〞𝐇𝐢𝐣𝐢〝

698 58 32
                                    

Pada suatu hari yang cerah, seorang siswi SMP sedang meratapi nasib sembari memandang pemandangan indah dari lantai kedua, angin berhembus menghelai pipi nya yang sedang diam membisu, dan matahari menyinari hati kosong milik gadis itu yang tidak ada cinta didalamnya. Amu termenung sendiri tanpa ada yang menemaninya kecuali sandwich daging cicak miliknya.

Astaga. Dramatis sekali

Tidak lama kemudian, ada seseorang yang mendekati Amu, ia adalah salah satu teman Amu dari SMP, namanya adalah Upi. Upi tentu saja tidak datang untuk memberikan kabar baik kepada Amu, sang perempuan berambut orange busuk itu dengan halus memanggil Amu, "AMU-"

Yaampun-

"Amu," adalah hal pertama yang Upi katakan, tentu saja, ia sebagai teman yang baik dan benar menyapa sahabat sepermonyetan nya, lagi pula kalau ia tidak menyapanya ia tidak akan mendapatkan perhatian temannya.

"Oit?" Amu meilirik Upi sejenak menggunakan mata kakinya sebelum melanjutkan memakan sandwich.

Setelah mendengar jawaban Amu, Upi langsung saja membeberkan pertanyaan yang sudah ia ingin sampaikan ke Amu sejak pertama kali ia melihatnya.

"Kamu memiliki senyum yang indah, maukan kamu menjadi babi ngepet ku— pasti belum ngerjain PR," ucap Upi sembari tersenyum, ia menatapi Amu yang mukanya menunjukkan ekspresi kebingungan dengan puas.

"PR apa? Perasaan gaada PR ah." Tanya Amu sembari menaikkan salah satu alisnya, sekali lagi, Upi tersenyum. "Ih, PR MTK, kau belom ngerjain kan? Baguslah kalau memang belum ngerjain, aku jadi-" Ucapan Upi terpotong oleh (name) yang baru saja datang mendekati mereka dengan tak elitnya.

"AMU, UPI HARI INI GAADA PR KAN?!" Ucap (name) dengan nafas terbata-bata, karena sehabis ia turun dari mobil kakeknya, ia langsung berlari untuk menanyakan satu hal, yaitu tugas yang entah diberikan oleh gurunya atau tidak.

(name) adalah orang yang cukup.. ceroboh, tidak. Coret itu, dia lebih cocok dipanggil pelupa. Ia sering kali melupakan sesuatu. Contohnya, ia tidak sengaja mengira bahwa hari Senin adalah hari Kamis dan ia berakhir menggunakan seragam pramuka dan membawa buku pelajaran untuk hari kamis.

(name) juga bahkan pernah tidak sengaja membeli lem kertas padahal pak Ucok sudah memberi tahu (name) dengan jelas ia harus membawa lem gajah.

Namun, bukan berarti (name) itu bego, entah bagaimana caranya ia menyimpan materi pelajaran di otaknya ketika dia selalu lupa dan tidak teliti dengan hal yang terjadi disekitarnya.

Cara name mendapatkan nilai ulangan yang selalu diatas KKM itu merupakan salah satu misteri yang Upi dan Amu selalu coba untuk pecahkan. Sejak pertama kali ia mengenal (name), dirinya memang sudah pikun dan entah menggunakan ilmu sisir mana, (name) berhasil mendapat nilai memuaskan.

Pernah Upi berpikir...

'Mungkin dia menjual dir-'

Baiklah, mari kita kembali ke topik awal.

Senyum Upi semakin lebar, hal ini membuat Amu merasa takut dan Amu menjauh dari Upi untuk mendekati (name). "Ada PR MTK, kau udah (name)?" Ucap Upi dengan senang, setidaknya, jika ia dihukum, ada teman-temannya yang siap sedia menemaninya.

Setelah mendengar jawaban Upi atas pertanyaan yang (name) ajukan, (Name) menghela nafas lega, tadi malam ia mengerjakan PR MTK milikknya dengan hati-hati dan dengan pertolongan kakaknya google. "Hahhh.. untungnya udh beres.." Ucapnya sembari mengusap-ngusap dada.

Amu melihat (name) dengan tidak yakin, "Iya, kamu udah ngerjain. Tapi bukunya dibawa gak?" tanya Amu yang dijawab dengan ringisan oleh (name), "Mungkin...? bentar, aku check dulu."

〟𝐈𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐧? 𝐈𝐲𝐚 𝐝𝐨𝐧𝐤 ⑇ 𝐖𝐄𝐄!!𝐱𝐅!𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫   〟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang