Bab 9

12 2 1
                                    

Saat tegah asyik berbelanja di pasar, tiba-tiba saja Bella dikagetkan oleh Bima yang berada di belakang mereka lantas membuat Bella benar-benar kesal dan murka, perasaan Bella baru saja lepas dari bayangan mantannya itu.
"Yak!!!!!!"Teriaknya dengan dongkol melihat Bima mengikuti mereka. Surya yang melihat amarah Bella juga ikut kaget dicampur bingung karena Surya baru kali ini melihat sosok Bella benar-benar marah. Orang-orang yang ada di pasar sontak melirik mereka setelah mendengarkan teriakan Bella, karena malu akan tindakannya yang spontan membuat Bella menggenggam tangan sebelah kiri Surya dan mengajaknya meninggalkan Bima. Setelah mereka tidak berada di keramaian lagi, Bella lantas melepaskan genggaman itu namun Surya malah menggenggam tangan Bella dengan erat.
"Aku akan selalu disisimu bel."Surya menatap wajah Bella begitu juga sebaliknya dengan Bella, melihat tatapan Surya mengingatkan Bella pada seseorang yang dahulu sangat dia cintai.

Flashback
14 Februari 2013
Hari ini cuaca sangat mendung sepertinya sebentar lagi akan turun hujan, kita bisa melihat Bella remaja sedang mencari-cari sesuatu di dalam rumahnya.
"Nyari apa toh kak?"Tanya ibu yang bingung melihat tingkah anaknya.
"Payung Bu, kok gak ada ya?"Tanya Bella penuh kebingungan namun dia masih mencari patung tersebut.
"Ah, di belakang pintu depan ibu letak semalam."Tanpa mengucap terima kasih, Bella langsung bergegas mengamati payung itu dan menyimpannya di dalam tasnya.
"Bu, Bella pergi dulu ya. Assalamualaikum Bu."Bella mencium tangan kanan ibunya.
"Tak sarapan dulu kah kak?"Tanya si ibu.
"Gak Bu, udah terlambat, bye-bye." Bella langsung melangkahkan kaki untuk pergi ke halte yang tidak jauh dari rumahnya, kebetulan bus pada hari Senin agak lama datang sehingga Bella memutuskan untuk mendengarkan musik selama menunggu bus. Saat sedang asyik mendengarkan musik, Ia melihat seorang pria berbadan tinggi tegap dengan seragam sekolah berdiri di sebelahnya. Pria itu tidak melirik ke arahnya, dia hanya menatap sebuah buku layaknya pria kutu buku.
"Kak Bima, nanti ujian ya?"Tanya Bella dengan penuh antusias, pria yang tadinya menatap buku lantas mengalihkan pandangannya dari buku dan berganti menatap mata Bella.
"Apa kau gak sarapan lagi?"Tanya Bima sembari menyentil dahi Bella dengan sedikit keras.
"Ah!!!"Teriak Bella kesakitan, namun Bima hanya tertawa kekeh setelah melihat reaksi Bella.
"Sakit tahu kak, nyebelin deh."Bella langsung membuang mukanya.
"Aku gak bakal kencan sama gadis yang gak seksi, jarang sarapan, selalu dapat peringkat terakhir di kelas dan...."tiba-tiba saja Bella meletakkan jari telunjuknya di bibir Bima sontak membuat Bima terdiam.
"Aku memang gak kayak tipe kakak, tapi ada satu hal yang akan selalu bisa aku lakukan buat kak Bima."Bima menyentuh jari telunjuk Bella dan menyingkirkan nya dari bibirnya.
"Apa?"tanya Bima yang mendekatkan wajahnya ke wajah Bella.
"Aku akan selalu ada disisi kak Bima, seperti Casper."Bima lantas tersenyum dan mendekatkan hidungnya hingga menyentuh hidung Bella hingga sedikit lagi bibir diantara keduanya menempel membuat Bella hampir tenggelam dalam suasana romantis itu namun seketika kesadarannya kembali setelah Bima melagakan dahinya ke dahi Bella dengan sedikit keras membuat Bella kesakitan dan menggosokkan dahinya berulang kali.
"Aishhh...."Celotehnya yang kesal.
"Jangan pernah jadi Casper!" tukas Bima sembari menepuk kepala Bella dengan lembut.
"Kenapa?" Bella kembali menatap ke arah Bima dengan kebingungan.
"Kalau kau jadi Casper, kamu gak akan pernah bisa memilikiku bahkan aku juga gak akan bisa bersamamu." Bima memegang kedua pipi Bella.
"Jadilah wanitaku, maka aku bisa memilikimu dan kau bisa bersamaku." Seketika hujan turun dengan derasnya hingga membuat percakapan serius itu terhenti begitu saja, sepertinya hujannya cemburu nih ya?

Saat Ini
"Gak apa-apa bel?"tanya Surya yang khawatir dari tadi ngelihat Bella terdiam begitu lama.
"Ya, gak apa-apa kok pak."Bella hanya tersenyum malu setelah tersadar dari lamunannya.
"Balik Yok pak!"Ajak Bella.
"Yuk!"Keduanya pun berjalan bersama dengan tangan yang masih bergandengan satu sama lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halo Mantan KekasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang