Happy Asmara makan puding, Happy Reading <3
Dear Cia💜: Aku akan selalu setia dengan perasaan menunggu, maaf jika itu membuat mu terganggu:(
***
Mentari pagi mulai menampakkan sinarnya. Menandakan bahwa aktivitas siap dimulai seperti biasa.
Udara yang cukup menyegarkan, bertambah dengan nampaknya sang embun. Membuat kesejukan semakin bertambah.
Pergi ke sekolah untuk mencari ilmu (kan gak mungkin kalau dituntut) merupakan rutinitas para siswa/i yang harus mereka laksanakan.
Pendidikan tetaplah menjadi no.1 dan paling utama!!
Bagi remaja cowok bernama Revano Aldrin Nugraha, pendidikan harus diutamakan. Kelak nanti ia ingin melanjutkan kuliah sampai S2, dengan gelar SH. Tak heran jika dirinya begitu giat dan rajin. Ia ingin sukses dengan caranya sendiri tanpa paksaan dan tekanan dari orang lain.
Hari-harinya selalu ia lewati tanpa terkecuali tentang gadis dengan nama lengkap Ciara Nabila Mahendra, atau lebih biasa dipanggil Cia. Revan sudah terlalu menjatuhkan hatinya pada Cia. Tapi Cia tak pernah menganggap perasaan Revan itu ada.
Seperti pagi ini, sebelum berangkat ke sekolah dengan ninjanya. Revan selalu menyempatkan waktu untuk ke rumah Cia. Guna memastikan apakan gadis itu sudah berangkat atau belum, dan ia juga beberapa kali menawarkan untuk berangkat bersamanya.
Namun Cia selalu menolaknya. Dengan alasan, ia sedang menunggu seseorang.
"Cia belum berangkat?" Tanya Revan pada Cia. Yang kebetulan Cia baru keluar dari gerbang rumahnya, lalu ia menghampiri nya
"Keliatannya?" Cia menjawa dengan acuh bahkan sangat malas untuk menatap seseorang yang ada disitu
Revan hanya bisa menampakkan cengiran kudanya, hahah:v ya kalo cengiran monyet (not estetik)
"Hehehehe iya ya belum" jawabnya sembari menggaruk tengkuk belakangnya yang sama sekali tidak terasa gatal"Berangkat bareng yuk!" Dan perasaan peduli Revan pada Cia seketika nongol, ibarat bak pahlawan kepagian menjelang kesiangan
"Nggak." Tolak Cia
"Kenapa?" Beginilah Revan. Setiap diri nya dapat penolakan, selalu menanyakan perihal alasan
"Gue lagi nunggu Marvel"
Tentu saja jawaban itu sangat membuat hatinya terisak hiks hiks..
"Oh gitu ya" dan Revan hanya bisa pasrah dengan setiap penolakan dari Cia.
Tapi Revan tetaplah Revan. Tak pernah putus asa dengan pendirian yang telah menjadi tujuan nya.
"Ci, maaf yaa Gue lama"
Selang beberapa menit. Kemudian datanglah seseorang yang Cia tunggu. Yaitu Marvel.
"Iya ga papa. Yaudah yuk berangkat!" Ajak Cia pada Marvel. Memilih untuk segera berangkat karena tidak ingin terlalu mengulur waktu dan mungkin lebih tepatnya disitu ada Revan
"Eh Van, Gue sama Cia duluan ya" ujar Marvel, berusaha untuk bersikap ramah
"Iya Vel. Hati-hati ya!"
"Hati-hati juga Cia. Sampai ketemu disekolah" lanjutnya mencoba untuk memberikan kalimat sampai jumpa lagi
"Hm" jawab Cia, dengan bergumam. Dan dengan keadaan dirinya yang sudah berada di boncengan motor Marvel
Cia dan Marvel sudah melintasi jalanan menuju sekolah. SMA HI (Harapan Indah).
Namun Revan masih terdiam disini. Menatap kepergian Cia dan Marvel.
Sesak rasanya. Melihat orang yang kita sukai sejak lama memilih pergi bersama orang yang baru mulai saling mengenal dirinya. Ia hanya bisa tersenyum dan terus berjuang untuk perasaannya. Karena ia yakin, suatu ketika Cia akan menjadi miliknya. Entak kapan itu terjadi
Suatu saat nanti Gue pasti bisa berangkat bareng sama Cia. Batin Revan
Ketika yang menunggu, kalah dengan yang ditunggu:)
Hahahah maaf ya cuma sedikit. Jujurly: males ngetik si wkwk
See you Part again
KAMU SEDANG MEMBACA
RECIA
Teen FictionBukan salah takdir. Salahkan keadaan, dimana saat dia ada aku tak menganggapnya. Menyesal disaat dia benar-benar hilang membawa semua rasa sesak. Penyesalan membuat aku tersadar, betapa berharganya dengan yang selalu ada daripada yang selalu dinanti...