6³. 1 Januari tahun kedua

1 1 0
                                    

Kami liburan ke Bukit Baranahu dengan Salwa, Resa dan pacarnya, Riyadhi. Aku berangkat dengan mata sekarat sebab insomnia dari jam 2 dini hari tuh gaada tidur sampe jam 8. Oleh abis ngeliat kembang api jam 11 malamnya dengan kakaku di bundaran besar.

Aku dijemput si Salwa. Salwa sempat sesat, lupa gang rumahku haha. Dia cerita pas dah di rumahku, dia ke Gang Menteng 24 nanya ke sebuah rumah dan kebetulan ada ibu ibu disitu berdiri sedang menyapu halaman rumahnya dekat sebuah kontrakan.

"Permisi Bu, boleh nanya, tau rumah Amel?" Tanya Salwa.

"Amel yang anak kost disini ya?" Ibu itu menjawab.

"Amel gak ngekost Bu, dia tinggal di rumah orang tuanya". Jawab Salwa

"Nah gatau ibu, ibu tau Amel anak kost sini." Kata ibu itu.

Aku dibonceng Salwa. Kamipun berhenti di depan gang rumahku. Lumayan lama kami nunggu Resa dan pacarnya datang. Pas datang Resa bilang dia abis dari rumahku. Kan aku ada ngechat kataku kita ketemuan di depan gang res. Ehehehhe aku ga ada liat hp sih. Terus aku cerita ke mereka tentang William gajadi ikut itu. Si Resa dan Salwa merasa bersalah juga.

"Naaa ayuuuu Kam Mel, anak orang digitukan" ledek Resa.

"Iiiii aku kan ngikut kelen ja. Asli heh aku merasa bersalah betul" Jawabku.

Kamipun memulai perjalanan. Tapi singgah ke rumah Riyadh dulu, ada barang dia yang ketinggalan katanya. Kasian Salwa selama perjalanan kena tabokan terus, dia bawa motor ga liat kaca spion. Sama juga kecentilan waktu ada segerombolan cowok cowok pakai moge, kalau kami jauh dari jarak para cowok itu, dia ngebut gimana ga kena tabok.

Akhirnya sudah memasuki kawasan wisata bukit Batu, menuju jalan ke parkiran nih kata Salwa. Setapak gitu jalannya, dan becek juga, oleh subuh tadi ada hujan juga. Salwa stop sebentar mau lepas sepatunya, dan dia minta aku yang pegangin. Pinggir- pinggir jalan disitu banyak pepohonan yang masih asri. Sumpah bagus banget pemandangan sepanjang jalan situ, dengan didukung cuaca yang tidak begitu panas karena ada hujan subuh tadi. Nanti pulangnya lewat sini yaww, aku mau bikin video kataku ke Salwa. Salwa mengangguk.

Sesampainya disana, kami pun mulai naik. Si Salwa nih dari awal naik cerita mulu kadang ada yang lucu, ketawa kami. Sambil naik bukit bayangin, kan capek naik bukit sambil ketawa. Lalu aku nyuruh Salwa nih diam, tetap aja dia ga mau diam, kek bocil. Ga ku hirauin dia, Resa dan pacarnya ngehirauin masih.

Setengah perjalanan, Resa mulai capek, pucat muka dia. Hampir nyampe puncak, kami melihat ada pondok yang jualan gitu, kami memutuskan untuk berhenti disitu dan makan. Kami bertiga makan nasi kuning, sedangkan Salwa makan pop mie, oleh habis nasi kuning nya. Resa makan, tapi beberapa suap saja karena ga nafsu katanya dan juga merasa pahit lidahnya. Minum obat dulu dia baru makan. Kalo aku biasanya kalo mau minum obat, makan dulu, terus neguk obat.

Akhirnya kami menjajaki tangga puncak, kulihat lumayan banyak orang bergerombolan kira-kira 2 kelompok. 1 kelompok itu pulang, para lelaki nih dan diantara mereka ada bilang "oh ini yang dijalan tadi" . Kulihat mereka sambil menyikut tangan Salwa dalam hatiku "Oalah, ini yang di kejar si Salwa tadi". Salwa nya biasa aja. Kami langsung menuju ke batu sebelah kiri, mantap banget view nya. Nikmat Mana Yang Engkau Dustakan.

Naik lah Resa dan pacarnya ke atas batu situ dan langsung Resa muntah. Langsung dibersihkan disiram Riyadhi pakai air mineral. Resa juga sambil membersihkan area mulut dia pakai tisu. Selang waktu, kami pun foto- foto. Kami bertiga, Riyadhi yang motoin. Duduk aja kami, oleh aku takut kalo sambil berdiri. Terus gantian, aku yang motoin Resa dengan Riyadhi, mereka sambil berdiri, berani banget.

Kami pun pindah ke batu depan samping kiri, yang ada pohonnya di atasnya, aku ga mau foto. Aku fotoin mereka ja. Pas udah puas foto, kami pun duduk di batu situ sekitar 1 jam lamanya. Selama duduk disitu, Riyadhi sempat potong kuku, aku dengar lagu pakai headset, Salwa vc am sama temannya, dan juga kami sempat boomerang ehehe. Setelah itu kami turun ke bawah deh, Resa nih menyempatkan beli air teh panas di botol.

Kami melihat ke dekat parkiran, lumayan rame, kek pasar banyaknya orang jualan, ada juga orkes. Salwa narik aku liat orkes disitu, dia mau nyumbang lagu katanya. Aku gamau ditinggal, terus kami beli es aja. Terus, ada kek taman gitu juga disitu, ada ayunan juga. Kami sempatkan bikin Boomerang dan gantian juga, aku juga ada minta videoin ke Salwa pakai aplikasi Snapchat Kami berpisah dengan Resa dan pacarnya, mereka dua liat binatang binatang.

Ga lama kemudian, mereka datang menghampiri kami. Resa nampilin video, dia ada ngerekam buaya di dalam kandangnya haha. Terus kami pulang deh, kami pun menuju parkiran. Banyak banget yang memparkirkan motornya. Awal kami datang, cuma dua motor kami aja. Kami pun memulai perjalanan pulang. Rupanya Salwa ngasih jalan keluar yang satunya, aku kecewa. Padahal mau lewat alan yang pas masuk tadi, mau memvideoi, oleh bagus banget view nya. Sampai udah kebayang buat story musik gitu.

Pas udah mau masuk Jl. Tingang, Riyadhi mengklakson kami. Resa teriak- teriak stop katanya. Dan kami pun stop. Dia menanyakan neduh atau ga, dan bawa jas hujan ga. Kata kami terus aja, karena cuma gerimis doang.

Hari pun panas lagi, Resa disebelah kami motor nya, dia ngajak ke wisata Pesona Alam. Aku gamau karena ngantuk berat, cape juga. Pas mau masuk jalan Yossudarso ujung, kami pun berpisah. Salwa ngantar ku pulang.

Tentang DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang