17.kemesraan

2K 62 3
                                    

~aku berharap kisah cinta kita tidak berakhir tragis~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~aku berharap kisah cinta kita tidak berakhir tragis~

~rainan pratama~

"Aku mau jalan-jalan."ucap Nadia penuh harap.

Rainan menggeleng,ia takut terjadi sesuatu pada bayi dan dan juga istri nya nanti.orang misterius itu masih belum bisa di tangkap.ia tak mau Nadia kenapa-napa.

"Jalan-jalan di sekitar sini,liat taman,sama mas rainan boleh ya."Nadia menggunakan jurus Andalannya ia memasang wajah imut.

Hal itu membuat rainan mengangguk,ia membawa istri nya keliling taman dan melihat berbagai macam tanaman.

Mata Nadia berbinar-binar melihat pemandangan di depannya yang begitu sangat indah.

"Apa kau suka?"

Nadia mengangguk dan memeluk erat rainan, suaminya memang sangat romantis.kan jadi makin cinta.nadia mencium kilat bibir rainan.

Tangan rainan mengusap perut Nadia yang sudah membuncit,lalu menyimkapnya ke atas baju nadia.ia mencium calon baby kesayangan nya.

Hingga hari telah menjelang sore rainan membawa Nadia masuk kembali ke rumah,ia takut calon anaknya kenapa-kenapa.

"Peluk."ujar Nadia merentangkan tangannya tiba-tiba.

Rainan tersenyum lalu mendekat dan memeluk Nadia hangat.ia menenggelamkan kepalanya di leher Nadia, menghirup aroma vanilla dari tubuh sang istri.

__________________0ⁿ0________________

Rainan bangun dari tidur nya ia melihat kesamping,Nadia sedang tertidur pulas,rainan mencium perut sang istri,lalu berjalan keluar kamar.

"Tuan muda kami telah menemukan anak buah dari orang yang ,meneror tuan muda."

"Antar aku kesana."

Ray Mengangguk dan mempersilahkan rainan duduk di mobil.

Di perjalanan rainan terus melihat layar hpnya,ia memantau Nadia,takut terjadi sesuatu yang tak terduga.

"Kita sampai tuan muda."

Rainan berjalan menuju gudang eksikusi . menatap tajam pelaku yang menjadi suruhan orang misterius itu.

"Siapa yang menyuruh mu."tanya rainan tegas.

Orang yang di depan nya ini justru menggeleng, membuat rainan geram,ia mengambil pisau lipat dari saku jasnya,lalu menggores wajah orang itu dengan sadis.

"Katakan atau mati!"

Rainan menatap orang di depannya ini dengan tatapan mata menusuk,seolah akan menguliti nya.

"Di-a o-rang yang pernah kau bunuh adiknya."gugup orang itu.

"Aku tidak pernah membunuh seseorang tanpa alasan,katakan dengan jujur,atau pisau ini akan menusuk mata mu."

Dangan paksa rainan mengangkat wajah orang itu menghadapnya.

"Kau juga telah meniduri istri ku dengan cara menjebaknya."bisikkan itu terdengar menyeramkan,rainan membelah salah tau telinga orang itu.

"Katakan dengan jelas siapa yang menyuruh mu!"

"Aku lebih baik mati dari pada memberi tahu kau ,tentang nya."

Mendengar penuturan itu kedua tangan rainan berkepal erat hingga, memperlihatkan urat-urat nya.mencekik leher orang itu hingga kehabisan nafas.

"Hentikan tuan muda."Ray datang dan menahan rainan ketika hendak membunuh orang itu.

"Kita masi butuh informasi tentang orang yang meneror tuan muda,dan orang yang ada di hadapan anda adalah Diki,dia mengetahui semuanya."

Dengan kesal rainan melepaskan tangan nya yang tadi mencekik leher Diki dengan kasar.

"Urus dia Ray ,buat dia bicara mengatakan semuanya."

Ray mengangguk dan menyuruh bawahannya menjaga Diki.

"Kita pulang."

Rainan berjalan menuju mobil di ikuti Ray di belakang nya.

Sesampainya di rumah rainan berjalan menuju kamarnya,ia mendengar suara tangisan.

"Kau kenapa?"tanya rainan saat membuka pintu dan ia menemukan Nadia tengah menangis.

Spontan Nadia melihat sumber suara,Nadia melangkah menuju rainan dan memeluk nya.

Is Sugar<End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang