Tiga Belas

1.8K 411 345
                                    

Line

Shotaro
Lun?

Aruna
Yoo

Shotaro
Ke TU

Aruna
Im here
Read.

Dengan penuh keraguan, Aruna menepuk pelan bahu lelaki yang tengah bersandar di meja admin. Bisa dibilang ini interaksi pertamanya setelah satu minggu tidak bertemu dengan Pak Ketua.

Ruang ujiannya dengan Shotaro terpisah. Selesai ujian juga Aruna tidak ada niat untuk berlama-lama di sekolah. Jujur saja, ia masih sedikit risih bergaul dengan teman-teman kelasnya.

"Oh?" Lelaki itu menipiskan bibirnya, lantas bergeser memberi jalan pada Aruna. "UAS ... lancar?"

"Lumayan."

Shotaro mengangguk perlahan. Lalu diam setelahnya. Tampak jelas kecanggungan dari raut mungil lelaki itu.

"Rekap absen sama lo, kan?" ujarnya kemudian.

"Udah sama BK."

"Loh? Jadi ini gimana? Admin minta, Lun."

Aruna mengangguk pelan. "Admin mintanya ke siapa?"

"Gue."

"Yaudah, ambil sendiri ke BK."

Shotaro mengusap lehernya gelisah. Sebenarnya Aruna sudah membuat salinan untuk berjaga-jaga. Ia hanya mau lelaki di hadapannya ini mengaku salah karena sudah miskomunikasi untuk urusan kelas seperti ini.

"Sorry, Lun. Harusnya gue bilang dari minggu lalu, ya?"

Good.

Aruna melepas sebelah sandangan ranselnya, lalu mengeluarkan selembar kertas yang berisi rekap absensi selama satu semester.

"Kalo mau ikut-ikutan mereka, tugas lo sebagai ketua jangan lupa," tukasnya seraya meletakkan kertas tersebut di atas meja.

"Gue cuma berusaha netral, Lun. Maaf kalo sikap gue minggu lalu salah."

"Udah capek maaf-maafan kemaren."

"Sorry."

"Saran gue, semester depan ganti sekre aja. Nanggung emang, tapi percuma juga ngurusin orang-orang yang sama sekali nggak mau diurus. Nggak ada timbal baliknya, buang-buang tenaga."

"Nggak gitu, Lun."

"Makasih satu semesternya, Pak Ketu." Aruna tersenyum simpul sembari menepuk-nepuk pundak Shotaro. Kemudian beranjak pergi setelah membungkuk singkat pada beberapa petugas administrasi.

"Lun. Sorry."

"Gapapa, sih. Cuma agak ... kecewa aja."

Lumayan.

Setidaknya Aruna jadi punya alasan untuk melepas jabatan perangkat kelas yang sejak awal tidak pernah ia inginkan.

Dari awal udah nggak doyan, ditambah drama nggak jelas kayak kemarin. Apa nggak makin muak?

Tapi, jujur. Aruna kecewa. Seminggu ini ia terus menunggu pesan dari Yessy dan Shotaro. Paling tidak, dua manusia itu yang Aruna harapkan berpihak padanya, barang sedikit saja. Untuk Yessy, ia masih berharap kalau gadis itu keliru atau mungkin ... salah langkah?

Crocodile | Haechan✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang