BAB 5

11 2 0
                                    

"Kring......Kring...." Terdengar bunyi suara bel yang menandakan jam istirahat telah dimulai, semua siswa terlihat begitu sedih karena proses belajar mengajar harus terhenti karena jam istirahat.

"Kok sedih gitu sih Jo?" Tanya Bella berjalan mendekat ke arah Rajo.

"Ya bu, padahal lagi seru-serunya belajar kan teman-teman?" Tanya Rajo kepada anak-anak lainnya yang sama antusiasnya dengan Rajo dengan menganggukkan kepala mereka.

"Istirahat dulu dong, refreshing otak kalian, kalau dah masuk nanti kita lanjut lagi ya anak-anak ibu yang cantik dan tampan nih." Hibur Bella, sebenarnya Bella juga masih begitu antusias mengajari siswanya itu namun apalah daya jikalau setiap siswa juga butuh waktu istirahat sejenak agar tidak bosan dan lelah.

Mendengar perkataan Bella, perlahan-lahan siswanya segera meninggalkan Bella yang sedang serius memeriksa catatan mereka.
Baru saja Bella baru mulai untuk memeriksa catatan, seketika terdengar suara seorang pria yang memanggil nama Bella dari arah pintu.

"Bella!" Suara pria itu tampak berat, meskipun tak menoleh namun Bella sudah tahu milik siapa suara itu, itu adalah Bima. Ia bisa saja mengacuhkannya namun karena tak ingin memberikan contoh yang buruk kepada siswanya sehingga Ia memutuskan untuk menghampiri Bima.

"Ada apa ya, kalau boleh tahu pak?" Tanya Bella dengan sopan sembari mencubit lengan Bima membuat Bima menjerit kecil secara spontan, anak-anak yang tadinya sedang asyik sendiri lantas menoleh ke arah mereka.

"Om, kenapa kok menjerit?" Tanya salah seorang anak perempuan dengan nada polos dan lugu. Bima menatap ke arah Bella, Bella malah kembali mencubitnya lagi tapi kali ini Ia mencoba menahan rasa sakit itu.

"Om gak kenapa-kenapa kok, cuma digigit serangga aja tadi." Ucap Bima dengan tersenyum terpaksa.

"Om ada perlu apa sama Bu Bella?" Tanya salah seorang anak perempuan lainnya yang tampak penasaran, bisa terlihat dari wajahnya.

"Sebentar ya anak-anak, boleh keluar sebentar gak?" Ujar Bella memohon kepada beberapa orang siswa yang duduk di dalam kelas.

"Ibu mau bicara sebentar sama om ini, penting." Sambung Bella.

"Boleh kok Bu." Beberapa anak-anak itu lantas beranjak bangkit dari kursinya dan berjalan meninggalkan kelas. Setelah kelas sudah kosong, Bella langsung menarik Bima ke dalam dan menutup pintu kelas, mereka berhadapan.

"Berhenti menggangguku, paham!" Tegas Bella memperingatkan Bima dengan volume yang kecil.

"Emang gak ada kesempatan lagi?" Tanya Bima dengan wajah memelas dengan menunduk seperti seseorang yang putus asa.

"untuk apa?" Bella menggantungkan tangannya di pinggang.

"Untuk hubungan kita, untuk bersama denganmu dan untuk..."Bella meletakkan jari telunjuknya di bibir Bima sontak membuat Bima berhenti berbicara.

"Terlalu sulit Bim, mending kita hidup sesuai jalan masing-masing aja." Bima menatap penuh harap pada Bella.

"Kalau aku gak mau, gimana?" Cetusnya dengan tegas sontak membuat Bella tak berkutit seketika.

"Mengapa saat itu kau pergi bahkan hilang kontak, Bim?" Bella menatap penuh harap ke Bima agar Bima menjawab semua kegundahan yang selama ini dia rasakan. Bima hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Kau bahkan gak bisa jawab pertanyaanku Bim, jujur aja aku benar-benar gak tahu mau nyalahin siapa." Bella terlihat kesal.

"Gimana aku bisa kasih kesempatan buatmu, kau paham kan?" Bella memegang wajah Bima yang hanya menunduk saja.

"Kring..kring..." Terdengar bunyi alarm yang menandakan jam istirahat telah berakhir dan di luar juga ada keributan dari siswa-siswinya.

"Jam istirahat dah berakhir, pulanglah, aku mau balik ngajar anak-anak lagi."

Pinta Bella yang menghapus air matanya yang masih menggantung di kedua bola mata indahnya.

"Maaf bel untuk dulu dan hari ini, tapi aku janji gak bakal nyerah tuk bisa bersama kamu." Ucap pria itu seketika pergi keluar kelas tanpa mendengar jawaban dari Bella.

Halo Mantan KekasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang