Bab VII

107 6 0
                                    

" kenapa diam begitu? Kau memikirkan sesuatu atau masih memikirkan apa yang kau dengar di kamar yoonji? Sudah ku katakan bukan tak sopan" Yuuji menggeplak kepala Yuma

" itai yo! Baka!!!" Yuma kembali menggeplak kepala Yuuji
(sakit! Bodoh!!!)

" berhenti memikirkan apapun yang kau dengarkan dari luar kamar yoonji! Bersikap sopanlah sedikit.....dia juga sudah mempunyai suami terserahlah keluarganya melakukan apapun yang ia inginkan, kita hanya orang baru dalam kehidupan yoonji" Yuuji menaruh nampan berisikan makanan panas di cuaca dingin seperti ini, kemudian ia pergi keluar dari kamar Yuma menuju kamar yoonji untuk mengantarkan makan

Tok
Tok
Tok

" hum masuklah....eoh yuuji-kun " Yoonji

" makanlah aku baru saja memasak, dan makanannya masih hangat jangan sampai makanannya dingin dan kau telat makan, selesai makan taruh saja nampan ini di depan kamar nanti aku akan mengambilnya, setelah itu tidur"

" hum gumawo" Yoonji

" Gumawo?" Yuuji

" hehe Arigatou" senyum yoonji
(hehe terimakasih)

" baiklah selamat tidur" Yuuji keluar dari kamar yoonji dengan menutup pintu.

Yoonji makan dengan cepat tanpa tersisa sedikitpun entah lah nafsu makannya sedang bagus hari ini, yoonji menaruh nampan dengan rapi di depan pintu kemudian kembali masuk ke dalam kamar. Mengambil ponsel dan mengirimi banyak pesan pada jimin mengenai hari ini.....tapi yang sangat di sayangkan dari jimin adalah ia semakin lambat membalas pesan, yoonji sudah tau jika tidak ada dirinya di dalam rumah itu pasti mereka telah berbuat sesuatu tanpa henti. Ia sangat mencintai jimin tetapi serasa jimin bukan menjadi miliknya seutuhnya.....jika selalu di ingat sendirian hatinya sakit dan pedih, yoonji memutuskan untuk tidur dan mencoba melupakan semuanya.

Pukul 03.00 Pagi waktu Hokkaido Jepang

Yoonji terbangun karena dalam dirinya ingin sekali memeluk seseorang kemudian masuk ke dalam selimut, tangannya mengambil ponsel untuk menelpon jimin yang pastinya tidak mudah menghubungi pria itu lantaran kelelahan sehabis melakukan aktivitasnya bersama dengan yoongi. Yoonji tanpa henti menatap nama jimin yang ia telpon sampai air matanya membasahi layar ponsel dadanya mulai sesak kembali.

" aku merindukan jimin" mengusap air matanya yang jatuh ke pipi

📞.....

" ne yeoboseo yoonji a ada apa?" Yoongi

" kak.....bisakah kau berikan ponsel nya pada jimin? Aku ingin berbicara dengannya"

" Jimin sedang tidur, bsok saja" Yoongi

" aku mohon" Yoonji

TUT.....TUT.....TUT

" aku memang pengganggu" yoonji melempar ponselnya ke dinding hingga pecah, menyelimuti tubuhnya lagi hingga ke atas kepala tapi tetapi saja dirinya tidak bisa tidur sama sekali, yoonji memutuskan untuk keluar kamar berjalan menuju kamar milik Yuma memang dalam pikirannya ini sudah salah memasuki kamar seseorang yang tidak di kunci sama sekali, dan salah juga masuk ke dalam selimut serta memeluk Yuma untuk mencari kehangatan padahal yoonji sendiri sudah mempunyai tapi ingat hanya satu yaitu jimin dan yoongi tidak termasuk suami

" maaf kali ini aku tidak memelukmu jim....aku disini tengah mencari kehangatan pada orang lain, mungkin kau lelah dan aku menghargai itu maafkan aku sekali lagi" yoonji kembali menangis sambil memeluk Yuma kemudian tertidur

                                     (• •)  (• •)
                                    />** **<\

The Love Triangle{Yoonmin}••√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang