〞𝐓𝐞𝐥𝐮〝

225 42 4
                                    

Hari ini adalah hari yang cerah. Secerah ekspresi (name) yang akhirnya bisa bangun dikarenakan suara alarm miliknya. Biasanya adiknya, Aurellia yang membangunkannya jika ia tidak bangun-bangun dengan suara alarm handphone yang ia hubungkan ke speaker yang ada di kamarnya.

"Mama. Lia mau berangkat duluan ya, soalnya Lia udah janjian sama Fahra buat berangkat bareng." Ucap Aurellia yang sedang menyimpan piringnya ke tempat cuci piring.

Miranda mengangkat alisnya heran, "kamu mau jalan? Yaudah. Hati-hati ya. Uang jajan kamu ada di ruang tamu-"

"ITU UANG JAJAN LIA-?!" Ucap (name), kaget. Ketika ia mengambil pulpen nya diruang tamu, (name) melihat uang 50 ribu. Ia kita itu uang belanja ibunya.

"Iyalah. Uang siapa lagi? Uang kamu kan udah dikasih tadi malem." Ucapan ibunya membuat (name) speechless. Karena uang jajan nya ketika kelas 2 SD hanyalah 10 ribu rupiah, dan-

Miranda menghela nafas, dan seperti tahu apa yang anak gadisnya pikirkan, ia berkata. "Abis pulang sekolah Lia mau langsung kerumah nenek." Dengan itu, (name) langsung kembali tenang dan melanjutkan makan nya.

Lia tersenyum puas melihat reaksi kakak perempuan nya, "hmph. Kalo iri, bilang. Anyways, Lia mau langsung berangkat. Bye, take, and see you soon."

Name menatap adiknya jijik, "sok enggres kamu. Oh iya, nanti hati-hati di depan rumah pak Somat, dia baru beli anjing baru. Galak banget lagi."

Mengapa (Name) memperingati adiknya? Oh. Tentunya itu bukan karena ia tidak ingin adiknya terluka.

..tetapi jika Aurellia benar benar digigit anjing, dia tidak akan jadi menginap di rumah neneknya

Bagi (name), Aurellia merupakan suatu hal yang tidak ingin ia temui ataupun lihat ketika ia pulang sekolah.

Aurellia menatap kakak nya dari atas sampai bawah, sedikit bingung dengan kakaknya. Namun ia tetap mengangguk, "Oke. Lagian juga sih aku mau lewat rumah pak Sutejo."

"Lia. Jangan lupa bawa payung. Takutnya hujan." Ucap Miranda yang tiba-tiba memasuki percakapan antara adik dan kakak itu.

"Iya ma. Bye bye"

Setelah Aurellia berangkat. Yang selanjutnya meninggalkan meja makan adalah Miranda.

"(Name). Mama duluan, bibi kamu minta dijenguk lagi hari ini."

(Name) menatap ibunya, "Lah? Bukannya kemaren udah ya?" ucapnya sembari mengisi gelasnya dengan air mineral.

Miranda hanya menaikkan bahu, "Ga tau tuh. Kayaknya dia bosen." Kata miranda. Ia pun beranjak meninggalkan dapur, ia berhenti sejenak untuk mengatakan;

"...Awas ya kalo kamu bolos."

"Ehhhh. (Name) itu anak baik-baik! Mana mungkin bolosh"

::

Setelah mengecek buku pelajaran nya agar kejadian di chapter satu tidak terulang lagi, (Name) pun sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

Namun, bukannya langsung beranjak pergi, ia malah meregangkan tubuhnya dan melirik kearah jam dinding.

"Huh. Masih jam 06:30 pagi." Ucap (Name) yang menurunkan diri untuk duduk diatas sofa, dan menaruh tas miliknya di samping nya.

"Eh.. nonton TV dulu ah. Aku berangkatnya jam 7 aja."

Kebetulan sekali series favorit nya sedang tayang.

Series apa? Tentu saja series Jujur Kasian
Dengan itu pun, (name) pun menonton acara TV Indosial di pagi hari sembari menunggu waktu yang tepat untuk pergi ke sekolah.

〟𝐈𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐧? 𝐈𝐲𝐚 𝐝𝐨𝐧𝐤 ⑇ 𝐖𝐄𝐄!!𝐱𝐅!𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫   〟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang