Bab XII

104 6 0
                                    

" ihhhh jangan tertawa hiksss jiminie jahat menertawakan aku.....hikss pokonya ga mau sama jiminie lagi ga mau hiksss sana keluar dari kamar..." Mendorong dorong tubuh jimin agar tidak mendekat tapi jimin malah menangkup tubuh yoonji dengan erat  " hiksss jiminie jahat jangan peluk peluk yoonji hiksss....yoonji ga mau sama jiminie hiksss.....ga mau...." yoonji terdiam di pelukan jimin

Jimin mensejajarkan wajahnya pada wajah yoonji yang tertidur dengan dengkuran halus, jimin juga menatap jejak jejak air mata yang sebisanya ia lihat....untuk membuat rasa nyaman pada yoonji, jimin mendongakkan wajah yoonji dan menempelkan kedua bibir masing masing kemudian jimin ikut menyusul yoonji ke dalam mimpi.

Pada tanggal 29 Maret yoonji menatap kepergian yoongi dan jimin menggunakan mobil keluar dari mansion, kemudian ia berlari keluar dari gerbang mansion dan tak lama sebuah mobil hitam keluar dari persembunyian tepat berada di pinggir jalan dan salah satu lelaki membukakan pintu untuk yoonji, yoonji masuk ke dalam mobil mengintruksikan agar ia mengikuti mobil yang tadi melaju meninggalkan mansion " mereka akan pergi ke sebuah panti asuhan untuk mengadopsi seorang anak.....yahh mereka sangat menyiapkan hal bahagia itu....mobil ini jangan sampai terlihat oleh mereka jika sampai kita ketahuan kau tabrakan atau terserahmu jika berhasil bayaran kalian aku lebihkan hingga tidak kekurangan apapun tapi jika kalian malah gagal aku akan menembak kepala kalian dengan senjata berapi ini.....setelah kembali dari panti asuhan bersama dengan anak itu kau hanya boleh menyisakan satu yang hidup dan buat dia lupa ingatan! " yoonji mengeluarkan senjata berapi miliknya yang ia beli ilegal dari suatu situs, kapanpun bisa di sita oleh pihak kepolisian.

Mobil hitam yang di tumpangi yoonji berada tepat di samping panti asuhan yang akan di angkat sebagai anak itu, setelah menjalani proses yang panjang dengan memakan waktu yang cukup lama membuat yoonji kesal sembari banyak memaki di dalam mobil. Jimin, yoongi dan anak lelaki itu keluar dari panti asuhan dengan gembiranya bahkan yoongi menggendong anak itu tanpa ragu kemudian berjalan memasuki mobil, mobil melaju tidak bergerak menuju mansion tetapi jalan yang lain kemungkinan di pikiran yoonji mereka bertiga akan pergi ke mall untuk membelikan segala keperluan sang anak panti " hubungi temanmu yang ada di depan jika memasuki jalan yang sedikit sepi suruh menabrakkan mobilnya hingga mobil yang kita ikuti tadi terjun bebas ke tepi jalan! " perintah yoonji yang sudah emosi dengan menggebu ngebu ingin mengakhiri kebahagian dari kakaknya hari ini. Memasuki jalanan yang bisa di bilang cukup sepi itu anak buah yoonji yang ada di belakang melaju dengan kecepatan tinggi menabrakkan tubuh mobil ke mobil yang di ikuti tadi hingga membuat yoongi banting setir dan malah terperosok jatuh ke sungai yang cukup dangkal karena tiga mobil itu memasuki sebuah jembatan. Kerusakan cukup parah yang di alami oleh si penabrak anak buah yoonji hingga sebuah percikan api keluar dari mobil dan membakar badan mobil dengan isinya di dalam.

" a....appa...." Ucap sang anak dengan darah yang terus mengucur pada dahi karena terbentur bebatuan sungai. Mobil yang di kendarai yoongi mengalami kerusakan cukup parah juga membuat tiga orang yang ada di dalam mobil itu mengalami luka yamg cukup serius. Yoongi dengan buru buru berusaha membuka sabuk pengaman karena ia sudah mendengar beberapa percikan percikan dari dalam mesin mobil " J.....jim....akhh cepat keluar dari mobil!! Keluar dari mobil sekarang!!! SEKARANG BERSAMA DENGAN YOONBI!!!" teriak Yoongi melepaskan sabuk pengaman milik jimin, menendang pintu mobil yang  sedikit terbuka kemudian mendorong tubuh jimin dan yoonbi keluar dari mobil menyuruhnya untuk menjauh " h.....hyung.....aku mau kau tetap hidup!!! " Jimin berusaha dengan sekuat tenaga mengeluarkan yoongi dari mobil menyeretnya untuk menjauhi percikan percikan ledakan. Benar dugaan yoongi mobil meledak dengan cukup kencang yang membuat jimin memeluk kedua orang itu dengan kuat karena terlalu takut " T.....TOLONG HIKSSS.....TOLONG ANAKKU TERLUKA....SUAMIKU JUGA HIKSSS....apakah tidak ada yang mau membantuku sedikitpun hiks tolong bantu kami......tolong hiksss" jimin terus menerus menangis mendudukan kedua orang itu di batu " papa.....appa.....ini sakit" ucap yoonbi yang mengalami luka cukup serius karena hantaman keras pintu mobil yang mendarat tepat di batu besar. Telinga, mulut serta hidung mengeluarkan darah yang terus menerus ia usap " aku tidak bisa mendengar apapun" Yoongi memegangi kedua telinganya yang berdenging nyeri dan berteriak kesakitan membuat jimin semakin memeluk tubuh suaminya. Jika kalian menanyakan ponsel kedua ponsel yang mereka bawa rusak tidak bisa di gunakan untuk menghubungi ambulance" shit saat begini aku tidak bisa hikss apa apa!! sial!!! " Jimin memukul mukul kepalanya sendiri ia semakin pusing dengan penglihatan yang samar samar mencoba menatap orang yang sedang berusaha lari menuju tempat ini " Tolong.....kami" Ucap jimin dan tidak sadarkan diri

The Love Triangle{Yoonmin}••√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang