Bab VI kelas XII

1 1 0
                                    

Masuk kelas 12, kami bertemu Salwa di Mushola yang awalnya dia nanya ke aku anak kelas berapa. Kujawab kelas 12 Bahasa, dan

"Kebetulan, mau pinjam kamus bahasa Inggris ka" katanya.

"Yaudah nanti ke kelas aku aja." Kataku.

Dari situ bertambah personil kami jadi 4 ahahaha. Ada untungnya juga berteman sama Salwa ni. Dia ga bisa makan kelimbit (kulit ayam) aku sering dikasihnya itu. Kami kalo jamkos colong colongan ke teras lab seni. Kalo jamkos full kami ke mushola rebahan. Ga kami, mereka Resa dengan Dea aja rebahan. Kalau aku dengan Salwa main hp. Kadang juga Salwa selfi- selfi.

Kalau setiap hari Jum'at tuh kami tiap jam setengah 10 habis makan ke mushola niatnya rebahan sambil nunggu adzan Dzuhur ehehehe. Ga habis pikir aku sama mereka ehehe sama aku juga ga ada bedanya, ga pernah terpikir dan menyempatkan sholat Dhuha, kan jam setengah 10 kami kesitu, masih sempat setengah jam lagi, kan jam 10 habis waktu Dhuha. Atau ngaji kek gitu ga pernah terlintas di otak kami, pernah sih terlintas tapi ga pernah juga terlaksanakan ahahaha.

Pernah juga main monopoli, aku yang bawa dari rumah. Kadang juga aku bersih- bersih, lipat sajadah dan mukena, nyapu, nyusun isi lemari di dalem mushola.

Bel istirahat kedua berbunyi, terus adzan. Resa dan Dea masih tidur. Setelah terdengar bunyi adzan berkumandang, aku bangunin tuh mereka Dea dan Resa. Kami nyiapin barang- barang untuk dibawa ke sana seperti biasa, Dea bawa sabun cuci muka, parfum, minyak telon, hand body. Aku bawa krim siang sama juga sabun cuci muka, dan parfum dan jangan lupa mukenanya haha. Sun block ga kubawa, karena itu buat pulang aja makainya. Resa bawa cermin kecil, bedak tabur dan maskara. Sedangkan Salwa, bawa pelentik bulu mata, bedak tabur, cermin kecil dan maskara.

Tentang DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang