia langsung mengerti bahwa embun menunggu agung.

"He Hisyam, ga pulang Lo" teriak agung

"Iya , masih nunggu jemputan" jawab singkat padat jelas.

Agung bingung dengan jawaban itu, dengan tatapan Hisyam yang datar atau sinis.

"Yaudah gue duluan deh, assalamualaikum" pamit agung sembari menggonceng embun.

"Yok, wa'alaikumsalam" jawab Hisyam..

Angin berhembus, menambah keheningan di depan gerbang. Hisyam terdiam menunggu jemputan Abi nya.

"Mbun, Lo kenapa?" Suara agung merusak keheningan dan lamunan embun.
"Apaan si Gung, udah deh nyetir yang bener " jawab sinis embun dengan mata yang sedikit melotot

Yaa bukan agung namanya kalau ga menggoda .
"Yaudah deh, mau es cream ga?"
Tawaran agung yang paling ga bisa embun tolak, namun..

" Nggak !" Jawaban tegas embun
Sontak agung terpaku dengan jawaban tersebut

"Ga biasa dia nolak, kesambet apaan" pikir agung dalam hati.

"Lo kaget dengan kedatangan Hisyam ya?"
Pertanyaan agung membuat embun sangat sensitif, sontak ia menjawab

" Aku ga mau bahas itu Gung " jawab lemas embun..

Ternyata, embun agung dan Hisyam sudah saling kenal sejak lama, mereka bertiga merupakan teman sejak TK dan dipisahkan saat bangku SMP kelas 3

"Gue ga habis pikir aja, kenapa itu datang lagi ke indo" goda agung .

Embun terdiam .

"Gue harap, kembalinya dia ga bikin Lo keganggu"

Embun tetap terdiam.

"Mbun, tidur Lo?"

"Ngga lah, apaan si Gung, udah de gausah bahas itu" jawab dengan nada cukup tinggi.

100 meter kemudian

"Haaaahhhh leganya udah sampe gue" sembari mengerem sepeda motor beat milik embun.

"Yaudah gue langsung pulang, besok² Lo gausah nebeng gue" saut embun dengan wajah muramnya..

"Tumben pake Lo gue" canda agung.

Embun hening, langsung tancap gas menuju rumahnya..

Jarak rumah agung dan embun lumayan jauh, ya meskipun satu arah.
Sepanjang perjalanan embun hanya berfikir mengapa Hisyam kembali ke Indonesia

Tepatnya ke kota Jogja..
Mengapa jogja yang ia pilih untuk kepulangannya..
Mengapa bukan Jakarta, ataupun Surabaya ?

"Ws mboh aku Moh mikir ikuu ae, munyer sirahku" (udah aku gamau mikir itu lagi, pusing kepalaku) ucapan embun di sela perjalanan..

Bersambung..

❤️❤️



( Ternyata embun agung dan Hisyam saling kenal sejak lama, kira² apa yang terjadi ya? Kok sampe buat embun badmood? Jadi penasaran kan...

Oh ya men temen culisss .. jangan lupa ya selalu dukung culis, ditunggu saran kritik dari kalian... Itu sumber semangat culis buat selalu berkarya...
Tinggalin jejak yaa ✨ happy reading ❤️ )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pelangi Tak Kunjung BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang